BALI EXPRESS, SEMARAPURA – Hari pertama ujian nasional tingkat SMP diwarnai gangguan server di Klungkung, khususnya peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Peserta UNBK tiba-tiba tak bisa melanjutkan menjawab soal bahasa Indonesia. Bahkan komputer peserta di ruang 2 SMPN N 1 Semarapura langsung log out. Hal itu pun bikin siswa panik.
“Panik lah, saya kira jawaban yang sudah dikerjakan hilang, dan harus ngulang lagi. Ternyata setelah hidup, tinggal melanjutkan,” jelas seorang peserta UNBK SMP N 1 Semarapura I Gusti Agung Intan Paramita, dibenarkan juga peserta lainnya I Gede Ngurah Putra Nata S.
Kepala SMP N 1 Semarapura I Nyoman Karyawan mengatakan, gangguan tersebut terjadi pada UNBK sesi pertama. Saat itu, siswa baru sekitar 30 menit menjawab soal. Tiba-tiba server down. Koneksi terputus sekitar 15 menit. “Setelah kami tahu itu persoalannya ada di pusat, jadinya kami tidak khawatir lagi,” ujar Karyawan. Setelah server normal, siswa bisa melanjutkan pengerjakan soal seperti biasa. Tanpa harus mengulang dari awal.
Karyawan menyebutkan, jumlah siswa peserta UNBK di sekolah yang dipimpinnya sebanyak 469 siswa. Itu terbagi dalam tiga sesi. Untuk memenuhi kebutuhan komputer, siswa tersebut harus meminjam laptop milik siswa dan guru. “Ada 68 unit laptop milik siswa, dan dua unit milik guru,” jelas dia. Sekolah setempat harus memanfaatkan fasilitas pribadi siswanya lantaran komputer yang ada di sekolah setempat tidak mencukupi kebutuhan yang mencapai 170 unit komputer. Itu sudah termasuk komputer cadangan.
“Kami dapat bantuan dari Pemkab Klungkung sebanyak 34 unit, dan kami juga punya sendiri. Tapi belum juga mencukupi, jadi harus pinjam,” terang mantan kepala SMP N 1 Banjarangkan itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung I Dewa Gede Darmawan mengatakan, gangguan server terjadi di semua SMP di Klungkung yang menggelar UNBK. Terjadi pada peserta sesi pertama. “Itu gangguan dari pusat. Setelah sekitar 15 menit, semua kembali normal kok,” tegas Dewa Darmawan.
Bagaimana dengan sekolah yang pinjam komputer siswa? Kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Dewa Darmawan mengakui hal itu. Pihaknya mengatakan, pemerintah melaksanakan pengadaan komputer secara bertahap hingga sepertiga dari jumlah siswa di masing-masing sekolah memiliki komputer untuk UNBK. Sekolah pinjam komputer diakuinya tidak hanya terjadi di SMP N 1 Semarapura. Beberapa sekolah juga pinjam komputer di sekolah tingkat SMA. “Memang sengaja tidak pengadaan sepenuhnya. Karena itu berkaitan dengan operasional dan perawatan oleh masing-masing sekolah,” ujar Dewa Darmawan.
Seperti diketahui, jumlah SMP yang menggelar UNBK di Klungkung ada 8 sekolah. Sisanya menggelar Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) dengan jumlah peserta Unas secara keseluruhan 3.241 siswa. “Kalau yang UNKP lancar-lancar saja,” pungkas Dewa Darmawan.