TABANAN, BALI EXPRESS – Sebanyak 54 pasien ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan selama perayaan Nyepi 1945, Rabu (22/3). Dari 54 pasien ini, 34 orang adalah pasien penyakit dalam dan 20 pasien bedah.
Kasubdid Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Tabanan, dr. Made Karna memaparkan, pasien penyakit dalam yang datang selama Nyepi ke RSUD Tabanan kebanyakan karena sesak napas akibat asma. Sementara sebanyak 20 orang pasien bedah didiagnosa tidak bisa kencing.
“Kasus bedah tidak bisa kencing ini semuanya kasus baru dan memerlukan penanganan bedah segera, sehingga harus dilakukan tindakan pada hari Raya Nyepi Rabu lalu,” jelasnya.
Selain RSUD Tabanan, aktivitas pelayanan kesehatan juga diberikan oleh RSUD Singasana pada perayaan Nyepi Caka 1945. Direktur RSUD Singasana, dr. I Wayan Dodi Setiawan menjelaskan, selama hari raya Nyepi bagian Instalasi Rawat Darurat (IRD) Singasana menerima 9 orang pasien, 7 diantaranya harus menjalani rawat inap.
“Sebagian besar pasien datang karena diare dan demam. Sebagian besar pasiennya adalah anak-anak dan menjalani rawat inap. Ada juga yang menderita maag dan sesak karena asma,” jelasnya.
Untuk pasien yang datang ke RS Singasana, diantar oleh pacalang dan langsung mendapat penanganan di RS Singasana, tanpa harus dirujuk lagi ke RSUD Tabanan ataupun rumah sakit lainnya.
“Pasien yang datang ke RS Singasana, seluruhnya adalah pasien yang bisa ditangani, tanpa dirujuk. Selama Nyepi tidak ada pasien yang menjalani tindakan pembedahan,” paparnya.
Reporter: IGA Kusuma Yoni
TABANAN, BALI EXPRESS – Sebanyak 54 pasien ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan selama perayaan Nyepi 1945, Rabu (22/3). Dari 54 pasien ini, 34 orang adalah pasien penyakit dalam dan 20 pasien bedah.
Kasubdid Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Tabanan, dr. Made Karna memaparkan, pasien penyakit dalam yang datang selama Nyepi ke RSUD Tabanan kebanyakan karena sesak napas akibat asma. Sementara sebanyak 20 orang pasien bedah didiagnosa tidak bisa kencing.
“Kasus bedah tidak bisa kencing ini semuanya kasus baru dan memerlukan penanganan bedah segera, sehingga harus dilakukan tindakan pada hari Raya Nyepi Rabu lalu,” jelasnya.
Selain RSUD Tabanan, aktivitas pelayanan kesehatan juga diberikan oleh RSUD Singasana pada perayaan Nyepi Caka 1945. Direktur RSUD Singasana, dr. I Wayan Dodi Setiawan menjelaskan, selama hari raya Nyepi bagian Instalasi Rawat Darurat (IRD) Singasana menerima 9 orang pasien, 7 diantaranya harus menjalani rawat inap.
“Sebagian besar pasien datang karena diare dan demam. Sebagian besar pasiennya adalah anak-anak dan menjalani rawat inap. Ada juga yang menderita maag dan sesak karena asma,” jelasnya.
Untuk pasien yang datang ke RS Singasana, diantar oleh pacalang dan langsung mendapat penanganan di RS Singasana, tanpa harus dirujuk lagi ke RSUD Tabanan ataupun rumah sakit lainnya.
“Pasien yang datang ke RS Singasana, seluruhnya adalah pasien yang bisa ditangani, tanpa dirujuk. Selama Nyepi tidak ada pasien yang menjalani tindakan pembedahan,” paparnya.
Reporter: IGA Kusuma Yoni