GIANYAR, BALI EXPRESS – Bupati Gianyar Made Mahayastra langsung merapatkan jajarannya untuk membahas tindak lanjut musibah kebakaran yang melanda Pasar Umum Blahbatuh, Selasa (15/6). Pihaknya pun merencanakan pemberian stimulus kepada para pedagang korban kebakaran.
Dalam rapat yang digelar di Kantor Bupati Gianyar, Rabu (16/6), Mahayastra menyebutkan jika dirinya mengundang Wakil Bupati, Sekda Gianyar, BPBD Gianyar, Disperindag Gianyar, BPKAD Gianyar dan Asisten di lingkungan Pemkab Gianyar. “Kita membicarakan masalah ini dan kita ambil langkah harus memberikan stimulus kepada para pedagang yang menjadi korban atas kebakaran Pasar Umum Blahbatuh ini,” tegasnya.
Bupati Mahayastra menambahkan jika nantinya stimulus yang diberikan akan terbagi menjadi beberapa klaster yakni untuk pedagang yang memiliki kios, los, maupun berjualan di pelataran. “Jadi itu akan kita bedakan besaran dana stimulusnya,” imbuhnya.
Kata dia musibah itu juga sudah dilaporkan ke Gubernur Bali yang mengaku prihatin dan akan mengambil tindakan dengan rapat bersama jajarannya. Dengan harapan untuk dapat memberikan bantuan kepada para pedagang. Namun yang jelas, Pemkab Gianyar saat ini menyiapkan skema pemberian stimulus yang dananya diambil dari Dana Tidak Terduga sebesar Rp 5 Miliar. “Meskipun itu sulit tapi ini harus diprioritaskan karena mesti kita lakukan,” tegas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar tersebut.
Direncanakan untuk pedagang kios akan mendapatkan stimulus Rp 3 Juta, pedagang los Rp 2 Juta dan pedagang pelataran Rp 750.000. “Karena yang pedagang pelataran ada barang-barangnya yang tidak terbakar meskipun sedikit,” paparnya.
Dengan stimulus itu pihaknya berharap para pedagang yang kehilangan mata pecahariannya minimal bisa bertahan hidup untuk satu atau dua bulan kedepan. Selain itu, dalam rapat tersebut juga dibahas soal relokasi pedagang yang direncanakan akan menggunakan bekas pasar relokasi di Pasar Sutasoma. “Dulu kan 700 kios sekarang butuh 246 kios,” sebut Mahayastra.
Disamping itu Bendesa Adat setempat juga telah menyiapkan lahan 25 are milik Desa Adat dibelakang pasar yadnya yang akan dijadikan lokasi relokasi. “Semua sudah setuju dijadikan pasar relokasi tinggal kita menyiapkan anggaran, karena pemindahan dan pembangunan juga butuh anggaran yang besar. Target kita secapatnya dalam waktu satu atau dua bulan itu sudah bisa digunakan untuk relokasi,” bebernya.
Sedangkan terhadap Pasar Umum Blahbatuh yang kini tinggal puing, Bupati Mahayastra menjelaskan bahwa sejatinya sejak dulu lokasi tersebut direncanakan akan dijadikan taman. Dimana pada taman tersebut juga akan dibangun patung Kebo Iwa dan Gajahmada yang bergandenga tangan. “Dua mahapatih ini adalah dua figur yang bertarung dan berperang, sekarang bergandengan tangan sebagai simbol kejujuran, kepolosan, dan kekuatan,” sambungnya lagi.
Rencana pembuatan taman itu pun menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat. Ada yang menyebutkan jika bisa saja kebakaran Pasar Umum Blahbatuh itu merupakan suatu konspirasi. Namun dengan tegas Mahayastra membantah dugaan tersebut. “Tidak ada. Mana ada seperti itu. Gianyar itu lurus-lurus saja. Jalannya mulus dan masyarakatnya tulus. Jangan bilang begitu. Lagi pula semua sudah setuju, masyarakat, puri, prajuru, tokoh-tokoh, cuma anggaran saja yang tidak ada,” pungkasnya.
Sementara itu, Selasa malam (15/6) Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati nampak turun langsung ke TKP untuk meninjau musibah kebakaran yang terjadi. Ia mengaku prihatin atas peristiwa tersebut dan meminta agar bekerja optimal untuk dapat memadamkan api yang berkobar. “Petuga juga kita minta menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan,” ujarnya.
Wagub Tjok Ace pun berharap agar ada upaya yang bisa dilakukan untuk membantu para pedagang korban kebakaran. “Mudah-mudahan ada upaya yang bisa membantu masyarakat kita. Apalagi disituasi Covid-19 seperti ini, kita berharap ada jalan keluar,” tandasnya.