Terapkan Ajaran Tri Hita Karana,ST Udiyana Buat Ogoh-ogoh Bhuta Pengatag-Ngatag
Ogoh-ogoh Bhuta Pengatag-Ngatag karya ST Udiyana Banjar Taman, Sanur-Bali
DENPASAR, BALI EXPRESS- Memeriahkan perayaan Nyepi tahun baru Caka 1945, Sekaa Truna Udiyanasari Banjar Taman, Sanur-Bali kembali membuat kreativitas kesenian Ogoh-ogoh. Kali ini Ogoh-ogoh yang dibuat mengambil tema “Bhuta Pengatag-Ngatag”.
Tema kali ini berkaitan dengan Rahinan Tumpek Pengatag atau Uduh. Tumpek Pengatag/Uduh merupakan upacara yang ditujukan kepada tumbuh-tumbuhan sebagai gambaran rasa kasih sayang serta rasa hormat kepada tumbuh-tumbuhan.
ST Udiyana Banjar Taman, Sanur
Hari raya ini merupakan cerminan dari konsep ajaran agama Hindu yaitu Tri Hita Karana. Salah satu bagian dari ajaran itu adalah Palemahan yakni hubungan yang harmonis manusia dengan lingkungannya, karena tumbuh-tumbuhan telah banyak berjasa terhadap manusia dengan tulus iklas.
Oleh karena itu manusia harus ingat memelihara, tetapi jika manusia hanya meminta dan menyakiti tumbuh-tumbuhan dan tidak pernah menanam, memelihara, melestarikan serta tidak pernah pedulinya padanya, maka tumbuh-tumbuhan pun bisa berubah wujud menjadi bhuta kala yang akan mencelakakan dan menyengsarakan umat manusia.
DENPASAR, BALI EXPRESS- Memeriahkan perayaan Nyepi tahun baru Caka 1945, Sekaa Truna Udiyanasari Banjar Taman, Sanur-Bali kembali membuat kreativitas kesenian Ogoh-ogoh. Kali ini Ogoh-ogoh yang dibuat mengambil tema “Bhuta Pengatag-Ngatag”.
Tema kali ini berkaitan dengan Rahinan Tumpek Pengatag atau Uduh. Tumpek Pengatag/Uduh merupakan upacara yang ditujukan kepada tumbuh-tumbuhan sebagai gambaran rasa kasih sayang serta rasa hormat kepada tumbuh-tumbuhan.
ST Udiyana Banjar Taman, Sanur
Hari raya ini merupakan cerminan dari konsep ajaran agama Hindu yaitu Tri Hita Karana. Salah satu bagian dari ajaran itu adalah Palemahan yakni hubungan yang harmonis manusia dengan lingkungannya, karena tumbuh-tumbuhan telah banyak berjasa terhadap manusia dengan tulus iklas.
Oleh karena itu manusia harus ingat memelihara, tetapi jika manusia hanya meminta dan menyakiti tumbuh-tumbuhan dan tidak pernah menanam, memelihara, melestarikan serta tidak pernah pedulinya padanya, maka tumbuh-tumbuhan pun bisa berubah wujud menjadi bhuta kala yang akan mencelakakan dan menyengsarakan umat manusia.