JEMBRANA, BALI EXPRESS – Warga Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo menemukan bahan peledak (handak) seperti granat lontar. Handak ditemukan I Wayan Gama, 67, Senin, (20/2) saat akan membongkar warung milik adiknya yang pensiunan TNI, namun sudah almarhum.
Temuan tersebut kemudian dilaporkan kepada anggota Bhabinkamtibmas Desa Delod Berawah, Kamis (23/2) pukul 18.30 Wita dan selanjutnya diteruskan ke Polsek Mendoyo.
Terkait temuan dua buah benda handak tersebut, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana yang ditemui di Mapolres Jembrana, Jumat (24/2) mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah serta mengamankan TKP dengan memasang police line (garis polisi).
“Kami juga meminta keterangan dari saksi-saksi dan berkoordinasi dengan Unit Jibom Gegana Brimobda Bali,” ujarnya.
Setelah melakukan pengecekan, Tim Jibom Gegana Sat Brimobda Bali selanjutnya mengevakuasi benda yang diduga handak ke Lapangan Tembak di Desa Belimbingsari, Kecamatan Melayam untuk dilakukan disposal (pemusnahan).
Kegiatan disposal (pemusnahan) TP (Tabung Pelontar) jenis Rifle Grenade (ARP-RFL-40) dengan jarak ±200 meter dilaksanakan Jumat (24/2) sekitar pukul 06.37 Wita yang diawali dengan tembakan sebanyak dua kali sebagai tanda peringatan kepada masyarakat pada pukul 06.20 Wita.
AKBP I Dewa Gde Juliana menyampaikan, dua benda handak mirip granat lontar berdiameter 3 centimeter dengan panjang sekitar 25 centimeter ditemukan di atas plafon warung. Selain itu, juga ditemukan enam butir peluru kaliber 7,62, dan satu butir anak peluru kaliber 7,62. “Benda ini ditemukan di atas plafon saat membongkar warung milik saudaranya,” terang AKBP I Dewa Gde Juliana.
Dan dari penelusuran, sambungnya, saudara dari saksi ini dahulunya seorang anggota TNI, namun sudah meninggal dunia. Jadi pihak keluarga tidak ada yang tahu kalau almarhum sempat menyimpan barang-barang tersebut.
“Mungkin maksud almarhum semasih hidup supaya benda tersebut tidak terjangkau orang lain,” imbuhnya.
Temuan dua buah benda handak ini disebutnya ada kaitannya dengan penemuan handak di dalam pot bonsai sebelumnya oleh seorang warga Desa Yehembang. Dan temuan itu sudah ditindaklanjuti.
“Warga Yehembang sebelumnya sempat membeli bonsai di rumah ini. Kemudian saat mengganti tanah ditemukan sebuah handak seperti yang ditemukan sekarang. Ini juga sudah kami tindaklanjuti,” pungkasnya.