27.6 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Babak Belur karena Tak Bayar Rp 75 Ribu setelah “Main Pedang” Bertiga

BALI EXPRESS, DENPASAR– Muhammad Susilo, 22 asal Jombang yang ditemukan telanjang dengan luka parah di semak-semak, Jalan Pura Banyu Kuning sebelah Timur Kafe Wisata Banjar Batu Bolong Padang Sambian Klod Denpasar Barat pada Kamis (13/7) sekitar pukul 08.00 wita, ternyata berawal dari “main pedang” bertiga. Sementara pemicu keributan karena Susilo tak mau bayar sesuai tarif Rp 73 ribu.

 

Ferdiansyah, 37 alias Bunga asal Bengkulu, salah satu lawan “main pedang” mengatakan mereka main di kamar kos nomor 2. Sementara satu rekannya bernama Wahyu Dian Candra, 27 alias Dea asal Surabaya.

Menurut Bunga, sebelum kejadian, dirinya saat itu dipanggil oleh Dea. Saat Bunga masuk ke kamar Dea, yang letaknya di lantai dua, mendapati Dea dan Susilo sudah telanjang lebih dulu.

“Bunga ini mengaku ikut main tapi hanya sebatas mengecup dada Susilo. Mereka main bertiga sekitar 15 menitan. Selanjutnya Bunga keluar sesaat kemudian setelah  menghirup bau alkohol pada mulut Susilo,” terang Kanit Reskrim Denpasar Barat Iptu Aan Saputra R.A pada Bali Express (Jawa Pos Grup) Jumat malam (14/7) di Mapolsek Denpasar Barat.

Bunga mengakui dirinya turun menuju kamarnya yang terletak di lantai satu. Tak berselang lama sekitar 10 menitan terdengar suara orang jatuh dari lantai dua dengan ketinggian sekitar 4 meter, yang kemudian diketahui ternyata adalah Susilo.

“Menurutnya Susilo ini memang sengaja melompat dan kondisinya juga mabuk. Dan saat itu diketahui bahwa Dea pun tergesa gesa turun tangga sambil penuh darah dan sempat berteriak meminta tolong,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pertama Kali, Launching New Scoopy Digelar Secara Virtual

Sementara itu saksi utama Bunga dan Romi, 28 alias Bela membenarkan bahwa Dea juga sempat membersihkan darah yang tercecer di lantai.

Tarif Rp75 ribu merupakan kesepakatan antara Dea dan Susilo. Sebelum main korban menyatakan memang tidak membawa uang, sehingga menjaminkan handphone Sony miliknya. “Korban nggak bawa duit ditukar hp. Namun selesai main korban justru berniat mengambil lagi hp-nya. Diduga dari situlah keributan terjadi. Karena pelaku tidak memberikannya,” terangnya.

Dari keterangan awal Dea mengaku diserang korban usai keluar dari kamar mandi lantaran hp-nya tidak dikembalikan. Sementara di kepala belakang korban ditemukan guratan luka bekas pisau. “Saat ini sudah enam saksi yang dimintai keterangan. Kami juga menemukan pisau lipat merk Swiss warna merah disela-sela tanaman pelaku yang sudah dibersihkan oleh pelaku. Ditemukan sperma dan kondom dikamar pelaku,” jelasnya.

Kejadian sendiri diperkirakan sekitar pukul 05.30 wita. Sedangkan pengakuan pemilik warung sekaligus penjaga kos Ponidi menerangkan bahwa pihaknya tidak tahu apa-apa sebab saat itu tengah ke pasar untuk belanja keperluan warung makanannya. Di kosan yang dijaganya memang sedang dihuni oleh empat orang diantaranya Dea dan Romi dilantai dua. Sedangkan Bunga di lantai dua. Keduanya Dea dan Bunga diketahui bahwa telah dua bulan kos ditempatnya.

Baca Juga :  Sempat Dicek Satgas Covid-19, Pria Menado Tewas di Sesetan

“Sementara CCTV kosan juga sudah lama mati. Si Bunga kan cari pelanggannya mangkal dan kalau Dea kan online,” terang istri Ponidi.

Pihaknya juga menampik tuduhan bahwa Bunga melarikan diri. Sebab menurutnya jika memang berniat melarikan diri pasti dia tidak kembali. “Nyatanya dia kembali dan memenuhi panggilan polisi jam tiga sore tadi. Pasti karena dia merasa tidak bersalah. Sebelumnya dia mengaku dari rumah pacarnya Si Bule di Kerobokan. Karena dia bilang pacarnya datang. Lalu lanjut menjenguk Dea di RS,” terang Ponidi.

Kapolsek Denpasar Barat Kompol Gede Sumena menyatakan bahwa pihaknya belum bisa mendapatkan keterangan lebih sebab kedua pihak masih di rumah sakit.

 

“Yang Susilo ini masih observasi belum sadar namun sudah bisa gerak sedikit- sedikit, rencananya kan juga akan dilakukan operasi nanti. Sedangkan yang W alias Dea ini baru selesai dioperasi dibagian lehernya. Dari dokter sendiri menyatakan agar tidak diajak ngomong dahulu,” terangnya.

 

Pihaknya membenarkan bahwa mereka kerap mangkal di Mallboro atau Jalan Teuku Umar Barat dan memang berprofesi sebagai PSK.

 

Sebelumnya Muhammad Susilo, 30 ditemukan telanjang penuh luka di semak-semak di Jalan Pura Banyu Kuning sebelah Timur Kafe Wisata Banjar Batu Bolong Padang Sambian Klod Denpasar Barat pada Kamis (13/7) sekitar pukul 08.00 wita. 


BALI EXPRESS, DENPASAR– Muhammad Susilo, 22 asal Jombang yang ditemukan telanjang dengan luka parah di semak-semak, Jalan Pura Banyu Kuning sebelah Timur Kafe Wisata Banjar Batu Bolong Padang Sambian Klod Denpasar Barat pada Kamis (13/7) sekitar pukul 08.00 wita, ternyata berawal dari “main pedang” bertiga. Sementara pemicu keributan karena Susilo tak mau bayar sesuai tarif Rp 73 ribu.

 

Ferdiansyah, 37 alias Bunga asal Bengkulu, salah satu lawan “main pedang” mengatakan mereka main di kamar kos nomor 2. Sementara satu rekannya bernama Wahyu Dian Candra, 27 alias Dea asal Surabaya.

Menurut Bunga, sebelum kejadian, dirinya saat itu dipanggil oleh Dea. Saat Bunga masuk ke kamar Dea, yang letaknya di lantai dua, mendapati Dea dan Susilo sudah telanjang lebih dulu.

“Bunga ini mengaku ikut main tapi hanya sebatas mengecup dada Susilo. Mereka main bertiga sekitar 15 menitan. Selanjutnya Bunga keluar sesaat kemudian setelah  menghirup bau alkohol pada mulut Susilo,” terang Kanit Reskrim Denpasar Barat Iptu Aan Saputra R.A pada Bali Express (Jawa Pos Grup) Jumat malam (14/7) di Mapolsek Denpasar Barat.

Bunga mengakui dirinya turun menuju kamarnya yang terletak di lantai satu. Tak berselang lama sekitar 10 menitan terdengar suara orang jatuh dari lantai dua dengan ketinggian sekitar 4 meter, yang kemudian diketahui ternyata adalah Susilo.

“Menurutnya Susilo ini memang sengaja melompat dan kondisinya juga mabuk. Dan saat itu diketahui bahwa Dea pun tergesa gesa turun tangga sambil penuh darah dan sempat berteriak meminta tolong,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelajar Dominasi Kunjungan Wisatawan ke Monumen Bajra Sandhi

Sementara itu saksi utama Bunga dan Romi, 28 alias Bela membenarkan bahwa Dea juga sempat membersihkan darah yang tercecer di lantai.

Tarif Rp75 ribu merupakan kesepakatan antara Dea dan Susilo. Sebelum main korban menyatakan memang tidak membawa uang, sehingga menjaminkan handphone Sony miliknya. “Korban nggak bawa duit ditukar hp. Namun selesai main korban justru berniat mengambil lagi hp-nya. Diduga dari situlah keributan terjadi. Karena pelaku tidak memberikannya,” terangnya.

Dari keterangan awal Dea mengaku diserang korban usai keluar dari kamar mandi lantaran hp-nya tidak dikembalikan. Sementara di kepala belakang korban ditemukan guratan luka bekas pisau. “Saat ini sudah enam saksi yang dimintai keterangan. Kami juga menemukan pisau lipat merk Swiss warna merah disela-sela tanaman pelaku yang sudah dibersihkan oleh pelaku. Ditemukan sperma dan kondom dikamar pelaku,” jelasnya.

Kejadian sendiri diperkirakan sekitar pukul 05.30 wita. Sedangkan pengakuan pemilik warung sekaligus penjaga kos Ponidi menerangkan bahwa pihaknya tidak tahu apa-apa sebab saat itu tengah ke pasar untuk belanja keperluan warung makanannya. Di kosan yang dijaganya memang sedang dihuni oleh empat orang diantaranya Dea dan Romi dilantai dua. Sedangkan Bunga di lantai dua. Keduanya Dea dan Bunga diketahui bahwa telah dua bulan kos ditempatnya.

Baca Juga :  Anggaran Terbatas, Dishub Masih Cari Pengganti LPJU yang Pecah di Tanggayuda

“Sementara CCTV kosan juga sudah lama mati. Si Bunga kan cari pelanggannya mangkal dan kalau Dea kan online,” terang istri Ponidi.

Pihaknya juga menampik tuduhan bahwa Bunga melarikan diri. Sebab menurutnya jika memang berniat melarikan diri pasti dia tidak kembali. “Nyatanya dia kembali dan memenuhi panggilan polisi jam tiga sore tadi. Pasti karena dia merasa tidak bersalah. Sebelumnya dia mengaku dari rumah pacarnya Si Bule di Kerobokan. Karena dia bilang pacarnya datang. Lalu lanjut menjenguk Dea di RS,” terang Ponidi.

Kapolsek Denpasar Barat Kompol Gede Sumena menyatakan bahwa pihaknya belum bisa mendapatkan keterangan lebih sebab kedua pihak masih di rumah sakit.

 

“Yang Susilo ini masih observasi belum sadar namun sudah bisa gerak sedikit- sedikit, rencananya kan juga akan dilakukan operasi nanti. Sedangkan yang W alias Dea ini baru selesai dioperasi dibagian lehernya. Dari dokter sendiri menyatakan agar tidak diajak ngomong dahulu,” terangnya.

 

Pihaknya membenarkan bahwa mereka kerap mangkal di Mallboro atau Jalan Teuku Umar Barat dan memang berprofesi sebagai PSK.

 

Sebelumnya Muhammad Susilo, 30 ditemukan telanjang penuh luka di semak-semak di Jalan Pura Banyu Kuning sebelah Timur Kafe Wisata Banjar Batu Bolong Padang Sambian Klod Denpasar Barat pada Kamis (13/7) sekitar pukul 08.00 wita. 


Most Read

Artikel Terbaru