TABANAN, BALI EXPRESS – Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan mulai awal pekan ini mulai mengajukan izin untuk menggelar pembelajaran tatap muka atau PTM secara terbatas.
Bahkan permohonan izin yang disertai dengan kajian staf tersebut dilengkapi dengan persentase tenaga pendidik dan kependidikan yang telah menjalani vaksinasi.
“Kemarin kami sudah ajukan telaahan staf. Sekarang masih di Sekda. Tadi juga kami lengkapi dengan persentase tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah divaksin,” jelas Kepala Disdik Tabanan, I Nyoman Putra, Selasa (21/9).
Dengan kata lain, sambung dia, pihaknya masih memproses penyelenggaraan PTM di Tabanan. Sehingga memperoleh izin dari bupati selaku kepala daerah sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tingkat kabupaten.
“Skema pelaksanaannya tetap. Menyesuaikan. 50 persen. Kalau SD, siswanya ada tujuh sampai delapan orang itu bisa seratus persen. Yang penting, intinya PTM nanti memprioritaskan penerapan protokol kesehatan,” tegasnya.
Disinggung mengenai tingkat keikutsertaan vaksinasi di kalangan usia 12 tahun atau kelompok siswa, dia menyebutkan bahwa hampir sebagian besar telah memperoleh vaksinasi.
“Kecuali yang belum karena alasan medis. Partisipasinya besar kok. Tetapi Mas Menteri (Mendikbud) kan bilang waktu rapat kerja dengan Komisi X, anak-anak yang belum divaksin bukan jadi ukuran pelaksanaan PTM,” sebutnya.
Parameter utamanya, kata dia, pelaksanaan PTM bertumpu pada tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah divaksinasi. Selain menekankan prokes, skenario pelaksanaan PTM sesuai simulasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kapasitas peserta maksimal 50 persen serta durasi PTM yang dibatasi dua kali 45 menit.
“Yang penting, nanti kalau sudah PTM, mereka (tenaga pendidik atau kependidikan) yang belum memperoleh vaksin, karena alasan medis atau misalnya sedang hamil, belum diizinkan mengajar. Diarahkan untuk mengikuti vaksinasi di faskes terdekat,” pungkasnya.