26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital Diresmikan

NEGARA, BALI EXPRESS – Seiring  dimulainya masa Adaptasi Kebiasaan Baru, berbagai upaya peningkatan usaha di sektor wisata terus digenjot. Salah satunya dengan diresmikannya Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital, Rabu (22/7).

Peluncuran dilakukan di Aula Kantor Desa Blimbingsari Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Desa Blimbingsari yang terletak di Kecamatan Melaya ini, merupakan salah satu desa wisata budaya yang telah dikenal luas serta memiliki keunikan dengan ikon khasnya Gereja PNIEL.

Peresmian dihadiri langsung Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi. Hadir pula  Dirut BPD Bali I Nyoman Sudarma, Kepala Perwakilan Bank Indonesia(BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, serta para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana.

Baca Juga :  Ditemukan Anjing Rabies, Vaksinasi Massal Digelar di Desa Baluk

Bupati Jembrana I Putu Artha, mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat membangkitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi kreatif. “Sejak tahun 2018 sampai 2019 kunjungan wisatawan di Kabupaten Jembrana terdapat tren  peningkatan kunjungan dengan rata-rata 24,9 persen atau sebanyak 990.355 kunjungan. Namun, sejak bulan Maret tahun 2020 mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

 Dijelaskan Artha, di Kabupaten Jembrana ada 10 desa usaha pariwisata, 8 diantaranya dinyatakan memenuhi kreteria dan ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Baru Bidang Pariwisata. “Saya berharap dengan adanya sertifikasi ini mampu meningkatkan kembali geliat pariwisata di Jembrana,” tandasnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati  yang popular dengan nama Tjok Ace, mengatakan, dalam tatanan kehidupan baru, ada tiga hal yang patut diperhatikan, yakni kebersihan, kesehatan, dan keamanan. “Saat ini kita harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan tatanan kehidupan baru. Maka yang perlu di erhatikan adalah tetap menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan,” ujarnya.

Baca Juga :  PPKM Mikro, Kepala Desa Diharapkan Jadi Ujung Tombak Pengawasan

 Terkait dengan QRIS, Tjok Ace menegaskan, ini merupakan sistem pembayaran yang memudahkan masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Sistem ini juga dinilainya cocok dan aman agar terhindar dari penularan Virus Korona (Covid-19). Pasalnya, saat bertransaksi dengan QRIS masyarakat akan  lebih aman karena terhindar dari kontak langsung karena berupa sistem pembayaran nontunai.

”Kami harapkan di tempat-tempat wisata, terutama di Desa Wisata Blimbingsari yang diresmikan menjadi desa wisata berbasis QRIS. Wisatawan saat bertransaksi akan aman, bahkan terhindar dari penularan Virus Korona, selain terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya penipuan dan sebagainya,” pungkasnya.


NEGARA, BALI EXPRESS – Seiring  dimulainya masa Adaptasi Kebiasaan Baru, berbagai upaya peningkatan usaha di sektor wisata terus digenjot. Salah satunya dengan diresmikannya Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital, Rabu (22/7).

Peluncuran dilakukan di Aula Kantor Desa Blimbingsari Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Desa Blimbingsari yang terletak di Kecamatan Melaya ini, merupakan salah satu desa wisata budaya yang telah dikenal luas serta memiliki keunikan dengan ikon khasnya Gereja PNIEL.

Peresmian dihadiri langsung Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi. Hadir pula  Dirut BPD Bali I Nyoman Sudarma, Kepala Perwakilan Bank Indonesia(BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, serta para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana.

Baca Juga :  Sebanyak 5.600 Petugas Bandara Ngurah Rai Jalani Vaksinasi Tahap 2

Bupati Jembrana I Putu Artha, mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat membangkitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi kreatif. “Sejak tahun 2018 sampai 2019 kunjungan wisatawan di Kabupaten Jembrana terdapat tren  peningkatan kunjungan dengan rata-rata 24,9 persen atau sebanyak 990.355 kunjungan. Namun, sejak bulan Maret tahun 2020 mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.

 Dijelaskan Artha, di Kabupaten Jembrana ada 10 desa usaha pariwisata, 8 diantaranya dinyatakan memenuhi kreteria dan ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Baru Bidang Pariwisata. “Saya berharap dengan adanya sertifikasi ini mampu meningkatkan kembali geliat pariwisata di Jembrana,” tandasnya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati  yang popular dengan nama Tjok Ace, mengatakan, dalam tatanan kehidupan baru, ada tiga hal yang patut diperhatikan, yakni kebersihan, kesehatan, dan keamanan. “Saat ini kita harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan tatanan kehidupan baru. Maka yang perlu di erhatikan adalah tetap menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan,” ujarnya.

Baca Juga :  Refocusing Anggaran, Rencana Penataan MPP Jembrana Ditunda

 Terkait dengan QRIS, Tjok Ace menegaskan, ini merupakan sistem pembayaran yang memudahkan masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Sistem ini juga dinilainya cocok dan aman agar terhindar dari penularan Virus Korona (Covid-19). Pasalnya, saat bertransaksi dengan QRIS masyarakat akan  lebih aman karena terhindar dari kontak langsung karena berupa sistem pembayaran nontunai.

”Kami harapkan di tempat-tempat wisata, terutama di Desa Wisata Blimbingsari yang diresmikan menjadi desa wisata berbasis QRIS. Wisatawan saat bertransaksi akan aman, bahkan terhindar dari penularan Virus Korona, selain terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, utamanya penipuan dan sebagainya,” pungkasnya.


Most Read

Artikel Terbaru