BUSUNGBIU, BALI EXPRESS – Warga di Desa Subuk, Kecamatan Busungbiu, Selasa (14/3) sore dikejutkan dengan peristiwa cekcok antara Komang Cintra Gunawan dengan salah seorang temannya.
Saat itu Cintra yang beralamat di Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu ini, berada di salah satu rumah di Desa Subuk sedang pesta miras bersama teman-temannya.
Usai minum miras, Cintra dikabarkan pulang. Namun ternyata ia kembali lagi ke lokasi minum dengan membawa serta pedang di tangannya. Konon Cintra melakukan pengancaman. “Dia datang bawa pedang dan melakukan pengancaman. Entah apa yang dilakukan, sehingga membuat temannya itu emosi,” ujar Kapolsek Busungbiu, AKP Wisnaya saat dikonfirmasi, Rabu (15/3) pagi.
Setelah itu Komang Cintra pulang kembali ke rumahnya. Namun sesampainya di rumah, ia didatangi oleh pelaku. Pelaku masuk ke rumah Cintra dengan membawa kapak. Dengan cepat Cintra diserang. “Ini sebenarnya salah paham. Kejadiannya dengan teman-temannya minum. Korban maupun pelaku sama-sama dari Tinggarsari. Kejadiannya masih belum jelas ini,” terang Wisnaya.
Kendati polisi menglaim belum jelasnya peristiwa yang terjadi, namun pelaku penganiayaan itu telah diketahui polisi. Tetapi pihak kepolisian belum menetapkan tersangka, lantaran masih dilakukan pengembangan kasus. “Iya memang sudah diketahui. Tapi masih kami periksa dulu kejelasannya seperti apa. Karena korbannya juga belum bisa kami mintai keterangan. Masih sakit,” tegasnya.
Dari informasi yang berhembus, korban Komang Cintra dianiaya oleh lebih dari satu orang pada pukul 17.00 Wita, Selasa (14/3). Korban diserang di rumahnya di kawasan Banjar Dinas Kauhan, Desa Tinggarsari, Busungbiu, Buleleng.
Korban dipukul dan dibacok oleh pelaku. Konon kejadian ini dilakukan dan disaksikan langsung oleh anak korban yang masih berusia 16 tahun. Perkelahian itu pun kabarnya sempat dilerai, namun sayang upaya yang dilakukan gagal. Akibatnya Cintra mengalami retak di kepala karena terkena senjata tajam berupa kapak. Korban juga mengalami luka pada area bibir.
Penyerangan yang dilakukan pada sore hari itu tidak diketahui istri korban Samroh Irawati karena sibuk berjualan di depan arena Desa Tinggarsari. Sekitar pukul 13.00 Wita, Samroh dihampiri oleh seseorang bernama Made Duta. Made menanyakan keberadaan suami Samroh. Sedikitpun Samroh tidak merasa curiga. Dan mengatakan tidak mengetahui keberadaan korban, suaminya.
Pada pukul 17.15 Wita, lagi-lagi Samroh didatangi seseorang. Kali ini yang mendatanginya adalah Sri Wida, istri dari Kadek Sumerta. Sri Wida menyampaikan bahwa suaminya mencari korban dengan membawa sajam. Mendengar kabar itu Samroh bergegas pulang.
Di perjalanan, ia berpapasan dengan Made Datu dan Kadek Sumerta. Keduanya mengomel tidak jelas. Bahkan terlihat keduanya ingin kembali ke rumah Samroh. Samroh tidak peduli dan segera menuju rumah. Tiba di rumah, Samroh mendapati suaminya tidak ada dan rumah berantakan. Tetangga Samroh yang mengetahui hal itu, mangabarkan bahwa suaminya telah dilarikan ke bidan terdekat untuk mendapat penanganan karena terluka.
Hingga berita ini diturunkan, Polsek Busungbiu masih melakukan pengembangan kasus. Polsek Busungbiu juga tengah berupaya meminta keterangan saksi-saksi. “Masih belum ya. Kami masih melakukan penyelidikan dulu,” singkatnya.