26.5 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Aksi Riuh Buka Paksa Portal Saat Nyepi, MUI Buleleng Minta Maaf

SINGARAJA, BALI EXPRESS — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng Ali Mustofa angkat bicara soal peristiwa di Desa Sumberklampok. Viralnya video oknum warga yang membuka portal secara paksa sangat disayangkan pihaknya. Terlebih aksi itu dilakukan saat Hari Suci Nyepi bersamaan dengan awal bulan Ramadhan.

Kebiasaan beberapa oknum warga yang pergi ke pantai saat Nyepi juga diakuinya. Pun demikian, kebiasaan-kebiasaan semacam ini agar dapat dihentikan. Terlebih saat sedang Nyepi. Ia pun mengharapkan adanya toleransi antar umat beragama. “Namanya manusia pasti ada saja yang khilaf. Ya seperti oknum-oknum ini. Kalau pergi saat hari biasa ya silakan, koordinasi dengan polisi yang jaga di kawasan itu. Namun kami berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya, Jumat (24/3).

Baca Juga :  Pol PP Karangasem Sebut Tidak Ditemukan Toko Modern Bodong

Ali menegaskan, kekeliruan atas kebiasaan yang dilakukan tersebut harus diperbaiki. Peristiwa ini menjadi pelajaran bersama dan tidak terulang di kemudian hari. Selanjutnya, imbauan mengenai peraturan saat hari Nyepi kedepannya diharapkan dipertegas lagi.

“Kami mohon maaf atas umat kami yang merepotkan. Kami mohon maaf sekali. Ini kebiasaan masyarakat, kedepan ini betul-betul harus diberikan pemahaman. Kalau hari Nyepi tidak boleh keluar rumah. Peristiwa kemarin saya harap tidak dibawa ke arah sara. Karena ini sangat riskan. Terima kasih kepada bendesa yang sudah bisa menahan diri,” terangnya.

Ali Mustofa pun menyerahkan prosesnya ke desa adat serta pihak kepolisian. Apabila kasus tersebut dilanjutkan ke ranah, hukum, maka ia berharap seluruh pihak dapat menerima hasilnya dengan lapang dada. “Karena ini sudah ditangani oleh kepolisian, mohon nanti menerima hasil dari keputusan itu, dan tidak mencampuri penilaian dari proses hukum. Kalau ini tidak ditindak tegas mungkin tahun-tahun berikutnya akan terus seperti itu. Ini harapan kami,” terangnya.

Baca Juga :  Tujuh KK di Ayunan Diisolasi, Suiasa Beri Bantuan Sembako

 






Reporter: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI EXPRESS — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng Ali Mustofa angkat bicara soal peristiwa di Desa Sumberklampok. Viralnya video oknum warga yang membuka portal secara paksa sangat disayangkan pihaknya. Terlebih aksi itu dilakukan saat Hari Suci Nyepi bersamaan dengan awal bulan Ramadhan.

Kebiasaan beberapa oknum warga yang pergi ke pantai saat Nyepi juga diakuinya. Pun demikian, kebiasaan-kebiasaan semacam ini agar dapat dihentikan. Terlebih saat sedang Nyepi. Ia pun mengharapkan adanya toleransi antar umat beragama. “Namanya manusia pasti ada saja yang khilaf. Ya seperti oknum-oknum ini. Kalau pergi saat hari biasa ya silakan, koordinasi dengan polisi yang jaga di kawasan itu. Namun kami berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya, Jumat (24/3).

Baca Juga :  Tujuh KK di Ayunan Diisolasi, Suiasa Beri Bantuan Sembako

Ali menegaskan, kekeliruan atas kebiasaan yang dilakukan tersebut harus diperbaiki. Peristiwa ini menjadi pelajaran bersama dan tidak terulang di kemudian hari. Selanjutnya, imbauan mengenai peraturan saat hari Nyepi kedepannya diharapkan dipertegas lagi.

“Kami mohon maaf atas umat kami yang merepotkan. Kami mohon maaf sekali. Ini kebiasaan masyarakat, kedepan ini betul-betul harus diberikan pemahaman. Kalau hari Nyepi tidak boleh keluar rumah. Peristiwa kemarin saya harap tidak dibawa ke arah sara. Karena ini sangat riskan. Terima kasih kepada bendesa yang sudah bisa menahan diri,” terangnya.

Ali Mustofa pun menyerahkan prosesnya ke desa adat serta pihak kepolisian. Apabila kasus tersebut dilanjutkan ke ranah, hukum, maka ia berharap seluruh pihak dapat menerima hasilnya dengan lapang dada. “Karena ini sudah ditangani oleh kepolisian, mohon nanti menerima hasil dari keputusan itu, dan tidak mencampuri penilaian dari proses hukum. Kalau ini tidak ditindak tegas mungkin tahun-tahun berikutnya akan terus seperti itu. Ini harapan kami,” terangnya.

Baca Juga :  Terkonfirmasi Mati, Paus Sperma Dalam Proses Penguburan

 






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru