26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Ketua TP PKK Bali Harapkan Pencegahan Stunting dari Tingkat Keluarga

DENPASAR, BALI EXPRESS – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)  Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali, Kamis (16/3). Ia membawakan materi peningkatan peran PKK dalam pendampingan keluarga berisiko stunting di Provinsi Bali.

Putri Koster menjelaskan tentang visi PKK, yaitu mewujudkan keluarga sehat, cerdas, berdaya guna, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Dalam visi itu, ada unsur sehat yang menurutnya terkait erat dengan pencegahan stunting. “Seorang anak dikatakan sehat kalau tidak stunting,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini menyinggung peran TP PKK dalam penurunan angka stunting. “Sesuai filosofi, kami bekerja untuk menggerakkan partisipasi aktif masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Banding Penggugat Ditolak, Desa Adat Guwang Kembali Menangkan Sengketa Lahan

Ditambahkannya, TP PKK merupakan organisasi dengan struktur kepengurusan paling lengkap hingga lingkup keluarga yang disebut dasa wisma. Dengan struktur yang lengkap, TP PKK menggerakkan peran aktif masyarakat, khususnya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. “Tak semua kader PKK punya ilmu di bidang kesehatan, tapi paling tidak kami ambil bagian dalam sosialisasi,” katanya.

Selain program sosialisasi, TP PKK Bali juga melaksanakan program aksi sosial dengan sasaran warga kurang mampu di Kabupaten/Kota. Menurutnya, kegiatan ini terkait dengan upaya penurunan angka stunting, karena TP PKK juga menyasar ibu hamil dan balita. “Kami menyalurkan bantuan beras, telur dan makanan tambahan berupa susu bagi balita, ibu hamil dan lansia,” bebernya.

Pencegahan stunting bisa dimulai dengan memperhatikan kesehatan reproduksi kelompok remaja putri karena mereka nantinya akan menjadi calon ibu. “Orang tua harus memberi perhatian pada putri mereka, baik pola makan maupun kebiasaan sehari-hari,” ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua pada penggunaan gadget yang bisa berdampak negatif pada kesehatan.

Baca Juga :  Tersangka Korupsi LPD Gulingan Dilimpahkan

Berikutnya, pencegahan stunting bisa dilakukan melalui program screening terhadap calon pengantin. Tahap krusial selanjutnya adalah pada masa kehamilan, dimana seorang ibu harus mendapat asupan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan calon buah hati mereka.

“Nah, setelah buah hati lahir, orang tua mesti memperhatikan tumbuh kembang anak mereka, khususnya pada 1000 hari pertama masa kelahiran. Selain asupan gizi, orang tua harus rajin membawa anak mereka ke Posyandu,” terangnya.

 






Reporter: Putu Agus Adegrantika

DENPASAR, BALI EXPRESS – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)  Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menjadi narasumber kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali, Kamis (16/3). Ia membawakan materi peningkatan peran PKK dalam pendampingan keluarga berisiko stunting di Provinsi Bali.

Putri Koster menjelaskan tentang visi PKK, yaitu mewujudkan keluarga sehat, cerdas, berdaya guna, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Dalam visi itu, ada unsur sehat yang menurutnya terkait erat dengan pencegahan stunting. “Seorang anak dikatakan sehat kalau tidak stunting,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini menyinggung peran TP PKK dalam penurunan angka stunting. “Sesuai filosofi, kami bekerja untuk menggerakkan partisipasi aktif masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Simpan Hampir Sekilo Ganja, Yulia Terancam Seumur Hidup

Ditambahkannya, TP PKK merupakan organisasi dengan struktur kepengurusan paling lengkap hingga lingkup keluarga yang disebut dasa wisma. Dengan struktur yang lengkap, TP PKK menggerakkan peran aktif masyarakat, khususnya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. “Tak semua kader PKK punya ilmu di bidang kesehatan, tapi paling tidak kami ambil bagian dalam sosialisasi,” katanya.

Selain program sosialisasi, TP PKK Bali juga melaksanakan program aksi sosial dengan sasaran warga kurang mampu di Kabupaten/Kota. Menurutnya, kegiatan ini terkait dengan upaya penurunan angka stunting, karena TP PKK juga menyasar ibu hamil dan balita. “Kami menyalurkan bantuan beras, telur dan makanan tambahan berupa susu bagi balita, ibu hamil dan lansia,” bebernya.

Pencegahan stunting bisa dimulai dengan memperhatikan kesehatan reproduksi kelompok remaja putri karena mereka nantinya akan menjadi calon ibu. “Orang tua harus memberi perhatian pada putri mereka, baik pola makan maupun kebiasaan sehari-hari,” ujarnya, sembari mengingatkan pentingnya pengawasan orang tua pada penggunaan gadget yang bisa berdampak negatif pada kesehatan.

Baca Juga :  Menyoal Habisnya Tiket Penutupan Asian Games

Berikutnya, pencegahan stunting bisa dilakukan melalui program screening terhadap calon pengantin. Tahap krusial selanjutnya adalah pada masa kehamilan, dimana seorang ibu harus mendapat asupan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan calon buah hati mereka.

“Nah, setelah buah hati lahir, orang tua mesti memperhatikan tumbuh kembang anak mereka, khususnya pada 1000 hari pertama masa kelahiran. Selain asupan gizi, orang tua harus rajin membawa anak mereka ke Posyandu,” terangnya.

 






Reporter: Putu Agus Adegrantika

Most Read

Artikel Terbaru