NUSA PENIDA, BALI EXPRESS- Pura Dalem Setra di Desa Batununggul Kecamatan Nusa Penida, Klungkung terbakar, Rabu (22/7). Polisi masih mendalami penyebab kebakaran yang hampir meludeskan semua bangunan suci tersebut. Kerugian diperkirakan Rp 2 miliar.
Informasi yang dirangkum, kebakaran diperkirakan sekitar pukul 11.20. Warga setempat, I Dewa Ketut Sudana,65 dan Dewa Udiana,43, awalnya melihat api di sisi timur pura. Api terlihat cukup besar ditambah angin kencang. Ini diduga menjadi pemicu api dengan cepat menyambar palinggih pura.
Sebagai upaya pemadaman, salah seorang warga sampai nepak kulkul sebagai tanda bahaya. Sehingga warga datang bahu-membahu memadamkan si jago merah dengan alat seadanya. Setelah sekitar dua jam pemadaman, api baru bisa padam. “Di sana kan dekat laut, jadi warga ada yang ambil air laut menggunakan ember. Mereka membantu pemadaman yang dilakukan petugas pemadam kebakaran,” ungkap Kapolsek Nusa Penida AKP I Gede Sukadana.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Sukadana menduga kebakaran dipicu pembakaran sampah di lahan kering sebelah pura. Percikan api merembet ke bangunan pura. “Lahannya tandus, ada bakar sampah. Anginnya keras,” jelas mantan Kapolsek Kubu, Karangasem itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Pol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Klungkung I Putu Suarta, mengakui personelnya kewalahan memadamkan kobaran api. Hal itu tidak terlepas dari minimnya sarana dan prasarana pemadam kebakaran di Nusa Penida. “Itu kami sudah berupaya maksimal,” ujar Suarta.
Dikatakan Suarta, pihaknya hanya ada satu mobil pemadam kebakaran stay di Nusa Penida. Tidak punya mobil tangki khusus penyuplai air. Selama ini, petugas pemadam kebakaran di Nusa Penida kerja sama dengan PDAM dan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP). Pemadam kebakaran pinjam dua mobil tangki untuk menyuplai air tatkala terjadi kebakaran. “Tetapi juga kurang maksimal,” terang Suarta. Sebab, lanjut dia, kedua mobil tangki itu bukan standar pemadam kebakaran. Kemampuan menyedot airnya lambat dan berimbas terhadap upaya pemadaman api di lokasi.
Bertahun-tahun persoalan tersebut belum bisa dipecahkan. Suarta tidak bisa membawa mobil tangki penyuplai di Klungkung daratan ke Nusa Penida. Karena cuma ada satu. Upaya lain adalah pengadaan. “Tapi kembali lagi ke kemampuan keuangan daerah,” tegas Suarta.