DENPASAR, BALI EXPRESS – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster kembali mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai kebijakan dan program kerja Pemerintah Provinsi Bali. Kegiatan dilakukan melalui dialog interaktif pada salah satu stasiun televisi di Denpasar, Rabu (15/3).
“PKK itu adalah partnernya pemerintah, jadi visinya PKK itu ada di dalam visinya Pemerintah Provinsi Bali,” ungkap Putri Koster.
Dalam kesempatan itu ia menyampaikan apa yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Bali khususnya hingga tahun ke-4 Pemerintahan Koster-Ace kepada masyarakat Bali. Walaupun telah dikenal melalui Pariwisata Budayanya, namun sosialisasi Pariwisata Bali harus tetap dilaksanakan.
“Karena setiap era itu pasti saja ada, kalau kita tidak jaga, tidak kita awasi dengan baik akan ada hal-hal kecil yang keluar dari koridor yang tanpa kita sadari akan menggerus situasinya, termasuk pariwisata,” ungkap Bunda Putri, sapaan akrabnya.
Pariwisata dan Budaya di Bali harus berjalan dengan seimbang dan harmonis, tidak berjalan sendiri-sendiri, sehingga akan saling mendukung dan mensejahterakan masyarakat Bali. Bunda Putri menyampaikan bahwa Budaya sebagai inti pariwisata Bali harus selalu dijaga dan dilestarikan.
“Ketika kita sudah merawat alam Bali, itu akan menjadi magnet. Pariwisata ini berkembang karena magnet ini, taksunya Nak Bali. Jadi harus kita jaga dan rawat,” ungkapnya.
Sementara Staf Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Bidang Pariwisata, Dr. I Ketut Jaman menyampaikan, pariwisata yang berkualitas adalah pariwisata yang tidak merusak lingkungan alam dan lingkungan sosial Bali. Menghormati budaya serta tradisi lokal serta memiliki spend of money yang tinggi.
Terkait dengan maraknya wisatawan asing yang melakukan pelanggaran dewasa ini, ia menyampaikan bahwa Gubernur Bali telah membentuk Satgas Gabungan untuk mengurangi pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan asing. “Kalau pelanggarannya berat kita akan ambil tindakan tegas ,” ungkapnya.