26.5 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Ribuan Orang Ikuti Pelebon Cokorda Pemecutan XI

DENPASAR, BALI EXPRESS – Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI dengan tingkatan paling tinggi Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana dilangsungkan pada Jumat (21/1) dan berjalan dengan lancar. Sekira pukul 12.00 Wita, bade tumpang solas berjalan menuju Setra Badung. Ribuan orang mengikuti prosesi ini.

Di depan bade nan megah berbobot 2 ton tersebut, mengiringi lembu putih dan di depannya juga berjalan ogoh-ogoh Cupak dengan raut wajah beringas yang terselip pecut di belakang sesaputannya.

Lokasi Puri Pemecutan dengan Setra Badung memang tak terlalu jauh,  kurang lebih 200 meter. Tapi, megahnya bade serta iring-iringan dari keluarga Puri Pemecutan dan masyarakat membuat perjalanan memakan waktu cukup lama.

Setiba di Setra Badung, layon Ida Cokorda Pemecutan XI diturunkan menuju lokasi pembakaran. Kurang lebih pukul 16.00 Wita, layon Ida Cokorda telah selesai di kremasi. Setelah itu, abu Ida Cokorda dilarung menuju Pantai Melasti di Kuta, Badung.

Baca Juga :  Pawai Budaya, Tujuh Kecamatan di Gianyar Adu Kreasi

Itulah sedikit gambaran mengenai upacara pelebon salah satu raja terkenal di Bali. Rangkaian upacara juga berlangsung cukup lama. Dimulai tanggal 2 Januari 2021 hingga puncaknya pada tanggal 21 Januari kemarin.

Sebelum bergelar Ida Cokorda, nama welaka beliau yakni AA Ngurah Manik Parasara. Kemudian di tahun 1989, tepatnya tanggal 16 Juli 1989, AA Ngurah Manik Parasara mabiseka atau dinobatkan sebagai raja dengan bergelar Ida Cokorda Pemecutan XI, menggantikan ayahanda beliau Ida Cokorda Pemecutan X yang lebar tanggal 17 Maret 1986. Artinya, sudah 32 tahun AA Ngurah Manik Parasara atau Ida Cokorda Pemecutan XI sudah menjadi pucuk wargi ageng Puri Pemecutan.






Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta

DENPASAR, BALI EXPRESS – Pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI dengan tingkatan paling tinggi Pratiwa Nyawa Ngasti Wedana dilangsungkan pada Jumat (21/1) dan berjalan dengan lancar. Sekira pukul 12.00 Wita, bade tumpang solas berjalan menuju Setra Badung. Ribuan orang mengikuti prosesi ini.

Di depan bade nan megah berbobot 2 ton tersebut, mengiringi lembu putih dan di depannya juga berjalan ogoh-ogoh Cupak dengan raut wajah beringas yang terselip pecut di belakang sesaputannya.

Lokasi Puri Pemecutan dengan Setra Badung memang tak terlalu jauh,  kurang lebih 200 meter. Tapi, megahnya bade serta iring-iringan dari keluarga Puri Pemecutan dan masyarakat membuat perjalanan memakan waktu cukup lama.

Setiba di Setra Badung, layon Ida Cokorda Pemecutan XI diturunkan menuju lokasi pembakaran. Kurang lebih pukul 16.00 Wita, layon Ida Cokorda telah selesai di kremasi. Setelah itu, abu Ida Cokorda dilarung menuju Pantai Melasti di Kuta, Badung.

Baca Juga :  Tertembak di Petang, Buruh Proyek Asal Jember Tewas

Itulah sedikit gambaran mengenai upacara pelebon salah satu raja terkenal di Bali. Rangkaian upacara juga berlangsung cukup lama. Dimulai tanggal 2 Januari 2021 hingga puncaknya pada tanggal 21 Januari kemarin.

Sebelum bergelar Ida Cokorda, nama welaka beliau yakni AA Ngurah Manik Parasara. Kemudian di tahun 1989, tepatnya tanggal 16 Juli 1989, AA Ngurah Manik Parasara mabiseka atau dinobatkan sebagai raja dengan bergelar Ida Cokorda Pemecutan XI, menggantikan ayahanda beliau Ida Cokorda Pemecutan X yang lebar tanggal 17 Maret 1986. Artinya, sudah 32 tahun AA Ngurah Manik Parasara atau Ida Cokorda Pemecutan XI sudah menjadi pucuk wargi ageng Puri Pemecutan.






Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta

Most Read

Artikel Terbaru