JEMBRANA, BALI EXPRESS – Gedung Auditorium Jembrana yang berada di kawasan civic centre Pemkab Jembrana ditutup untuk umum. Ketiga pintu gerbang masuk kedalam areal gedung dipasangi waterberier. Kebijakan itu diambil pasca adanya pengerusakan dinding lantai 2 (dua) serta corat coret dinding (vandalisme) yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab beberapa waktu lalu.
Kasat Pol PP Kabupaten Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan penutupan gedung itu dilakukan untuk menghindari kejadian aksi vandalisme dan perusakan. “Saat kelulusan kemarin itu ada perusakan dan corat-coret tembok gedungg. Selain pas malam hari banyak pemuda yang berkerumun disana, kan lebih baik ditutup saja kalau tidak ada kegiatan,” ujarnya.
Leo menambahkan, waterberier yang terpasang akan kembali dibuka jika ada kegiatan yang menggunakan bangunan itu. “Dibuatkan tempat bagus kok malah dirusak seperti itu. Tetapi jika ada kegiatan atau acara pasti kaki buka, setelah usai acara akan ditutup kembali,” tegasnya.
Leo mengaku jika selama ini pihaknya terus melakukan pemantauan gedung tersebut jika malam hari untuk menghindari adanya kejadian serupa. “Kami setiap hari patroli kesana, namun tidak pernah ketemu dengan pelaku pencoretan, dan tentunya pol pp tdk bisa full time disana. Petugas patroli selalu membubarkan apabila sudah waktunya tidak boleh berkumpul/kerumunan,” terangnya.
Kedepan pihaknya berharap untuk gedung seluas itu, semestinya ada waker yang bertanggung jawab. Pemegang aset semestinya harus ikut juga memikirkan hal itu, atau bisa juga dipasang CCTV untuk memantau setiap kegiatan mencurigakan disana. “Lebih baik lagi jika dibuatkan portal/pintu penutup sehingga tidak sembarangan digunakan sebagai tempat nongkrong-nongkrong, semestinya itu bisa diusulkan,” pungkasnya.
Reporter: Gede Riantory Warmadewa
JEMBRANA, BALI EXPRESS – Gedung Auditorium Jembrana yang berada di kawasan civic centre Pemkab Jembrana ditutup untuk umum. Ketiga pintu gerbang masuk kedalam areal gedung dipasangi waterberier. Kebijakan itu diambil pasca adanya pengerusakan dinding lantai 2 (dua) serta corat coret dinding (vandalisme) yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab beberapa waktu lalu.
Kasat Pol PP Kabupaten Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan penutupan gedung itu dilakukan untuk menghindari kejadian aksi vandalisme dan perusakan. “Saat kelulusan kemarin itu ada perusakan dan corat-coret tembok gedungg. Selain pas malam hari banyak pemuda yang berkerumun disana, kan lebih baik ditutup saja kalau tidak ada kegiatan,” ujarnya.
Leo menambahkan, waterberier yang terpasang akan kembali dibuka jika ada kegiatan yang menggunakan bangunan itu. “Dibuatkan tempat bagus kok malah dirusak seperti itu. Tetapi jika ada kegiatan atau acara pasti kaki buka, setelah usai acara akan ditutup kembali,” tegasnya.
Leo mengaku jika selama ini pihaknya terus melakukan pemantauan gedung tersebut jika malam hari untuk menghindari adanya kejadian serupa. “Kami setiap hari patroli kesana, namun tidak pernah ketemu dengan pelaku pencoretan, dan tentunya pol pp tdk bisa full time disana. Petugas patroli selalu membubarkan apabila sudah waktunya tidak boleh berkumpul/kerumunan,” terangnya.
Kedepan pihaknya berharap untuk gedung seluas itu, semestinya ada waker yang bertanggung jawab. Pemegang aset semestinya harus ikut juga memikirkan hal itu, atau bisa juga dipasang CCTV untuk memantau setiap kegiatan mencurigakan disana. “Lebih baik lagi jika dibuatkan portal/pintu penutup sehingga tidak sembarangan digunakan sebagai tempat nongkrong-nongkrong, semestinya itu bisa diusulkan,” pungkasnya.
Reporter: Gede Riantory Warmadewa