SINGARAJA, BALI EXPRESS – Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Buleleng menyambangi Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) yang ada di Buleleng, Kamis (19/8) siang. Sebanyak 150 paket sembako diserahkan kepada para ODHA di wilayah Buleleng Timur. Bantuan itu diserahkan secara simbolis Ketua Harian KPA Buleleng, I Nyoman Sutjidra, di Puskesmas Tejakula I, Puskesmas Kubutambahan I dan Puskesmas Sawan I.
Ketua KPA Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengatakan, bantuan ini diberikan secara simbolis kepada beberapa ODHA. Paket sembako yang diterima nanti akan dibagikan oleh masing-masing pendamping ODHA. “Dibagikan sebanyak 150 paket sembako, dengan rincian 61 paket diberikan di Puskesmas Tejakula I, 62 paket diberikan di Puskesmas Kubutambahan I, dan 27 paket di Puskesmas Sawan I,” kata dia.
Setiap ODHA di Kabupaten Buleleng, memiliki pendamping yang bertugas untuk memberikan semangat dan pemahaman. Misalkan, saat seorang ODHA sakit, pemakaian jarum suntik harus diperhatikan. Termasuk transfusi darah juga sangat diperhatikan. “Yang punya bayi diingatkan untuk tidak menyusui bayinya. Pendamping selalu mengingatkan hal ini,” tambah Sutjidra.
Disinggung terkait ketersediaan obat Antiretroviral (ARV) untuk ODHA di Kabupaten Buleleng, ia menyatakan stok ARV masih tersedia. Pihaknya juga menjelaskan bahwa ARV kini sudah tersedia beberapa tempat, tidak hanya di kota. ARV sudah ada di beberapa sentral selain di kota. Seperti di Sawan dan Kubutambahan. Ini memudahkan teman-teman ODHA untuk mendapatkan ARV. “Tidak harus ke rumah sakit untuk mendapatkan ARV,” ungkap Sutjidra.
Sutjidra juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng dan khususnya KPA selalu menyampaikan bahwa stigma negatif terkait ODHA ini harus dihilangkan. Jangan takut orangnya tapi takutlah dengan virusnya. “Kami juga mengimbau kepada desa dan desa adat bahwa teman-teman ODHA agar dapat diterima seperti masyarakat yang lainnya,” pungkasnya.
Ditambahkan, hingga saat ini, jumlah kumulatif ODHA di Kabupaten Buleleng ialah 2.400 orang. Sedangkan, jumlah kasus aktif hingga saat ini adalah 1.883 orang. “Penanganan kesehatan dan obat-obatannya, itu semua kami fokuskan.1.883 ini yang diperhatikan, mendapatkan pendampingan dan pengobatan,” kata Sutjidra.