25.4 C
Denpasar
Monday, March 27, 2023

Jelang Nyepi, Polda Bali Gelar Ops Cipta Kondisi Agung

DENPASAR, BALI EXPRESS – Polda Bali menggelar Operasi Cipta Kondisi (Ops Cipkon) Agung, Jumat (17/3), dengan sasaran utama warga negara asing (WNA). Pasalnya belakangan ini sejumlah WNA mendapat sorotan karena ulahnya nakal mereka.

Selain itu, tentunya untuk menjaga kamtibmas menjelang hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 bagi umat Hindu dan bulan Ramadhan bagi umat Muslim.

Di sela-sela Apel Gelar Pasukan di Lapangan Mapolda Bali, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menyampaikan, sasaran utama Ops Cipkon kali ini adalah warga negara asing (WNA). Sebab sejak pandemi Covid-19 melandai dan Bali kembali dibuka untuk wisawatan mancanegara, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat, utamanya pariwisata yang cukup signifikan.

Sayangnya, hal itu dibarengi dengan meningkatnya kriminalitas dan pelanggaran lalu lintas. Baik yang dilakukan wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, belakangan ini marak dijumpai turis asing yang membandel.

Baca Juga :  Cegah Korona Terkait Melasti dan Pawai Ogoh-ogoh, Begini Imbauannya

“Banyak yang berprilaku tidak sopan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti memakai TNKB palsu dan enggan pakai helm, ada yang memalsukan dokumen identitas, over stay, menjalankan usaha ilegal, dan tindak pidana lainnya,” ujarnya.

Sampai-sampai, kenakalan turis-turis itu memantik reaksi Gubernur Bali Wayan Koster. Sehingga bersama Polda Bali dan instansi terkait lainnya memandang perlu untuk melakukan tindak tegas. Salah satunya dengan melaksanakan Operasi Cipkon ini. Apalagi dalam waktu dekat akan ada Hari Raya Nyepi yang berbarengan dengan Bulan Suci Ramadhan. Sehingga situasi Kamtibmas harus dijaga agar benar-benar kondusif.

Operasi tersebut bakal berlangsung sampai 21 Maret 2023. Personel yang diterjunkan mencapai 475 orang gabungan dengan instansi terkait. Ratusan personel yang melibatkan berbagai unsur itu dibagi dalam tiga Unit Kerja Lapangan (UKL).

Baca Juga :  Pemkab Karangasem Kewalahan Bayar Listrik PJU Rp 500 Juta

Setiap UKL memiliki sasaran operasi masing-masing. UKL 1, sasaran operasinya pemantauan dan penertiban kelengkapan lalu lintas, meliputi surat-surat kendaraan termasuk kelengkapan kendaraan, penggunaaan helm dan etika berkendara dan lainnya.

UKL 2, sasaran operasinya adalah pekerja ilegal, usaha ilegal, pelanggaran izin tinggal, dan pelanggaran administrasi lainnya. UKL 3, sasaran operasinya adalah kejahatan narkoba, kepemilikan senpi, dan tindak pidana lainnya.

Jenderal bintang dua di pundak tersebut pun menegaskan kepada seluruh anggotanya yang terlibat dalam operasi untuk tidak anggap remeh situasi di lapangan. “Melalui operasi ini saya berharap dapat menjaga stabilitas Kamtibmas di Bali menjelang Nyepi dan Ramadhan. Hari Raya Nyepi tahun ini bertepatan dengan hari pertama Tarawih umat Muslim,” tutupnya.

 






Reporter: I Gede Paramasutha

DENPASAR, BALI EXPRESS – Polda Bali menggelar Operasi Cipta Kondisi (Ops Cipkon) Agung, Jumat (17/3), dengan sasaran utama warga negara asing (WNA). Pasalnya belakangan ini sejumlah WNA mendapat sorotan karena ulahnya nakal mereka.

Selain itu, tentunya untuk menjaga kamtibmas menjelang hari raya Nyepi Tahun Baru Caka 1945 bagi umat Hindu dan bulan Ramadhan bagi umat Muslim.

Di sela-sela Apel Gelar Pasukan di Lapangan Mapolda Bali, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menyampaikan, sasaran utama Ops Cipkon kali ini adalah warga negara asing (WNA). Sebab sejak pandemi Covid-19 melandai dan Bali kembali dibuka untuk wisawatan mancanegara, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat, utamanya pariwisata yang cukup signifikan.

Sayangnya, hal itu dibarengi dengan meningkatnya kriminalitas dan pelanggaran lalu lintas. Baik yang dilakukan wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, belakangan ini marak dijumpai turis asing yang membandel.

Baca Juga :  Pencegahan Covid -19, Pemkot Denpasar Gencarkan Sosialisasi

“Banyak yang berprilaku tidak sopan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas, seperti memakai TNKB palsu dan enggan pakai helm, ada yang memalsukan dokumen identitas, over stay, menjalankan usaha ilegal, dan tindak pidana lainnya,” ujarnya.

Sampai-sampai, kenakalan turis-turis itu memantik reaksi Gubernur Bali Wayan Koster. Sehingga bersama Polda Bali dan instansi terkait lainnya memandang perlu untuk melakukan tindak tegas. Salah satunya dengan melaksanakan Operasi Cipkon ini. Apalagi dalam waktu dekat akan ada Hari Raya Nyepi yang berbarengan dengan Bulan Suci Ramadhan. Sehingga situasi Kamtibmas harus dijaga agar benar-benar kondusif.

Operasi tersebut bakal berlangsung sampai 21 Maret 2023. Personel yang diterjunkan mencapai 475 orang gabungan dengan instansi terkait. Ratusan personel yang melibatkan berbagai unsur itu dibagi dalam tiga Unit Kerja Lapangan (UKL).

Baca Juga :  Cegah Korona Terkait Melasti dan Pawai Ogoh-ogoh, Begini Imbauannya

Setiap UKL memiliki sasaran operasi masing-masing. UKL 1, sasaran operasinya pemantauan dan penertiban kelengkapan lalu lintas, meliputi surat-surat kendaraan termasuk kelengkapan kendaraan, penggunaaan helm dan etika berkendara dan lainnya.

UKL 2, sasaran operasinya adalah pekerja ilegal, usaha ilegal, pelanggaran izin tinggal, dan pelanggaran administrasi lainnya. UKL 3, sasaran operasinya adalah kejahatan narkoba, kepemilikan senpi, dan tindak pidana lainnya.

Jenderal bintang dua di pundak tersebut pun menegaskan kepada seluruh anggotanya yang terlibat dalam operasi untuk tidak anggap remeh situasi di lapangan. “Melalui operasi ini saya berharap dapat menjaga stabilitas Kamtibmas di Bali menjelang Nyepi dan Ramadhan. Hari Raya Nyepi tahun ini bertepatan dengan hari pertama Tarawih umat Muslim,” tutupnya.

 






Reporter: I Gede Paramasutha

Most Read

Artikel Terbaru