25.4 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Sungai dan Drainase Dangkal, Tangguwisia Diterjang Banjir

BULELENG, BALI EXPRESS – Curah hujan yang tinggi di Buleleng mengakibatkan banjir di beberapa titik, yang selama ini memang rawan banjir. Salah satunya di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. Adanya pendangkalan sungai dan saluran drainase disinyalir menjadi penyebab air meluap.

Camat Seririt I Gusti Putu Mastika mengatakan, banjir di wilayah Seririt itu baru pertama kali terjadi. Penyebab utamanya karena debit air terlalu besar, sehingga drainase tidak mampu menampung aliran air.

Selain itu, aliran air sungai juga cukup besar hingga meluber ke permukiman warga. “Aliran sungai perbatasan Tangguwisia dan Sulanyah dangkal, banyak sampah juga yang menghambat aliran sungai. Sehingga meluap menyebabkan bermuara di jalan utama Singaraja-Gilimanuk,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/10) sore.

Baca Juga :  Satpol PP Badung Sidak, Belum Temukan Duktang Tanpa Identitas

Pendangkalan yang terjadi pada aliran sungai itu disebabkan karena intensitas hujan yang turun. Kendati drainase yang dibuat tergolong baru. Namun pendangkalan juga terjadi saat hujan hingga menyebabkan daya tampung berkurang. “Analisa paling bagus jembatan dinaikan sehingga aliran air lancar. Ini baru pertama kali terjadi di Seririt,” ujarnya.

Selain di Tangguwisia, potensi bencana juga terjadi di beberapa titik, seperti di Desa Joanyar dan Desa Ringdikit. Akan tetapi potensinya tidak terlalu parah. “Paling parah di Tangguwisia dan Kelurahan Seririt. Disana muara aliran sungai karena dataran rendah juga. Jembatan terlalu kecil. Aliran air kurang lancar,” paparnya.

Mastika mengaku telah menyampaikan usulan untuk peningkatan jembatan. Disamping itu, juga diusulkan normalisasi sungai yang ada di perbatasan Kelurahan Seririt dengan Desa Petemon. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pun perlu ditingkatkan agar tidak terjadi penyumbatan saat musim hujan.

Baca Juga :  Dewan Tanggapi Rencana Angkat Pengabdi Tenaga Kesehatan

 






Reporter: Dian Suryantini

BULELENG, BALI EXPRESS – Curah hujan yang tinggi di Buleleng mengakibatkan banjir di beberapa titik, yang selama ini memang rawan banjir. Salah satunya di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt. Adanya pendangkalan sungai dan saluran drainase disinyalir menjadi penyebab air meluap.

Camat Seririt I Gusti Putu Mastika mengatakan, banjir di wilayah Seririt itu baru pertama kali terjadi. Penyebab utamanya karena debit air terlalu besar, sehingga drainase tidak mampu menampung aliran air.

Selain itu, aliran air sungai juga cukup besar hingga meluber ke permukiman warga. “Aliran sungai perbatasan Tangguwisia dan Sulanyah dangkal, banyak sampah juga yang menghambat aliran sungai. Sehingga meluap menyebabkan bermuara di jalan utama Singaraja-Gilimanuk,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/10) sore.

Baca Juga :  Gendo Ajukan Penangguhan Penahanan Jerinx

Pendangkalan yang terjadi pada aliran sungai itu disebabkan karena intensitas hujan yang turun. Kendati drainase yang dibuat tergolong baru. Namun pendangkalan juga terjadi saat hujan hingga menyebabkan daya tampung berkurang. “Analisa paling bagus jembatan dinaikan sehingga aliran air lancar. Ini baru pertama kali terjadi di Seririt,” ujarnya.

Selain di Tangguwisia, potensi bencana juga terjadi di beberapa titik, seperti di Desa Joanyar dan Desa Ringdikit. Akan tetapi potensinya tidak terlalu parah. “Paling parah di Tangguwisia dan Kelurahan Seririt. Disana muara aliran sungai karena dataran rendah juga. Jembatan terlalu kecil. Aliran air kurang lancar,” paparnya.

Mastika mengaku telah menyampaikan usulan untuk peningkatan jembatan. Disamping itu, juga diusulkan normalisasi sungai yang ada di perbatasan Kelurahan Seririt dengan Desa Petemon. Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pun perlu ditingkatkan agar tidak terjadi penyumbatan saat musim hujan.

Baca Juga :  Masalah Tanah PKD, Puluhan Warga Pejeng Grudug BPN

 






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru