28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Patung Panji Landung Diplaspas, Ikon Baru Jalur Singaraja- Mengwitani

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Patung Panji Landung di areal shortcut titik 5 dan 6, Senin (20/2) pagi diupacarai secara Hindu (diplaspas). Turut hadir dalam acara itu, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Manggala Utama Pasemetonan Puri Agung Buleleng Anak Agung Wiranata Kusuma.

Patung yang digarap seniman asal Sengguan, Singapadu, Gianyar itu diselesaikan dalam waktu empat bulan. Pengerjaannya dilakukan hingga 14 November 2022 lalu. Selanjutnya dalam waktu singkat pihak rekanan yakni PT. Sinar Bali rampung melengkapi areal tersebut. Mulai pertamanan hingga narasi.

Saat ini rest area patung tersebut telah dilengkapi dengan narasi yang menceritakan sosok patung tersebut. Singkatnya, patung Panji Landung yang memikul sosok Raja Buleleng Pertama Ki Barak Panji Sakti, mengisahkan Ki Barak Panji Sakti saat beristirahat di kawasan Pura Yeh Ketipat. Saat itu ia sedang mencari air minum dan bertemu dengan sosok besar. Dialah Ki Panji Landung.

Baca Juga :  Pandemi Covid-19 Percepat Transformasi Digital

Panji Sakti dipikul di atas pundaknya dan menunjuk ke wilayah utara. Saat itu pandangan Panji Sakti menjangkau hingga ke wilayah Blambangan, Jawa Timur dan untuk bagian timur sampai ke perbatasan Desa Tajun dengan Karangasem.

Kini patung setinggi 6 meter itu dapat dimanfaatkan sebagai rest area. Lokasinya tinggi serta nyaman. Terlebih terdapat wantilan. “Kendalanya hanya di cuaca. Kalau tidak hujan, ya terhalang kabut. Waktu kerja kami jadi tidak efisien. Tapi kami berusaha menyelesaikan sesuai batas waktu yang diberikan,” kata Komang Agus Parinata, seniman pembuat Patung Panji Landung yang berbahan fiber tersebut.

Patung tersebut diklaim dapat bertahan sampai 50 tahun. “Mungkin bisa lebih. Sama halnya dengan membuat perahu, dibuat dengan bahan yang sama dihempas ombak tidak mudah rusak,” terangnya.

Baca Juga :  OTG di Klungkung Tetap Karantina di Hotel

 






Reporter: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Patung Panji Landung di areal shortcut titik 5 dan 6, Senin (20/2) pagi diupacarai secara Hindu (diplaspas). Turut hadir dalam acara itu, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Manggala Utama Pasemetonan Puri Agung Buleleng Anak Agung Wiranata Kusuma.

Patung yang digarap seniman asal Sengguan, Singapadu, Gianyar itu diselesaikan dalam waktu empat bulan. Pengerjaannya dilakukan hingga 14 November 2022 lalu. Selanjutnya dalam waktu singkat pihak rekanan yakni PT. Sinar Bali rampung melengkapi areal tersebut. Mulai pertamanan hingga narasi.

Saat ini rest area patung tersebut telah dilengkapi dengan narasi yang menceritakan sosok patung tersebut. Singkatnya, patung Panji Landung yang memikul sosok Raja Buleleng Pertama Ki Barak Panji Sakti, mengisahkan Ki Barak Panji Sakti saat beristirahat di kawasan Pura Yeh Ketipat. Saat itu ia sedang mencari air minum dan bertemu dengan sosok besar. Dialah Ki Panji Landung.

Baca Juga :  Rapat Pansus RTRW, Pulau Bali Darurat Abrasi, Bingung Cari Pasir

Panji Sakti dipikul di atas pundaknya dan menunjuk ke wilayah utara. Saat itu pandangan Panji Sakti menjangkau hingga ke wilayah Blambangan, Jawa Timur dan untuk bagian timur sampai ke perbatasan Desa Tajun dengan Karangasem.

Kini patung setinggi 6 meter itu dapat dimanfaatkan sebagai rest area. Lokasinya tinggi serta nyaman. Terlebih terdapat wantilan. “Kendalanya hanya di cuaca. Kalau tidak hujan, ya terhalang kabut. Waktu kerja kami jadi tidak efisien. Tapi kami berusaha menyelesaikan sesuai batas waktu yang diberikan,” kata Komang Agus Parinata, seniman pembuat Patung Panji Landung yang berbahan fiber tersebut.

Patung tersebut diklaim dapat bertahan sampai 50 tahun. “Mungkin bisa lebih. Sama halnya dengan membuat perahu, dibuat dengan bahan yang sama dihempas ombak tidak mudah rusak,” terangnya.

Baca Juga :  Wacana Larang Turis Backpacker akan Rugikan Bali

 






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru