24.8 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Dana Pusat Sudah Diterima,  Dinkes Verifikasi  Insentif Tim Medis

SINGARAJA, BALI EXPRESS-Proses pemberian insentif untuk tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Buleleng, masih dalam tahap verifikasi. Dinkes Buleleng sedang menghitung besaran insentif yang akan diberikan kepada masing-masing tenaga kesehatan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gede Suyasa, tak menampik jika Pemkab Buleleng telah menerima dana gelondongan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) RI. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang disiapkan untuk tim medis tersebut mencapai Rp 7,1 miliar, dan segera disalurkan melalui APBD Perubahan Refocusing.

“Pastinya, dana insentif dari pusat sudah kami terima sebesar Rp 7.1 miliar. Saat ini sedang diverifikasi oleh Dinkes (Dinas Kesehatan), siapa dapat berapa. Insentif itu pasti diberikan, karena dananya sudah ada,” ucapnya.

Sedangkan disinggung terkait pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa gelombang kedua untuk masyarakat terdampak Covid-19, Suyasa menyebut, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa desa yang sanggup untuk memberikan BLT gelombang kedua ini, sebab masih dalam tahap pendataan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng.

Baca Juga :  Hanura Bali Sasar Generasi Z dan Milenial Agar Tak Apatis dengan Politik

Selama ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (PDTT) mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa gelombang kedua, untuk bulan Juli, Agustus, dan September.

Besarannya, Rp 300 ribu untuk satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun di Buleleng, diprediksi ada beberapa desa yang  tidak mampu untuk membayar BLT gelombang kedua ini. “Saat ini kami masih melakukan proses pendataan, desa mana saja yang mampu dan tidak mampu untuk menyalurkan BLT gelombang kedua ini. Kami masih punya waktu satu minggu untuk mendata, untuk selanjutnya menentukan langkah apa yang akan diambil,” terangnya.

Di sisi lain, hingga Jumat (24/7), Gugus Tugas melaporkan ada penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi positif. Pasien asal Kecamatan Sukasada, yang diberi kode PDP 160 tersebut kini menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.

Baca Juga :  Perempuan Berperan Penting Awasi Pilkada Tabanan

Dijelaskan Suyasa, PDP 160 ini merupakan pasien tidak bergejala (asimtomatik). Namun, berdasarkan hasil tes swab dengan metode PCR, pasien dinyatakan positif terpapar Virus Korona. PDP 160 terpapar karena sempat melakukan kontak dengan PDP 145.

Secara kumulatif jumlah kasus konfirmasi positif di Buleleng sebanyak 123 orang. Sementara yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 115 orang, dan yang masih menjalani perawatan di rumah sakit  sebanyak 7 orang. Sedangkan kasus suspek secara kumulatif sebanyak 180 orang, suspek konfirmasi 24 orang, discarded 148 orang, dan suspek yang dirawat saat ini sebanyak delapan orang. Kontak Erat secara kumulatif berjumlah 2.412 orang. 

Kontak Erat konfirmasi sebanyak 99 orang, discarded 2.161 orang, dan kontak erat yang karantina mandiri sebanyak 152 orang. Jumlah kumulatif pemantauan dan berakhir masa pantau terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal (tanpa gejala) sampai saat ini sebanyak 4.212 orang. 


SINGARAJA, BALI EXPRESS-Proses pemberian insentif untuk tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Buleleng, masih dalam tahap verifikasi. Dinkes Buleleng sedang menghitung besaran insentif yang akan diberikan kepada masing-masing tenaga kesehatan.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gede Suyasa, tak menampik jika Pemkab Buleleng telah menerima dana gelondongan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) RI. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang disiapkan untuk tim medis tersebut mencapai Rp 7,1 miliar, dan segera disalurkan melalui APBD Perubahan Refocusing.

“Pastinya, dana insentif dari pusat sudah kami terima sebesar Rp 7.1 miliar. Saat ini sedang diverifikasi oleh Dinkes (Dinas Kesehatan), siapa dapat berapa. Insentif itu pasti diberikan, karena dananya sudah ada,” ucapnya.

Sedangkan disinggung terkait pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa gelombang kedua untuk masyarakat terdampak Covid-19, Suyasa menyebut, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa desa yang sanggup untuk memberikan BLT gelombang kedua ini, sebab masih dalam tahap pendataan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng.

Baca Juga :  Kuli Bangunan Gondol HP dan Alat Proyek di Tempat Kerja

Selama ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (PDTT) mengeluarkan kebijakan untuk memperpanjang pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa gelombang kedua, untuk bulan Juli, Agustus, dan September.

Besarannya, Rp 300 ribu untuk satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun di Buleleng, diprediksi ada beberapa desa yang  tidak mampu untuk membayar BLT gelombang kedua ini. “Saat ini kami masih melakukan proses pendataan, desa mana saja yang mampu dan tidak mampu untuk menyalurkan BLT gelombang kedua ini. Kami masih punya waktu satu minggu untuk mendata, untuk selanjutnya menentukan langkah apa yang akan diambil,” terangnya.

Di sisi lain, hingga Jumat (24/7), Gugus Tugas melaporkan ada penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi positif. Pasien asal Kecamatan Sukasada, yang diberi kode PDP 160 tersebut kini menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan.

Baca Juga :  Ini Sejarah Tradisi Wanara Laba di Pura Agung Pulaki, Desa Banyupoh

Dijelaskan Suyasa, PDP 160 ini merupakan pasien tidak bergejala (asimtomatik). Namun, berdasarkan hasil tes swab dengan metode PCR, pasien dinyatakan positif terpapar Virus Korona. PDP 160 terpapar karena sempat melakukan kontak dengan PDP 145.

Secara kumulatif jumlah kasus konfirmasi positif di Buleleng sebanyak 123 orang. Sementara yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 115 orang, dan yang masih menjalani perawatan di rumah sakit  sebanyak 7 orang. Sedangkan kasus suspek secara kumulatif sebanyak 180 orang, suspek konfirmasi 24 orang, discarded 148 orang, dan suspek yang dirawat saat ini sebanyak delapan orang. Kontak Erat secara kumulatif berjumlah 2.412 orang. 

Kontak Erat konfirmasi sebanyak 99 orang, discarded 2.161 orang, dan kontak erat yang karantina mandiri sebanyak 152 orang. Jumlah kumulatif pemantauan dan berakhir masa pantau terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal (tanpa gejala) sampai saat ini sebanyak 4.212 orang. 


Most Read

Artikel Terbaru