26.5 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Dishub Buleleng Minta Aktifkan Kembali Dua Jembatan Timbang

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Dua jembatan timbang yang ada di Buleleng akan diaktifkan kembali. Keduanya telah diusulkan pengaktivannya ke Kementrian Perhubungan RI. Pengaktivan itu pun dilakukan untuk memastikan beban atau muatan kendaraan-kendaraan yang melintas di Buleleng sesuai tonase. Terutama truk yang mengangkut material bangunan, pupuk maupun logistik. Pengangkutan yang sesuai akan mengurangi potensi terjadinya kerusakan jalan. Selain itu pengangkutan yang standar juga menekan potensi kecelakaan lalu lintas akibat kelebihan beban.

 

Dua jembatan timbang yang dimaksud adalah jembatan timbang di wilayah Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt dan jembatan timbang di desa Bungkulan, Kecamatan Sawan. Jembatan timbang Bungkulan telah tidak berfungsi selama puluhan tahun. Sementara, jembatan timbang di Banjarasem tidak lagi berfungsi sejak 2016 silam. Keduanya telah diambil alih oleh pusat. Lucunya, setelah diambil alih tempat tersebut malah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Baca Juga :  Rem Blong, Truk Pengangkut Air Mineral Tabrak Tebing

 

Dari pantauan Bali Express (Jawa Pos Group), di desa Bungkulan, jembatan timbang digunakan sebagai tempat pembuatan Bade atau wadah (peti untuk upacara Ngaben umat hindu). Sementara, jembatan timbang yang berada di desa Banjarasem kadang digunakan sebagai parkir angkutan umum.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, Senin (14/3) menjelaskan, keberadaan jembatan timbang di Buleleng sangat dibutuhkan. Sebab fungsi jembatan timbang sangat vital untuk mengecek berat muatan. Sehingga kendaraan angkutan barang yang melintas, benar-benar mengangkut muatan sesuai dengan tonase. “Ya semoga bisa diaktifkan kembali. Mau salah satu atau keduanya. Kami selama ini tidak punya kewenangan melakukan uji timbang pada kendaraan. Karena itu kewenangan pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan,” kata Gunawan.

Baca Juga :  Bobol Konter HP di Pemogan Pakai Linggis, Nur Hasan Ditangkap

 

Saat ini Kementrian Perhubungan tengah menggencarkan kebijakan zero over diimension/overload atau nihil kendaraan yang melebihi dimensi dan melebihi angkutan. Hal tersebut sangat relevan dengan permintaan dinas Perhubungan Buleleng untuk pengaktivvan jembatan timbang. “Kalau bisa diaktifkan kembali, kami optimistis ini bisa menekan potensi terjadinya kendaraan angkut yang over dimension maupun over load. Untuk mengetahui kelebihan angkut atau over load itu kan harus di jembatan timbang. Kalau over dimensi, masih bisa kita ukur manual,” kata dia.






Reporter: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Dua jembatan timbang yang ada di Buleleng akan diaktifkan kembali. Keduanya telah diusulkan pengaktivannya ke Kementrian Perhubungan RI. Pengaktivan itu pun dilakukan untuk memastikan beban atau muatan kendaraan-kendaraan yang melintas di Buleleng sesuai tonase. Terutama truk yang mengangkut material bangunan, pupuk maupun logistik. Pengangkutan yang sesuai akan mengurangi potensi terjadinya kerusakan jalan. Selain itu pengangkutan yang standar juga menekan potensi kecelakaan lalu lintas akibat kelebihan beban.

 

Dua jembatan timbang yang dimaksud adalah jembatan timbang di wilayah Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt dan jembatan timbang di desa Bungkulan, Kecamatan Sawan. Jembatan timbang Bungkulan telah tidak berfungsi selama puluhan tahun. Sementara, jembatan timbang di Banjarasem tidak lagi berfungsi sejak 2016 silam. Keduanya telah diambil alih oleh pusat. Lucunya, setelah diambil alih tempat tersebut malah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Baca Juga :  Dihantam Gelombang Tinggi, Dua Pemancing Hilang di Tanah Lot

 

Dari pantauan Bali Express (Jawa Pos Group), di desa Bungkulan, jembatan timbang digunakan sebagai tempat pembuatan Bade atau wadah (peti untuk upacara Ngaben umat hindu). Sementara, jembatan timbang yang berada di desa Banjarasem kadang digunakan sebagai parkir angkutan umum.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra, Senin (14/3) menjelaskan, keberadaan jembatan timbang di Buleleng sangat dibutuhkan. Sebab fungsi jembatan timbang sangat vital untuk mengecek berat muatan. Sehingga kendaraan angkutan barang yang melintas, benar-benar mengangkut muatan sesuai dengan tonase. “Ya semoga bisa diaktifkan kembali. Mau salah satu atau keduanya. Kami selama ini tidak punya kewenangan melakukan uji timbang pada kendaraan. Karena itu kewenangan pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan,” kata Gunawan.

Baca Juga :  Lewati As Jalan saat Nyalip, Pemotor Tewas Terkena Serempet

 

Saat ini Kementrian Perhubungan tengah menggencarkan kebijakan zero over diimension/overload atau nihil kendaraan yang melebihi dimensi dan melebihi angkutan. Hal tersebut sangat relevan dengan permintaan dinas Perhubungan Buleleng untuk pengaktivvan jembatan timbang. “Kalau bisa diaktifkan kembali, kami optimistis ini bisa menekan potensi terjadinya kendaraan angkut yang over dimension maupun over load. Untuk mengetahui kelebihan angkut atau over load itu kan harus di jembatan timbang. Kalau over dimensi, masih bisa kita ukur manual,” kata dia.






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru