26.5 C
Denpasar
Sunday, May 28, 2023

Diserap untuk Kebutuhan Upacara Agama dan Adat

Produksi Kelapa di Gianyar Rata-rata 3.000 Ton Per Tahun

GIANYAR, BALI EXPRESS – Kelapa menjadi salah satu komoditi yang banyak dikembangkan petani di Kabupaten Gianyar. Dan sebagian besar produksinya diserap untuk memenuhi kebutuhan upacara adat dan agama di Kabupaten Gianyar.

 

Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Gianyar I Gusti Nyoman Raka menjelaskan bahwa pengembangan kelapa tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar.  Luas areal tanam kelapa di Gianyar pun cenderung bertambah setiap tahunnya, hanya saja memang cara tanamnya kebanyakan di sisa tanah pinggiran kebun. “Jadi tidak ada perkebunan kelapa yang mengomplek. Tidak ada perkebunan kelapa yang satu hektar, karena kebanyakan ditanah di sisa tanah yang ada di pinggiran kebun, pinggir kali, atau jalanan pinggir sawah,” ujarnya Jumat (24/3).

Baca Juga :  Pengungsi Gunung Agung Mesadu Bumbu Dapur Seret

 

Ditambahkannya jika jenis kelapa yang dikembangkan pun cukup beragam, dimana yang paling banyak adalah kelapa jenis Kelapa Dalam. Yakni di tahun 2028 luas areal tanam Kepala Dalam adalah 4.028,96 Ha, tahun 2019 seluas 4.031,51 Ha, tahun 2020 seluas 4.026,66 Ha, tahun 2021 seluas 4.026,66 Ha dan tahun 2022 seluas 3.980,11 Ha. Dari luas tanam tersebut menghasilkan produksi di tahun 2018 sebanyak 4.102,73 ton, tahun 2019 sebanyak 2.945,31 ton, tahun 2020 sebanyak 3.569,64 ton, tahun 2021 sebanyak 3.413,18 ton dan tahun 2022 sebanyak 3.339,16 ton.

 

Selain kelapa dalam, ada juga petani yang mengembangkan kelapa hibrida dan kelapa genjah. Namun memang luas tanamnya jauh dibawah kelapa dalam. Luas tanam kelapa hibrida bahkan cenderung menurun setiap tahunnya, yakni di tahun 2018 seluas 22 Ha, di tahun 2019 seluas 22,70 Ha, tahun 2020 seluas 22,50 Ha, tahun 2021 seluas 19,35 Ha dan tahun 2022 seluas 13,10 Ha.

Baca Juga :  Pra Rekontruksi Kasus Pencabutan Penjor, Tersangka Bisa Lebih Dari Satu

 

Lebih lanjut, Raka mengatakan jika selama ini produksi kelapa milik para petani di Gianyar diserap untuk memenuhi kebutuhan upacara Agama dan Adat di Kabupaten Gianyar. “Selanjutnya ada pula yang dijadikan kopra,” pungkasnya. (ras)


GIANYAR, BALI EXPRESS – Kelapa menjadi salah satu komoditi yang banyak dikembangkan petani di Kabupaten Gianyar. Dan sebagian besar produksinya diserap untuk memenuhi kebutuhan upacara adat dan agama di Kabupaten Gianyar.

 

Kepala Bidang Perkebunan Kabupaten Gianyar I Gusti Nyoman Raka menjelaskan bahwa pengembangan kelapa tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar.  Luas areal tanam kelapa di Gianyar pun cenderung bertambah setiap tahunnya, hanya saja memang cara tanamnya kebanyakan di sisa tanah pinggiran kebun. “Jadi tidak ada perkebunan kelapa yang mengomplek. Tidak ada perkebunan kelapa yang satu hektar, karena kebanyakan ditanah di sisa tanah yang ada di pinggiran kebun, pinggir kali, atau jalanan pinggir sawah,” ujarnya Jumat (24/3).

Baca Juga :  Tingkat Hunian Hotel di Gianyar Mulai Merangkak Naik

 

Ditambahkannya jika jenis kelapa yang dikembangkan pun cukup beragam, dimana yang paling banyak adalah kelapa jenis Kelapa Dalam. Yakni di tahun 2028 luas areal tanam Kepala Dalam adalah 4.028,96 Ha, tahun 2019 seluas 4.031,51 Ha, tahun 2020 seluas 4.026,66 Ha, tahun 2021 seluas 4.026,66 Ha dan tahun 2022 seluas 3.980,11 Ha. Dari luas tanam tersebut menghasilkan produksi di tahun 2018 sebanyak 4.102,73 ton, tahun 2019 sebanyak 2.945,31 ton, tahun 2020 sebanyak 3.569,64 ton, tahun 2021 sebanyak 3.413,18 ton dan tahun 2022 sebanyak 3.339,16 ton.

 

Selain kelapa dalam, ada juga petani yang mengembangkan kelapa hibrida dan kelapa genjah. Namun memang luas tanamnya jauh dibawah kelapa dalam. Luas tanam kelapa hibrida bahkan cenderung menurun setiap tahunnya, yakni di tahun 2018 seluas 22 Ha, di tahun 2019 seluas 22,70 Ha, tahun 2020 seluas 22,50 Ha, tahun 2021 seluas 19,35 Ha dan tahun 2022 seluas 13,10 Ha.

Baca Juga :  Pra Rekontruksi Kasus Pencabutan Penjor, Tersangka Bisa Lebih Dari Satu

 

Lebih lanjut, Raka mengatakan jika selama ini produksi kelapa milik para petani di Gianyar diserap untuk memenuhi kebutuhan upacara Agama dan Adat di Kabupaten Gianyar. “Selanjutnya ada pula yang dijadikan kopra,” pungkasnya. (ras)


Most Read

Artikel Terbaru