28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Usai Menari Rejang Sandat di Tanah Lot, Siswi Dua SMPN Terus Keserupan

BALI EXPRESS, TABANAN – Oang tua siswi minta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan bertanggungjawab atas anak-anak murid yang terus keserupan usai menari tarian Rejang Sekar Sandat Ratu Segara Sabtu (18/8) lalu. Yakni dalam pembukaan Tanah Lot Pestival. Karena anak yang datang menari dalam kondisi normal, namun pulang menari dalam kondisi kesurupan. 

“Kami tidak menyangka sampai seperti ini, jadinya kami cukup khawatir. Bahkan ada salah satu siswa yang kesurupan juga sempat dirawat di rumah sakit,” ujar orang tua yang enggan ditulis namanya di koran.

Puluhan siswi SMPN 2 dan 3 Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan yang terpilih menari Rejang Sandat Ratu Segara mengalami kesurupan masal di sekolah, Senin (20/8) kemarin. Setelah sebelumnya pada pementasan kolosal Sabtu (18/8) para siswi itu juga kesurupan usai menari.

Atas kondisi tersebut, kemarin sekitar pukul 16.00 wita, para siswi SMPN 2 dan 3 Selemadeg Timur didampingi para guru mendatangi Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, untuk mapamit dengan menghanturkan  guru piduka (permohonan maaf).

Baca Juga :  Kalah di Mahkamah Partai, Kader Tabanan Minta Golkar Bali Tetap Solid

Menurut pengakuan seorang siswi kelas IX SMPN 3 Selemadeg Timur, Ni Putu Anik Lestari, keserupan mulai terjadi usai menarikan Tarian Rejang Sandat Ratu Segara saat pembukaan Tanah Lot Festival Ke-2 Sabtu (18/8) lalu. Namun meskipun sudah disadarkan oleh Jero Mangku Pura Tanah Lot, sejumlah siswi kembali kesurupan saat pulang ke rumah. Bahkan, berlanjut ketika sedang mengikuti pelajaran di sekolah. 

“Yang kesurupan ada enam orang penari Rejang Sandat Ratu Segara waktu di sekolah. Waktu itu setelah bersembahyang sekitar pukul 12.00 siang,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala SMPN 3 Selemadeg Timur, Putu Arta Pujangga menyebutkan ada  25 siswinya yang dikirim menari Rejang Sandat ratu Segara. Tujuh orang diantaranya kesurupan usai menari pada pembukaan Tanah Lot Festival. 

“Tetapi ketujuh siswi tersebut malah kesurupan kembali ketika berada di sekolah. Seketika berteriak histeris saat sembahyang di pura sekolah. Satu orang pertama kesurupun itu siswa kelas IX atas nama Mia. Kemudian kontak ke siswa lainnya,” paparnya.

Dan saat siswinya kesurupan di sekolah tersebut minta agar dibawa ke Pura Luhur Tanah Lot dan Pura Luhur Beji Tanah Lot untuk menghanturkan guru piduka. Pasalnya, mendengar dari cerita siswi yang kesurupan selalu terdengar gamelan dan nyanyian Segara Nyi Roro Kidul. “Kami merasa khawatir dengan keadaan siswa, takutnya terus-terusan kesurupan. Akhirnya berangkat ke Pura Luhur Tanah Lot untuk mepamit,” pungkasnya.

Baca Juga :  Lumpuh Sejak Kecil, Remaja di Kediri Tak Bisa Sekolah

Sedang seorang siswi SMPN 2 Selemadeg Timur yang mengalami kesurupan, Luh Dina Sri Antari mengatakan, dirinya mengalami kesurupan usai menari tarian Rejang Sandat Ratu Segara, Sabtu (18/8). Dan ia masih terus kesurupan saat sudah berada di rumahnya. “Orang tua saya khawatir dan was-was akhirnya langsung mengajak ke Puru Luhur Tanah Lot untuk menghanturkan guru piduka,” ungkapnya.

Ditambah, saat tertidur pada malam hari, ia sering kali didatangi roh-roh wanita cantik seperti pengiring Kanjeng Ratu Pantai Selatan yang berpakaian serba hijau. “Tubuh saya juga sulit dikendalikan, setiap mendengar gamelan dan nyanyian Ratu Segara langsung menari. Gamelan dan nyanyian itu terus saya ingat tidak dapat dilupakan,” lanjutnya.


BALI EXPRESS, TABANAN – Oang tua siswi minta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan bertanggungjawab atas anak-anak murid yang terus keserupan usai menari tarian Rejang Sekar Sandat Ratu Segara Sabtu (18/8) lalu. Yakni dalam pembukaan Tanah Lot Pestival. Karena anak yang datang menari dalam kondisi normal, namun pulang menari dalam kondisi kesurupan. 

“Kami tidak menyangka sampai seperti ini, jadinya kami cukup khawatir. Bahkan ada salah satu siswa yang kesurupan juga sempat dirawat di rumah sakit,” ujar orang tua yang enggan ditulis namanya di koran.

Puluhan siswi SMPN 2 dan 3 Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan yang terpilih menari Rejang Sandat Ratu Segara mengalami kesurupan masal di sekolah, Senin (20/8) kemarin. Setelah sebelumnya pada pementasan kolosal Sabtu (18/8) para siswi itu juga kesurupan usai menari.

Atas kondisi tersebut, kemarin sekitar pukul 16.00 wita, para siswi SMPN 2 dan 3 Selemadeg Timur didampingi para guru mendatangi Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, untuk mapamit dengan menghanturkan  guru piduka (permohonan maaf).

Baca Juga :  Edukasi Prokes, Satpol PP Bali sambil Bagi Sembako

Menurut pengakuan seorang siswi kelas IX SMPN 3 Selemadeg Timur, Ni Putu Anik Lestari, keserupan mulai terjadi usai menarikan Tarian Rejang Sandat Ratu Segara saat pembukaan Tanah Lot Festival Ke-2 Sabtu (18/8) lalu. Namun meskipun sudah disadarkan oleh Jero Mangku Pura Tanah Lot, sejumlah siswi kembali kesurupan saat pulang ke rumah. Bahkan, berlanjut ketika sedang mengikuti pelajaran di sekolah. 

“Yang kesurupan ada enam orang penari Rejang Sandat Ratu Segara waktu di sekolah. Waktu itu setelah bersembahyang sekitar pukul 12.00 siang,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala SMPN 3 Selemadeg Timur, Putu Arta Pujangga menyebutkan ada  25 siswinya yang dikirim menari Rejang Sandat ratu Segara. Tujuh orang diantaranya kesurupan usai menari pada pembukaan Tanah Lot Festival. 

“Tetapi ketujuh siswi tersebut malah kesurupan kembali ketika berada di sekolah. Seketika berteriak histeris saat sembahyang di pura sekolah. Satu orang pertama kesurupun itu siswa kelas IX atas nama Mia. Kemudian kontak ke siswa lainnya,” paparnya.

Dan saat siswinya kesurupan di sekolah tersebut minta agar dibawa ke Pura Luhur Tanah Lot dan Pura Luhur Beji Tanah Lot untuk menghanturkan guru piduka. Pasalnya, mendengar dari cerita siswi yang kesurupan selalu terdengar gamelan dan nyanyian Segara Nyi Roro Kidul. “Kami merasa khawatir dengan keadaan siswa, takutnya terus-terusan kesurupan. Akhirnya berangkat ke Pura Luhur Tanah Lot untuk mepamit,” pungkasnya.

Baca Juga :  Tolak Sandiaga Uno, Bawaslu Panggil Perangkat Adat Desa Pakraman Pagi

Sedang seorang siswi SMPN 2 Selemadeg Timur yang mengalami kesurupan, Luh Dina Sri Antari mengatakan, dirinya mengalami kesurupan usai menari tarian Rejang Sandat Ratu Segara, Sabtu (18/8). Dan ia masih terus kesurupan saat sudah berada di rumahnya. “Orang tua saya khawatir dan was-was akhirnya langsung mengajak ke Puru Luhur Tanah Lot untuk menghanturkan guru piduka,” ungkapnya.

Ditambah, saat tertidur pada malam hari, ia sering kali didatangi roh-roh wanita cantik seperti pengiring Kanjeng Ratu Pantai Selatan yang berpakaian serba hijau. “Tubuh saya juga sulit dikendalikan, setiap mendengar gamelan dan nyanyian Ratu Segara langsung menari. Gamelan dan nyanyian itu terus saya ingat tidak dapat dilupakan,” lanjutnya.


Most Read

Artikel Terbaru