GIANYAR, BALI EXPRESS – Dua orang korban meledaknya kompor mayat dalam upacara Ngaben Massal di Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat petang (19/8) dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUP Prof. Ngoerah (sebelumnya RSUP Sanglah).
Kedua korban yang dinyatakan meninggal dunia adalah Bagus Oscar Horizonhino, 34, alamat Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, yang merupakan satu dari 3 orang tukang kompor yang menjadi korban dan I Kadek Gian Pramana Putra, 15, alamat Banjar Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Korban Bagus Oscar mengalami luka bakar mencapai 94 persen dan Kadek Dian mengalami luka bakar 80 persen.
Kasubbag Humas RSUP Prof. Ngoerah, I Dewa Ketut Kresna membenarkan perihal informasi tersebut. Dirinya mengatakan bahwa sebelumnya ada 6 orang korban ledakan yang dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah setelah sebelumnya sempat dibawa ke RSU Sanjiwani Gianyar. “Keenam korban datang dengan kondisi luka bakar yang cukup berat. Terberat 94 persen dan terendah 38 persen,” ujarnya Minggu (21/8).
Ditambahkannya jika keenam pasien ini kemudian dirawat di ICU Burn Unit untuk menstabilkan kondisi pasien terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. “Untuk life support dengan resusitasi cairan untuk mengganti cairan dari luka bakar tersebut. Dan apabila kondisi pasien sudah stabil barulah akan dilakukan tindakan yakni operasi plastik,” imbuhnya.
Sayangnya dua orang pasien dinyatakan meninggal dunia. Penyebabnya karena luka bakar yang dialami cukup serius. Selanjutnya, jenazah keduanya pun dibawa ke rumah duka masing-masing. “Satu orang meninggal dunia tadi malam (Sabtu) pukul 20.00 WITA dan satu lagi pukul 07.12 WITA,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 18.00 WITA. Dimana ketika itu petulangan berbentuk singa yang posisinya paling selatan dan berisikan 12 sawa (jenazah) yang giliran dibakar. Awalnya pembakaran dengan menggunakan kompor mayat itu berjalan lancar, setelah 30 menit berlalu keluarga pemilik sawa pun mendekat. Namun tiba-tiba kompor meledak sehingga api menyambar belasan orang yang ada di lokasi.
Paling parah dialami oleh 9 orang warga yang terdiri dari tiga orang tukang kompor mayat dan lainnya merupakan warga setempat. Bahkan dua diantaranya masih anak-anak. Selanjutnya para korban pun dilarikan ke RSU Sanjiwani guna mendapatkan pertolongan. Adapun sembilan orang korban tersebut diantaranya warga Desa Adat Selat sebanyak 6 orang yakni I Ketut Muliana, 49, yang mengalami kedua jari tangan melepuh. I Gusti Nyoman Gede, 60, yang mengalami luka bakar pada siku kiri. I Gusti Made Budiarta, 50, yang mengalami luka bakar disekujur tubuh. I Kadek Gian Pramana Putra, 15, yang mengalami luka bakar disekujur tubuh. Gusti Ketut Wiriantara, 38, yang mengalami luka bakar ringan. Dan I Gusti Ngurah Pradita, 11, yang mengalami luka bakar disekujur tubuh.
Kemudian tiga orang lainnya merupakan tukang kompor asal Pejeng, Tampaksiring, yakni Ketut Adi Wiranata, 32, yang mengalami luka bakar disekujur tubuh. Bagus Oscar Horizonhino, 34, yang mengalami luka bakar disekujur tubuh, dan I Kadek Dwi Putra Jaya, 32, yang juga mengalami luka bakar disekujur tubuh. Selanjutnya 6 orang korban harus dirujuk ke RSUP Sanglah karena mengalami luka bakar berat.