26.5 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Dinilai Lebih Loyal, Gubernur Dorong Potensi Wisdom Digarap Maksimal

GIANYAR, BALI EXPRESS – Banyak negara diberbagai belahan dunia memiliki kebijakan membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri. Hal itu lah yang menyebabkan pariwisata Bali saat ini masih belum terlalu ramai. Maka dari itu pelaku pariwisata Bali didorong menggarap potensi wisatawan lokal.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster disela-sela meresmikan Pasar Rakyat Gianyar, Sabtu (18/12). “Dinamika covid di sejumlah negara itu dinamis sekali. Situasi pandemi ini, semua negara memiliki kebijakan membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri,” ungkapnya.

Ditambah lagi saat ini muncul varian baru Covid-19, Omicron, yang membuat 19 negara yang dibuka untuk dapat masuk ke Bali justru mengeluarkan kebijakan untuk melarang warganya berwisata ke luar negeri. “Jadi tidak ada yang datang sampai sekarang. Karena memang covidnya lagi naik. Lonjakan kasus terjadi, bahkan ada negara yang melakukan lock down. Australia juga melarang orang luar masuk ke Australia. Dan juga warganya dilarang ke luar,” paparny.

Baca Juga :  Tak Pakai Masker, Lima Orang Terjaring Operasi Yustisi di Penelokan

Di Indonesia pun juga semakin ketat, dimana pemerintah pusat memperketat perjalanan warga Indonesia ke luar negeri. Maka dari itu, Gubernur Koster mendorong pelaku pariwisata di Bali untuk menggarap potensi wisatawan domestik secara maksimal. Karena meskipun Bali dibuka untuk wisatawan mancanegara, skema yang dipersiapkan tidak akan berjalan karena negara lain melarang warganya ke luar negeri.

“Artinya, yang paling kondusif buat kita adalah wisatawan domestik. Jadi mohon maaf, insan pariwisata jangan menganggap Pemerintah Bali yang membatasi atau melarang. Ini terjadi karena memang negara wisatawan mancanegara yang masih menutup dirinya. Pasar domestik kita itu besar, malahan lebih loyal. Jangan fokus pada wisatawan mancanegara,” tegas Gubernur Koster.

Terlebih menurutnya, saat ini wisatawan domestik yang datang ke Bali ini sudah cukup tinggi. Bahkan penerbangan ke Bali full. “Kemarin saya berdiskusi dengan Menteri Pariwisata, berupaya untuk menambah penerbangan untuk akhir tahun ini. Sekarang, Garuda full, Lion full, Batik, Citylink full. Garuda tidak bisa lagi nambah penerbangan karena keterbatasan pesawat, jadi kita upayakan berkerjasama dengan maskapai lain untuk menambah penerbangan di Bali,” bebernya.

Baca Juga :  Angka Kemiskinan Tinggi, Dewan Gianyar “Adili” Dinsos

Ia menyebutkan bahwa wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai mencapai 13.000 orang lebih per hari. Begitu juga melalui pelabuhan. “Dengan demikian, hunian hotel meningkat, restauran mulai ramai, ekonomi sudah mulai menggeliat. Namun kita tetap harus disiplin prokes,” imbaunya

Hal ini diperkuat dengan capaian vaksinasi di Indonesia, khususnya Bali sudah cukup tinggi. Dimana vaksin tahap pertama di Bali sudah 102 persen, dan vaksin kedua sudah 90 persen lebih. Bahkan selama 3 bulan terakhir kasus Covid di Bali sudah landai dan stabil.


GIANYAR, BALI EXPRESS – Banyak negara diberbagai belahan dunia memiliki kebijakan membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri. Hal itu lah yang menyebabkan pariwisata Bali saat ini masih belum terlalu ramai. Maka dari itu pelaku pariwisata Bali didorong menggarap potensi wisatawan lokal.

Seperti halnya yang disampaikan oleh Gubernur Bali Wayan Koster disela-sela meresmikan Pasar Rakyat Gianyar, Sabtu (18/12). “Dinamika covid di sejumlah negara itu dinamis sekali. Situasi pandemi ini, semua negara memiliki kebijakan membatasi warganya untuk berwisata ke luar negeri,” ungkapnya.

Ditambah lagi saat ini muncul varian baru Covid-19, Omicron, yang membuat 19 negara yang dibuka untuk dapat masuk ke Bali justru mengeluarkan kebijakan untuk melarang warganya berwisata ke luar negeri. “Jadi tidak ada yang datang sampai sekarang. Karena memang covidnya lagi naik. Lonjakan kasus terjadi, bahkan ada negara yang melakukan lock down. Australia juga melarang orang luar masuk ke Australia. Dan juga warganya dilarang ke luar,” paparny.

Baca Juga :  Relawan MRI-ACT Bali Ajak Warga Peduli Bencana Karhutla

Di Indonesia pun juga semakin ketat, dimana pemerintah pusat memperketat perjalanan warga Indonesia ke luar negeri. Maka dari itu, Gubernur Koster mendorong pelaku pariwisata di Bali untuk menggarap potensi wisatawan domestik secara maksimal. Karena meskipun Bali dibuka untuk wisatawan mancanegara, skema yang dipersiapkan tidak akan berjalan karena negara lain melarang warganya ke luar negeri.

“Artinya, yang paling kondusif buat kita adalah wisatawan domestik. Jadi mohon maaf, insan pariwisata jangan menganggap Pemerintah Bali yang membatasi atau melarang. Ini terjadi karena memang negara wisatawan mancanegara yang masih menutup dirinya. Pasar domestik kita itu besar, malahan lebih loyal. Jangan fokus pada wisatawan mancanegara,” tegas Gubernur Koster.

Terlebih menurutnya, saat ini wisatawan domestik yang datang ke Bali ini sudah cukup tinggi. Bahkan penerbangan ke Bali full. “Kemarin saya berdiskusi dengan Menteri Pariwisata, berupaya untuk menambah penerbangan untuk akhir tahun ini. Sekarang, Garuda full, Lion full, Batik, Citylink full. Garuda tidak bisa lagi nambah penerbangan karena keterbatasan pesawat, jadi kita upayakan berkerjasama dengan maskapai lain untuk menambah penerbangan di Bali,” bebernya.

Baca Juga :  Pelantikan Bupati dan Walikota Diundur Sampai Akhir Februari

Ia menyebutkan bahwa wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali lewat Bandara Ngurah Rai mencapai 13.000 orang lebih per hari. Begitu juga melalui pelabuhan. “Dengan demikian, hunian hotel meningkat, restauran mulai ramai, ekonomi sudah mulai menggeliat. Namun kita tetap harus disiplin prokes,” imbaunya

Hal ini diperkuat dengan capaian vaksinasi di Indonesia, khususnya Bali sudah cukup tinggi. Dimana vaksin tahap pertama di Bali sudah 102 persen, dan vaksin kedua sudah 90 persen lebih. Bahkan selama 3 bulan terakhir kasus Covid di Bali sudah landai dan stabil.


Most Read

Artikel Terbaru