MANGUPURA, BALI EXPRESS — Perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1945 jatuh pada 22 Maret 2023, akan bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Islam. Biasanya dalam pelaksanaan ibadah puasa, umat Muslim akan menggelar sholat tarawih pada malam hari. Hal ini pun diizinkan dilaksanakan tanpa mengganggu umat Hindu yang melaksanakan Catur Brata Panyepian.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, pelaksanaan sholat tarawih bagi umat Muslim memang diizinkan pada saat Hari Raya Nyepi. Hanya saja ia menegaskan, dalam pelaksanaannya harus menggunakan masjid terdekat.
“Diizinkan melaksanakan asalkan teman-teman umat Muslim yang melaksanakan kegiatan tarawih melaksanakan pada masjid yang terdekat dan tidak boleh menggunakan kendaraan,” ujar Adi Arnawa, Kamis (16/3).
Menurutnya, hal ini telah sesuai dengan Surat Edaran Kantor Kementerian Agama Provinsi Bali. Adi Arnawa meminta masyarakat untuk berjalan kaki saat ingin melaksanakan tarawih. Hal ini dilakukan agar menjaga dan menghormati umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi. “Dari hasil pertemuan dengan FKUB Kabupaten Badung, kami sudah sosialisasikan kepada umat agama lainnya,” ungkap Sekda Badung tersebut.
Pihaknya pun berharap pada 22 Maret 2023, umat Hindu dan Muslim melaksanakan kegiatan dengan khusuk tanpa mengganggu yang lainnya. “Hari raya akan tetap berjalan, tetapi tetap mengikuti arahan dan seruan, dengan berjalan kaki mencari masjid terdekat. Tanpa menggunakan kendaraan,” jelas birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan tersebut.
Disinggung terkait penerangan di area masjid, Adi Arnawa menerangkan, memang belum ada pembahasan. Tetapi masih diizinkan untuk melakukan tarawih. Namun ia meyakini masyarakat yang melaksanakan tarawih akan menyesuaikan, sehingga tidak mengganggu umat Hindu yang melaksanakan Catur Brata Penyepian.
“Mungkin nanti akan menyesuaikan di lapangan. Saya kira tarawih apakah mungkin dimajukan atau bagaimana, yang jelas seruannya adalah diizinkan tarawih di masjid terdekat dan tanpa menggunakan kendaraan,” terangnya.
Sebelumnya Sekda Adi Arnawa mengatakan, FKUB bersama Forkompinda dan Kementerian Agama Badung melaksanakan rapat berkaitan pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Badung.
“Dalam rapat ini kami menyamakan persepsi sekaligus menyiapkan format, mudah-mudahan bisa diselesaikan. Dan ini menjadi rujukan kepada seluruh masyarakat dalam rangka pelaksanaan Nyepi di Badung. Saya selaku Ketua FKUB mengajak perangkat teknis agar benar-benar melaksanakan surat edaran seruan yang sedang disusun,” ucapnya.