26.5 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Puting Beliung Terjang Enam Rumah di Menyali, Dua Rusak Parah

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Warga di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dihebohkan dengan peristiwa angin putting beliung. Bencana alam yang menerjang 6 rumah di Banjar Dinas Kawanan dan Banjar Dinas Kanginan Desa Menyali itu terjadi sekitar pukul 20.00 wita. Angin kencang yang memporak-porandakan bangunan rumah serta kebun milik warga muncul dari arah selatan kemudian melintasi permukimn warga menuju ke arah utara. Selanjutnya angin kencang kembali melintasi alur yang sama menuju kea rah selatan hingga menerbangkan atap rumah dan merobohkan tembok bangunan milik warga. Dari 6 rumah yang ditertang angin kencang, 2 rumah mengalami rusak parah. 

Ketut Cariana, warga Desa Menyali menuturkan, saat peristiwa itu terjadi ia langsung merekam dan mengikuti arah angin. Namun, ketika angin kencang berbalik arah menuju ke selatan, Cariana pun bergegas memasuki rumah lantaran takut turut dilibas angin. “Saya sedang live fb saya. Di sini anginnya besar sekali. Arah anginya dari atas menuju ke utara. Setelah itu balik lagi ke selatan ke arah saya,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (16/8) pagi.

Peristiwa itu berlangsung sekitar 15 menit. Dalam rentang waktu tersebut, angin kencang merusak rumah serta pepohonan milik wara. “Kamar mandi kakak saya, rumah kakak saya pohon-pohon semuanya roboh. Kejadiannya sekitar 15 menit. Saya dari atas langsung live kencang sekali anginnya. Setelah anginnya balik ke arah saya, saya masuk ke dalam rumah sama anak-anak, takut saya di luar. Untuk kerugian saya belum bisa menghitung. Belum bisa memperbaiki juga, untuk makan saja saya kurang,” terangnya.

Baca Juga :  Ruang Isolasi di Bali Cuma 190, Ibu dan 2 Balitanya Dirawat di Rumah

Pengakuan serupa juga disampaikan warga lainnya Kadek Susilawati. Saat angin kencang terjadi, ia sedang berada dalam rumah. Ia sedang menonton TV. Sekilas ia melihat pohon kelapa yang ada di luar rumah mengayun kencang karena angin sampai hampir menyentuh bangunan kamar mandi miliknya. Memiliki firasat buruk, Kadek lantas mematikan TV dan mencabut kabel-kabel yang masih terhubung. Usai melakukan antisipasi, benar saja, angin kenang pun menerjang rumahnya, hingga atapnya berterbangan. “Saya panggil-panggi suami tidak bangun juga. saya lihat pohon kelapa sudah ngontel sampai di kamar mandi saya. Kira-kira jam 8 itu. Saat itu tv saya masih hidup. Pas angin makin kencang saya matikan tv, saya cabut semuanya. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Firasat saya sudah jelek. Setelah itu tiba-tiba, debu sudah banyak sampai tidak bisa melihat. Setelah kejadian itu gerimis. Nanti saya sementara ngungs dulu. Yang rusak atap rumah, temboknya hancur. Kerugian saya tidak tau. Atap semua terbuka,” tuturnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Menyali, I Made Jaya Harta menerangkan, dari peristiwa itu dapat dihitung total kerugian secara keseluruhan sekitar Rp 200 juta. 6 rumah yang dinyatakan terdampak, satu diantaranya berada di Banjar Dinas Kanginan. Dan sisanya di Banjar Dinas Kawanan. Jaya Harta pun menyebut peristiwa angin kencang hingga merusak bangunan di Desa Menyali baru pertama kali terjadi. “Dari kejadian tadi malam sekitar 200 juta totalnya. Yang paling parah ada dua rumah. Semuanya ada di dusun kawanan ada 6 dan satu di kanginan. Tapi semuanya warga dusun kawanan. Dulu pernah ada angin kencang dan tidak menyebabkan kerusakan. Tapi hanya sekedar angi, tidak parah seperti sekarang. Kami dari pihak desa akan membuat laporan dan diteruskan ke kecamatan dan BPBD. Dan kami menunggu intruksi dari laporan yang nanti kami teruskan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dibantu Hibah, Krama Nyawah Ngeruwak Balai Banjar

Di sisi lain, Kalakhar BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi membenarkan peristiwa tersebut. I menyebut, total ada 6 rumah yang rusak. 2 rumah diantaranya rusak parah. “Ada yang atapnya cukup parah kerugiannya per unit ada Rp 5 juta sedangkan sisanya ada 4 rumah rusak ringan kerugiannya Rp 3 juta per unit. Dan 2 rumah yang rusak parah ini mengungsi di kerabat. Dan nanti kami juga akan bantu bantuan sembako untuk 6 KK ini. Sambil menunggu perbaikan rumah, mudah-mudahan nanti bisa dibantu dari program Perkimta. Kami akan diskusikan dulu dengan Kadis Perkimta,” kata dia. 


SINGARAJA, BALI EXPRESS – Warga di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dihebohkan dengan peristiwa angin putting beliung. Bencana alam yang menerjang 6 rumah di Banjar Dinas Kawanan dan Banjar Dinas Kanginan Desa Menyali itu terjadi sekitar pukul 20.00 wita. Angin kencang yang memporak-porandakan bangunan rumah serta kebun milik warga muncul dari arah selatan kemudian melintasi permukimn warga menuju ke arah utara. Selanjutnya angin kencang kembali melintasi alur yang sama menuju kea rah selatan hingga menerbangkan atap rumah dan merobohkan tembok bangunan milik warga. Dari 6 rumah yang ditertang angin kencang, 2 rumah mengalami rusak parah. 

Ketut Cariana, warga Desa Menyali menuturkan, saat peristiwa itu terjadi ia langsung merekam dan mengikuti arah angin. Namun, ketika angin kencang berbalik arah menuju ke selatan, Cariana pun bergegas memasuki rumah lantaran takut turut dilibas angin. “Saya sedang live fb saya. Di sini anginnya besar sekali. Arah anginya dari atas menuju ke utara. Setelah itu balik lagi ke selatan ke arah saya,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (16/8) pagi.

Peristiwa itu berlangsung sekitar 15 menit. Dalam rentang waktu tersebut, angin kencang merusak rumah serta pepohonan milik wara. “Kamar mandi kakak saya, rumah kakak saya pohon-pohon semuanya roboh. Kejadiannya sekitar 15 menit. Saya dari atas langsung live kencang sekali anginnya. Setelah anginnya balik ke arah saya, saya masuk ke dalam rumah sama anak-anak, takut saya di luar. Untuk kerugian saya belum bisa menghitung. Belum bisa memperbaiki juga, untuk makan saja saya kurang,” terangnya.

Baca Juga :  Unas Huruf Braille, Bonus Waktu 30 Menit

Pengakuan serupa juga disampaikan warga lainnya Kadek Susilawati. Saat angin kencang terjadi, ia sedang berada dalam rumah. Ia sedang menonton TV. Sekilas ia melihat pohon kelapa yang ada di luar rumah mengayun kencang karena angin sampai hampir menyentuh bangunan kamar mandi miliknya. Memiliki firasat buruk, Kadek lantas mematikan TV dan mencabut kabel-kabel yang masih terhubung. Usai melakukan antisipasi, benar saja, angin kenang pun menerjang rumahnya, hingga atapnya berterbangan. “Saya panggil-panggi suami tidak bangun juga. saya lihat pohon kelapa sudah ngontel sampai di kamar mandi saya. Kira-kira jam 8 itu. Saat itu tv saya masih hidup. Pas angin makin kencang saya matikan tv, saya cabut semuanya. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Firasat saya sudah jelek. Setelah itu tiba-tiba, debu sudah banyak sampai tidak bisa melihat. Setelah kejadian itu gerimis. Nanti saya sementara ngungs dulu. Yang rusak atap rumah, temboknya hancur. Kerugian saya tidak tau. Atap semua terbuka,” tuturnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Menyali, I Made Jaya Harta menerangkan, dari peristiwa itu dapat dihitung total kerugian secara keseluruhan sekitar Rp 200 juta. 6 rumah yang dinyatakan terdampak, satu diantaranya berada di Banjar Dinas Kanginan. Dan sisanya di Banjar Dinas Kawanan. Jaya Harta pun menyebut peristiwa angin kencang hingga merusak bangunan di Desa Menyali baru pertama kali terjadi. “Dari kejadian tadi malam sekitar 200 juta totalnya. Yang paling parah ada dua rumah. Semuanya ada di dusun kawanan ada 6 dan satu di kanginan. Tapi semuanya warga dusun kawanan. Dulu pernah ada angin kencang dan tidak menyebabkan kerusakan. Tapi hanya sekedar angi, tidak parah seperti sekarang. Kami dari pihak desa akan membuat laporan dan diteruskan ke kecamatan dan BPBD. Dan kami menunggu intruksi dari laporan yang nanti kami teruskan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bikin Onar di Denpasar, Kapolresta; Saya akan Sikat dan Ratakan!

Di sisi lain, Kalakhar BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi membenarkan peristiwa tersebut. I menyebut, total ada 6 rumah yang rusak. 2 rumah diantaranya rusak parah. “Ada yang atapnya cukup parah kerugiannya per unit ada Rp 5 juta sedangkan sisanya ada 4 rumah rusak ringan kerugiannya Rp 3 juta per unit. Dan 2 rumah yang rusak parah ini mengungsi di kerabat. Dan nanti kami juga akan bantu bantuan sembako untuk 6 KK ini. Sambil menunggu perbaikan rumah, mudah-mudahan nanti bisa dibantu dari program Perkimta. Kami akan diskusikan dulu dengan Kadis Perkimta,” kata dia. 


Most Read

Artikel Terbaru