AMLAPURA, BALI EXPRESS – Layanan air PDAM di Desa Tangkup dan Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem, sudah macet sejak dua bulan belakangan akibat jaringan milik UPT Telaga Waja rusak. Untuk sementara ini, beberapa warga yang berlangganan air sudah mendapat suplai air tangki dari Perumda Tirta Tohlangkir. Warga pun merasa terbantu lantaran air untuk kebetuhan sehari-hari terpenuhi.
Direktur Perumda Tirta Tohlangkir I Gusti Made Singarsi mengakui, pihaknya menjadi yang disalahkan atas macetnya pelayanan air di desa tersebut. Dirinya memaklumi hal tersebut dan sudah menjelaskan perihal persoalan ini melalui aparat desa. Perumda Tirta Tohlangkir sudah mendorong pihak UPT Telaga Waja sebagai pemasok dan penjual air curah ke PDAM untuk perbaiki jaringan yang rusak.
Dia menegaskan kapasitas air yang masuk ke jaringan pipa PDAM masih kecil. Sehingga air yang dibeli dari UPT Telaga Waja belum mampu melayani seluruh pelanggan maksimal. Sementara debit air diperkirakan baru masuk sekitar 1 liter per detik. Kata Singarsi, itu hanya bisa melayani sekitar 80 pelanggan. Terutama jaringan di Desa Tangkup wilayah bawah.
Dengan kapasitas air masuk ke jaringan PDAM masih kecil, pihaknya menduga pipa jaringan milik UPT masih tersumbat. “Kami sudah minta UPT menambah pasokan airnya supaya lebih besar. Untuk menekan tekanan penyumbatnya bisa keluar. Penyumbat itu bisa udara atau sesuatu yang nyangkut di pipa,” kata Singarsi, Minggu (22/8).
Soal menambah pasokan air, kata Singarsi, UPT masih menunggu kajian. Sementara kewenangan perbaikan ada di UPT Telaga Waja. Sebagai antisipasi selama masa perbaikan yang dilakukan UPT Telaga Waja, Perumda Tirta Tohlangkir menyiapkan dua mobil tangki 4.000 liter dari Kecamatan Sidemen dan Rendang. Pihaknya siap menyediakan armada penyuplai jika dirasa kurang. “Kami sudah sampaikan ke tokoh desa,” pungkasnya.