25.4 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Diduga Diterjang Air Bah, Tembok Penyengker Miliki Warga Roboh

BADUNG, BALI EXPRESS – Salah satu rumah warga di Perumahan Samatha Mumbul A5, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, mengalami kerusakan pada tembok penyengker. Kerusakan terjadi akibat adanya terjangan air bah pada Rabu (23/11). Saking kerasnya terjangan air sampai menghanyutkan lima sepeda motor, dan dua mobil hampir ikut terseret. Beruntungnya dari kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Hanya saja tiga orang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan tembok.

Keluarga pemilik rumah, Komang Yoga mengatakan, sebelum datangnya air yang sangat kencang, sempat terjadi hujan lebat. Kejadian robohnya tembok penyengker tersebut, di rumah milii Budi Astawa yang baru selesai melaksanakan upacara piodalan. Kebetulan terjangan air terjadi bertepatan dengan Tilem Sasih Kelima dalam Kalender Bali. “Saat itu saya bersama keluarga berencana pulang, karena piodalan sudah selesai. Tetapi hujan masih deras,” ujar Yoga, Kamis (24/11).

Baca Juga :  Sebanyak 117 Siswa SMA/SMK se-Kabupaten Gianyar Ikuti Seleksi Paskibraka

Kemudian sekitar pukul 22.30, tembok penyengker roboh. saat itu ada Budi Astawa sedang di rumahnya bersama ipar dan ibu. ketiganya pun terkena serpihan dari tembok, yang mengakibatkan luka-luka pada kaki. “Lukanya lecet dan bengkak. Ada Ipar, kakak dan ibu yang mengalami keseleo di tangan,” ungkapnya.

Selain merobohkan tembok, menurutnya terjangan air juga menghanyutkan lima sepeda motor yang terparkir di luar rumah. Bahkan ada satu sepeda motor terseret masuk ke gorong-gorong. Selain itu, terjangan air juga menyebabkan paving jalan perumahan, hanyut sejauh 10 meter. “Dulu juga pernah hanyut tahun 2018, tapi tidak separah ini. Saat itu meja dan kursi yang dipakai upacara juga hanyut,” jelasnya.

Salah satu warga yakni, Nyoman Susila menerangkan, kejadian robohnya tembok penyengker diakibatkan adanya aliran air dari lahan kosong yang lebih tinggi dari rumah korban. Bahkan ia sempat melihat air yang begitu deras, dan menginformasikan kepada korban. Namun berselang beberapa saat tembok rumah korban terjatuh. “Namanya musibah alam memang susah dibendung, mungkin nanti kita akan lakukan antisipasi agar kejadian ini tidak terulang,” terangnya.

Baca Juga :  Dua Warga Ukraina Kasus Curas, Dilimpahkan Ke Kejari Denpasar

Sementara Kepala Lingkungan Mumbul, Nyoman Astawa menambahkan, terjangan air memang cukup besar disebabkan hujan yang sangat deras. Pihaknya pun mengaku telah turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan. Ia juga membenarkan adanya tembok roboh dan korban luka-luka.

“Saya Berharap kejadian ini mendapat perhatian dari pemerintah. misalnya membantu meringankan beban korban. selain itu dengan mengambil langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi,” imbuhnya.






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

BADUNG, BALI EXPRESS – Salah satu rumah warga di Perumahan Samatha Mumbul A5, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, mengalami kerusakan pada tembok penyengker. Kerusakan terjadi akibat adanya terjangan air bah pada Rabu (23/11). Saking kerasnya terjangan air sampai menghanyutkan lima sepeda motor, dan dua mobil hampir ikut terseret. Beruntungnya dari kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. Hanya saja tiga orang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan tembok.

Keluarga pemilik rumah, Komang Yoga mengatakan, sebelum datangnya air yang sangat kencang, sempat terjadi hujan lebat. Kejadian robohnya tembok penyengker tersebut, di rumah milii Budi Astawa yang baru selesai melaksanakan upacara piodalan. Kebetulan terjangan air terjadi bertepatan dengan Tilem Sasih Kelima dalam Kalender Bali. “Saat itu saya bersama keluarga berencana pulang, karena piodalan sudah selesai. Tetapi hujan masih deras,” ujar Yoga, Kamis (24/11).

Baca Juga :  Pembatas Kolam Renang Roboh, Bule Ini Jatuh ke Jurang, Begini Kondisinya

Kemudian sekitar pukul 22.30, tembok penyengker roboh. saat itu ada Budi Astawa sedang di rumahnya bersama ipar dan ibu. ketiganya pun terkena serpihan dari tembok, yang mengakibatkan luka-luka pada kaki. “Lukanya lecet dan bengkak. Ada Ipar, kakak dan ibu yang mengalami keseleo di tangan,” ungkapnya.

Selain merobohkan tembok, menurutnya terjangan air juga menghanyutkan lima sepeda motor yang terparkir di luar rumah. Bahkan ada satu sepeda motor terseret masuk ke gorong-gorong. Selain itu, terjangan air juga menyebabkan paving jalan perumahan, hanyut sejauh 10 meter. “Dulu juga pernah hanyut tahun 2018, tapi tidak separah ini. Saat itu meja dan kursi yang dipakai upacara juga hanyut,” jelasnya.

Salah satu warga yakni, Nyoman Susila menerangkan, kejadian robohnya tembok penyengker diakibatkan adanya aliran air dari lahan kosong yang lebih tinggi dari rumah korban. Bahkan ia sempat melihat air yang begitu deras, dan menginformasikan kepada korban. Namun berselang beberapa saat tembok rumah korban terjatuh. “Namanya musibah alam memang susah dibendung, mungkin nanti kita akan lakukan antisipasi agar kejadian ini tidak terulang,” terangnya.

Baca Juga :  Galang Dana, Srikandi PDIP Bantu Pengobatan Putu Elvis

Sementara Kepala Lingkungan Mumbul, Nyoman Astawa menambahkan, terjangan air memang cukup besar disebabkan hujan yang sangat deras. Pihaknya pun mengaku telah turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan. Ia juga membenarkan adanya tembok roboh dan korban luka-luka.

“Saya Berharap kejadian ini mendapat perhatian dari pemerintah. misalnya membantu meringankan beban korban. selain itu dengan mengambil langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terjadi,” imbuhnya.






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

Most Read

Artikel Terbaru