29.8 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Hadiri Hajatan Potong Rambut, Puluhan Warga Keracunan

BALI EXPRESS, SINGARAJA – Puluhan warga Jalan Pulau Selayar, Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Singaraja dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami keracunan massal, pada Minggu malam (17/12). Mereka dilaporkan keracunan makanan seusai menghadiri acara hajatan potong rambut di rumah Sulaiman, 35, yang dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi, di Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru.

Peristiwa ini berawal saat Sulaiman mengundang puluhan warga dalam acara potong rambut yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi di rumahnya pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 Wita. Acara religius yang digelar Sulaiman pun berjalan lancar. Bahkan puluhan undangan menikamati makanan yang disediakan.

Karena acara telah usai, sekitar pukul 20.00 Wita satu per satu undangan mulai meninggalkan acara. Saat pulang, puluhan undangan juga dibekali anggur dan kue lemper untuk dimakan di rumah masing-masing.

Rupanya sekitar pukul 22.30 wita malam, orang-orang yang sempat menghadiri acara Sulaiman itu mendadak mengalami pusing dan mual-mual. Bahkan ada yang dilaporkan sampai muntah-muntah. Praktis satu per satu orang yang sempat menghadiri undangan itu dilarikan ke RSUD Buleleng, Kertha Usadha hingga ke RS Paramasidhi Singaraja.

Setidaknya hingga Senin (18/12) pukul 00.30 wita, tercatat ada sebanyak 29 orang masuk di 3 rumah sakit yang ada di Kota Singaraja. Diantaranya, 9 orang dirawat di RSUD Buleleng, 9 orang di RS Kerta Husada Singaraja dan 11 orang di RS Paramasidhi Singaraja.

Baca Juga :  Perbekel Keracunan Coolant Didatangi Manajemen Distribusi

Hingga Senin (18/12) pukul 12.30 wita siang, Polsek Kota Singaraja menyebutkan tercatat 29 orang yang sempat masuk RS. Dari angka tersebut, sebanyak 21 orang sudah diperbolehkan pulang. Sisanya sebanyak 8 orang masih dirawat medis untuk dilakukan observasi lanjutan. Mengingat, ada beberapa orang balita yang ikut mengalami keracunan massal ini.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol. AA. Wiranata Kusuma mengatakan, semua korban keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Sebanyak 29 orang keracunan. Nah setelah dirawat hingga hari Senin ini (kemarin, Red) 21 orang sudah boleh pulang. Sisanya sebanyak 8 orang masih dirawat tersebar di 3 rumah sakit. Ya, mudah-mudahan ada perkembangan yang baik, mereka segera dibolehkan pulang,” kata Wiranata Kusuma, Senin (18/12) ditemui diruang kerjanya.

Kompol Wiranata Kusuma menerangkan pihaknya belum bisa memastikan jenis makanan apa yang memicu keracunan. Pihaknya pun sudah meminta keterangan terhadap pemilik Cathring berinisial NF, 60, warga Banyuning, tempat membeli makanan untuk hajatan itu.

Menariknya, sambung Kompol Wiranata, saat bersamaan (Minggu, Red), NF tak hanya mengirimkan catering pesanan ke acaranya Sulaiman, di Lingkungan Taman Sari. Tetapi juga mengirimkan jenis makanan yang sama ke acara hajatan di Banyuning. Hanya saja, makanan yang dikonsumsi di Banyuning justru tidak ada masalah.

Baca Juga :  Kasus Keracunan Warga Banjar Pinge, Akibat tak Matur Piuning

“Kebetulan tempat membeli makanan itu, mengirim ke 2 tempat. Tapi, yang di Banyuning tidak ada masalah. Makanya kami cek, apakah dari makanan mana kira-kira penyebab. Ini yang masih kami dalami. Logikanya, jika makanan di catering itu bermasalah, pasti di Banyuning juga kena (keracunan massal, Red)” jelas Wiranata.

Hingga saat ini, Polsek Kota Singaraja sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi-saksi termasuk pemilik catering. “Menurut keterangan pemilik cathring, makanan yang dibawa ke Taman Sari dan Banyuning sama. Tapi, karena lokasi hajatan berbeda mungkin ada menu berbeda diluar cathring itu. Itu yang kami masih cek,” ujar Wiranata.

Guna memastikan penyebabnya, Polsek Kota Singaraja sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Buleleng untuk melakukan test lab penyebab keracunan ini. Bahkan, sejumlah sampel makanan dari seluruh jenis makanan yang ada dalam hajatan itu, sudah dibawa ke Lab untuk dicek. “Sekarang kan masih dicek, kalau sudah ada perkembangan hasil lab, pasti kami sampaikan kembali,” tandas Wiranata. 


BALI EXPRESS, SINGARAJA – Puluhan warga Jalan Pulau Selayar, Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Singaraja dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami keracunan massal, pada Minggu malam (17/12). Mereka dilaporkan keracunan makanan seusai menghadiri acara hajatan potong rambut di rumah Sulaiman, 35, yang dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi, di Lingkungan Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru.

Peristiwa ini berawal saat Sulaiman mengundang puluhan warga dalam acara potong rambut yang dirangkaikan dengan Maulid Nabi di rumahnya pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 Wita. Acara religius yang digelar Sulaiman pun berjalan lancar. Bahkan puluhan undangan menikamati makanan yang disediakan.

Karena acara telah usai, sekitar pukul 20.00 Wita satu per satu undangan mulai meninggalkan acara. Saat pulang, puluhan undangan juga dibekali anggur dan kue lemper untuk dimakan di rumah masing-masing.

Rupanya sekitar pukul 22.30 wita malam, orang-orang yang sempat menghadiri acara Sulaiman itu mendadak mengalami pusing dan mual-mual. Bahkan ada yang dilaporkan sampai muntah-muntah. Praktis satu per satu orang yang sempat menghadiri undangan itu dilarikan ke RSUD Buleleng, Kertha Usadha hingga ke RS Paramasidhi Singaraja.

Setidaknya hingga Senin (18/12) pukul 00.30 wita, tercatat ada sebanyak 29 orang masuk di 3 rumah sakit yang ada di Kota Singaraja. Diantaranya, 9 orang dirawat di RSUD Buleleng, 9 orang di RS Kerta Husada Singaraja dan 11 orang di RS Paramasidhi Singaraja.

Baca Juga :  Semangat Menabung Sampah, Hasilnya Ditarik Jelang Galungan

Hingga Senin (18/12) pukul 12.30 wita siang, Polsek Kota Singaraja menyebutkan tercatat 29 orang yang sempat masuk RS. Dari angka tersebut, sebanyak 21 orang sudah diperbolehkan pulang. Sisanya sebanyak 8 orang masih dirawat medis untuk dilakukan observasi lanjutan. Mengingat, ada beberapa orang balita yang ikut mengalami keracunan massal ini.

Kapolsek Kota Singaraja, Kompol. AA. Wiranata Kusuma mengatakan, semua korban keracunan sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Sebanyak 29 orang keracunan. Nah setelah dirawat hingga hari Senin ini (kemarin, Red) 21 orang sudah boleh pulang. Sisanya sebanyak 8 orang masih dirawat tersebar di 3 rumah sakit. Ya, mudah-mudahan ada perkembangan yang baik, mereka segera dibolehkan pulang,” kata Wiranata Kusuma, Senin (18/12) ditemui diruang kerjanya.

Kompol Wiranata Kusuma menerangkan pihaknya belum bisa memastikan jenis makanan apa yang memicu keracunan. Pihaknya pun sudah meminta keterangan terhadap pemilik Cathring berinisial NF, 60, warga Banyuning, tempat membeli makanan untuk hajatan itu.

Menariknya, sambung Kompol Wiranata, saat bersamaan (Minggu, Red), NF tak hanya mengirimkan catering pesanan ke acaranya Sulaiman, di Lingkungan Taman Sari. Tetapi juga mengirimkan jenis makanan yang sama ke acara hajatan di Banyuning. Hanya saja, makanan yang dikonsumsi di Banyuning justru tidak ada masalah.

Baca Juga :  Kondisi 19 Orang Warga Binaan Lapas Kerobokan Stabil

“Kebetulan tempat membeli makanan itu, mengirim ke 2 tempat. Tapi, yang di Banyuning tidak ada masalah. Makanya kami cek, apakah dari makanan mana kira-kira penyebab. Ini yang masih kami dalami. Logikanya, jika makanan di catering itu bermasalah, pasti di Banyuning juga kena (keracunan massal, Red)” jelas Wiranata.

Hingga saat ini, Polsek Kota Singaraja sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi-saksi termasuk pemilik catering. “Menurut keterangan pemilik cathring, makanan yang dibawa ke Taman Sari dan Banyuning sama. Tapi, karena lokasi hajatan berbeda mungkin ada menu berbeda diluar cathring itu. Itu yang kami masih cek,” ujar Wiranata.

Guna memastikan penyebabnya, Polsek Kota Singaraja sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Buleleng untuk melakukan test lab penyebab keracunan ini. Bahkan, sejumlah sampel makanan dari seluruh jenis makanan yang ada dalam hajatan itu, sudah dibawa ke Lab untuk dicek. “Sekarang kan masih dicek, kalau sudah ada perkembangan hasil lab, pasti kami sampaikan kembali,” tandas Wiranata. 


Most Read

Artikel Terbaru