26.5 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

SD Negeri 4 Sudaji Lakukan Metode Guru Kunjung

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Pembelajaran secara daring hingga kini masih dilakukan sekolah-sekolah. Tak terkecuali di Buleleng, termasuk SD Negeri 4 Sudaji, di Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. berbagai metode juga dilakukan untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa. SD Negeri 4 Sudaji ini letaknya di pelosok desa. Jauh dari hiruk pikuk kota. Siswanya pun didominasi dari penduduk di sekitar sekolah. Dengan pembelajaran daring ini tentu jaringan internet merupakan kendala utama bagi para siswa. Terlebih bagi mereka yang kurag mampu juga terkendala dengan sarana seperti gawai atau smartphone yang digunakan dalam pembelajaran daring. “Untuk kelas rendah diusahakan memanfaatkan aplikasiwhatsapp group, kemudian kelas tinggi menggunakan aplikasi lain sepertti youtube, google classroom, itupun yang bisa akses hanya 30% siswa. Hal ini terkendala dalam hal jaringan yang susah, kemudian juga kebanyakan orang tua siswa yang tidak memiliki HP Android karena memang tak mampu untuk pengadaan itu apalagi profesi orang tua kebanyakan sebagai buruh, untuk makan saja susah apalagi untuk hal yang lainnya,” terang Kepala SD Negeri 4 Sudaji, I Gede Dodik Sanjiartha.

Menyikapi kondisi siswanya yang deikian, maka sebagai kepala sekolah ia pun mengambil kebijakan untuk menggunakan metode guru kunjung. Hal itu dilakukan untuk menambah performa siswa dalam belajar. Guru kunjung ini khusus diberikan kepada para siswa yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran. Guru Kunjung ini dicap ampuh membantu kesulitan belajar siswa, sekaligus mengobati rasa kangen belajar dengan teman dan diajar oleh guru. Metode guru kunjung ini pun masih memiliki kendala, sebab kondisi geografis serta lokasi rumah siswa yang jauh dan aksesnya susah. Jadi yang dikunjungi hanya rumah siswa yang bisa dijangkau saja.

Baca Juga :  Kisah Jro Wayan Dersi, Ibu Youtuber Puja Astawa

 

Guru kunjung ini setiap harinya bisa menjangkau 3 rumah siswa dengan siswa yang terjaring untuk belajar sebanyak 4-5 orang siswa di tiap rumah. Jadi siswa yang rumahnya berdekatan diperbolehkan untuk ikut belajar di rumah siswa bermasalah yang menjadi target kunjungan. Selain itu bagi siswa yang memerlukan bimbingan misalnya membaca, menulis, dan berhitung dilayani di sekolah tetapi itu dibatasi, layanan ini diberikan sekolah bagi siswa yang tidak bisa dikunjungi karena lokasi rumah yang jauh dan susah diakses. “Karena disini untuk les privat tidak memungkinkan mengingat orang tua tidak mampu dari segi pembiayaan, kebanyakan mereka backgroundnya sebagai buruh. Mereka juga menyampaikan kepada pihak sekolah kewalahan mendampingi anak belajar apalagi materi ajar yang diberikan tak dipahami juga oleh orang tua yang basic pendidikan hanya sampai jenjang sekolah dasar dan diakui pembelajaran sekarang jauh lebih sulit ketika mereka bersekolah dulu sehingga peran orang tua juga tak bisa banyak membantu pembelajaran si anak. Cuma beberapa orang tua yang bisa mendampingi. Jadi guru kunjung ini mendapat sambutan yang sangat baik,” beber Dodik.

Baca Juga :  Di Bangli, SMA Negeri malah Kekurangan Siswa

Namun saat ini, metode guru kunjung yang dilakukan terpaksa harus terhenti sementara. Sebab masih diberlakukannya PPKM Level 4 di Buleleng. kegiatan pembelajaran dengan metode guru kunjung ini akan dilanjutkan kembali apabila masa PPKM Level 4 ini tidak diperpanjang lagi. “Paling tidak harapannya bisa melakukan PTM terbatas jika pandemi sudah berlalu, karena terus terang saja orang tua sudah banyak yang menanyakan kapan PTM dilakukan.  Dari segi kesiapan untuk PTM sekolah sudah sangat siap dengan pemenuhan prokesnya, kemudian dari segi zona, kami berada di zona hijau, astungkara hingga saat ini di lingkungan sekolah masih nihil kasus covid,” tegasnya.


SINGARAJA, BALI EXPRESS – Pembelajaran secara daring hingga kini masih dilakukan sekolah-sekolah. Tak terkecuali di Buleleng, termasuk SD Negeri 4 Sudaji, di Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. berbagai metode juga dilakukan untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa. SD Negeri 4 Sudaji ini letaknya di pelosok desa. Jauh dari hiruk pikuk kota. Siswanya pun didominasi dari penduduk di sekitar sekolah. Dengan pembelajaran daring ini tentu jaringan internet merupakan kendala utama bagi para siswa. Terlebih bagi mereka yang kurag mampu juga terkendala dengan sarana seperti gawai atau smartphone yang digunakan dalam pembelajaran daring. “Untuk kelas rendah diusahakan memanfaatkan aplikasiwhatsapp group, kemudian kelas tinggi menggunakan aplikasi lain sepertti youtube, google classroom, itupun yang bisa akses hanya 30% siswa. Hal ini terkendala dalam hal jaringan yang susah, kemudian juga kebanyakan orang tua siswa yang tidak memiliki HP Android karena memang tak mampu untuk pengadaan itu apalagi profesi orang tua kebanyakan sebagai buruh, untuk makan saja susah apalagi untuk hal yang lainnya,” terang Kepala SD Negeri 4 Sudaji, I Gede Dodik Sanjiartha.

Menyikapi kondisi siswanya yang deikian, maka sebagai kepala sekolah ia pun mengambil kebijakan untuk menggunakan metode guru kunjung. Hal itu dilakukan untuk menambah performa siswa dalam belajar. Guru kunjung ini khusus diberikan kepada para siswa yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran. Guru Kunjung ini dicap ampuh membantu kesulitan belajar siswa, sekaligus mengobati rasa kangen belajar dengan teman dan diajar oleh guru. Metode guru kunjung ini pun masih memiliki kendala, sebab kondisi geografis serta lokasi rumah siswa yang jauh dan aksesnya susah. Jadi yang dikunjungi hanya rumah siswa yang bisa dijangkau saja.

Baca Juga :  Alat Pemadam di Badung Dicek Berkala

 

Guru kunjung ini setiap harinya bisa menjangkau 3 rumah siswa dengan siswa yang terjaring untuk belajar sebanyak 4-5 orang siswa di tiap rumah. Jadi siswa yang rumahnya berdekatan diperbolehkan untuk ikut belajar di rumah siswa bermasalah yang menjadi target kunjungan. Selain itu bagi siswa yang memerlukan bimbingan misalnya membaca, menulis, dan berhitung dilayani di sekolah tetapi itu dibatasi, layanan ini diberikan sekolah bagi siswa yang tidak bisa dikunjungi karena lokasi rumah yang jauh dan susah diakses. “Karena disini untuk les privat tidak memungkinkan mengingat orang tua tidak mampu dari segi pembiayaan, kebanyakan mereka backgroundnya sebagai buruh. Mereka juga menyampaikan kepada pihak sekolah kewalahan mendampingi anak belajar apalagi materi ajar yang diberikan tak dipahami juga oleh orang tua yang basic pendidikan hanya sampai jenjang sekolah dasar dan diakui pembelajaran sekarang jauh lebih sulit ketika mereka bersekolah dulu sehingga peran orang tua juga tak bisa banyak membantu pembelajaran si anak. Cuma beberapa orang tua yang bisa mendampingi. Jadi guru kunjung ini mendapat sambutan yang sangat baik,” beber Dodik.

Baca Juga :  Didanai BKK Provinsi Rp 16 Miliar, RTH Bung Karno Segera Dimulai  

Namun saat ini, metode guru kunjung yang dilakukan terpaksa harus terhenti sementara. Sebab masih diberlakukannya PPKM Level 4 di Buleleng. kegiatan pembelajaran dengan metode guru kunjung ini akan dilanjutkan kembali apabila masa PPKM Level 4 ini tidak diperpanjang lagi. “Paling tidak harapannya bisa melakukan PTM terbatas jika pandemi sudah berlalu, karena terus terang saja orang tua sudah banyak yang menanyakan kapan PTM dilakukan.  Dari segi kesiapan untuk PTM sekolah sudah sangat siap dengan pemenuhan prokesnya, kemudian dari segi zona, kami berada di zona hijau, astungkara hingga saat ini di lingkungan sekolah masih nihil kasus covid,” tegasnya.


Most Read

Artikel Terbaru