26.5 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Insiden Berdarah Malam Pangerupukan, Pengeroyok Tu Pekak Diburu

DENPASAR, BALI EXPRESS – Pengeroyokan disertai penusukan terhadap I Putu Eka Astina, 40, di Jalan Veteran, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, hingga kini belum dibeberkan secara gamblang Polresta Denpasar. Selain dua orang yang sudah ditangkap polisi, diduga masih ada pelaku lain yang belum tersentuh.

Dikonfirmasi mengenai sejauh mana penanganan kasus ini, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan memang dua orang sudah ditangkap yaitu I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23. Dirinya pun membenarkan kalau aparat tengah memburu pelaku lain yang terlibat dalam perkara ini. “Benar (memburu pelaku lain),” tandasnya singkat.

Terkait motif yang mendasari para pelaku nekat melakukan kekerasan dengan senjata hingga menewaskan korban yang karib disapa Tu Pekak ini, belum bisa dijelaskan olehnya. Hanya saja informasi yang dihimpun koran ini dari sumber lain, diduga kalau pernah terjadi perselisihan antara korban dengan pelaku.

Diberitakan sebelumnya, tragedi berdarah menodai malam Pangerupukan rangkaian Hari Raya Suci Nyepi yang berlangsung di Jalan Veteran, Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, Selasa (21/3). Seorang pria bernama I Putu Eka Astina, 40, dikeroyok dan ditusuk memakai senjata tajam di lokasi hingga tewas.

Mirisnya, insiden memilukan tersebut terjadi di depan mata istri dan anak korban yang masih kecil. Menyikapi kasus itu, Polresta Denpasar pun langsung menciduk dua orang diduga pelaku bernama I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa, 23. Ternyata antara pelaku dengan korban saling mengenal. Bahkan disebut sama-sama dari Banjar Karang Sari, Dangin Puri Kaja.

Baca Juga :  Wisatawan Mulai Bergairah, Pengelola Taman Edelwis Wajibkan Prokes

Peristiwa tragis itu bermula ketika pria yang akrab disapa Tu Pekak tersebut sedang berada di pintu masuk Pasar Hewan Satria, Jalan Veteran, sekitar pukul 19.00. Dia bersama istrinya INW, 36, yang menggendong sang putri, serta keluarga dan teman-temannya. “Korban hendak menonton pawai Ogoh-ogoh yang melintasi sepanjang Jalan Veteran,” ujar sumber.

Kemudian sekitar pukul 21.00, rombongan Ogoh-ogoh dari grup Deseperado melintas. Waktu itu, sang istri melihat Tu Pekak beradu pandang dengan dua orang laki-laki yang diketahui memiliki nama panggilan De Anggur dan Bem Bem. Bahkan, kedua pria tersebut disinyalir berusaha untuk menantang dan memancing emosi korban agar berkelahi. Tu Pekak awalnya mengacuhkan dan tak menggubris mereka.

Namun, lama-kelamaan tantangan dan pancingan emosi ini tak lagi bisa diabaikan korban. Tu Pekak lantas mendatangi kedua pria tersebut. Saat itulah, NW melihat sang suami dikeroyok orang yang disebut De Anggur dan Bem Bem beserta beberapa orang lainnya. Sehingga NW yang sedang menggendong putrinya itu spontan berusaha untuk menyelamatkan korban.

“Istri korban sambil berteriak histeris meminta tolong kepada kerumunan orang yang juga menonton Ogoh-ogoh di lokasi kejadian,” tambah sumber ini.

Sayangnya, kala itu Tu Pekak didapati sudah dalam keadaan bersimbah darah dari luka yang terdapat di beberapa bagian tubuh, terutama pada dada yang madih tertancap pisau. Sedangkan para pelaku pengeroyokan langsung kabur.

Baca Juga :  FPDIP Jamin Tak Ada Siswa Titipan dan Surat Sakti pada PPDB 2018/2019

Sementara, versi lain menyebutkan kalau korban yang sedang duduk bersama istri dan anaknya tersinggung saat dilihat oleh para pelaku. Berikutnya, Tu Pekak melempar botol berisi air dan mengenai anak De Anggur. Saat pelaku menoleh ke arah lemparan tersebut, tiba-tiba korban meloncat dan memukul De Anggur hingga terjatuh. Maka teman pelaku langsung mendorong dan memukul korban yang disusul dengan De Anggur menusuk korban memakai pisau.  “Tusukan tersebut dilakukan berulang kali, mengenai kaki, dada serta perut korban,” tandasnya.

Korban pun masih bisa berdiri untuk mengambil besi tempat jualan sosis, tapi para pelaku segera kabur. Lalu, Tu Pekak dibonceng memakai sepeda motor menuju RSUD Wangaya dan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah (Sanglah). Naas, akibat luka yang diderita, pria itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Usai kejadian itu, NW melapor ke Polresta Denpasar. Tim Resmob pun segera dikerahkan untuk melakukan penyelidikan, hingga diperoleh informasi terkait yang diduga pelaku berada di sekitar Jalan Kenyeri, Denpasar Utara.

Aparat langsung menuju alamat tersebut dan dapat mengamankan terduga pelaku serta barang bukti sebuah gagang pisau yang terbuat dari gunting. Dalam pemeriksaan, para pelaku mengakui kalau senjata tajam tersebut memang dibawa di dalam tasnya. (ges/wid)

 






Reporter: I Gede Paramasutha

DENPASAR, BALI EXPRESS – Pengeroyokan disertai penusukan terhadap I Putu Eka Astina, 40, di Jalan Veteran, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, hingga kini belum dibeberkan secara gamblang Polresta Denpasar. Selain dua orang yang sudah ditangkap polisi, diduga masih ada pelaku lain yang belum tersentuh.

Dikonfirmasi mengenai sejauh mana penanganan kasus ini, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan memang dua orang sudah ditangkap yaitu I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa alias Bem Bem, 23. Dirinya pun membenarkan kalau aparat tengah memburu pelaku lain yang terlibat dalam perkara ini. “Benar (memburu pelaku lain),” tandasnya singkat.

Terkait motif yang mendasari para pelaku nekat melakukan kekerasan dengan senjata hingga menewaskan korban yang karib disapa Tu Pekak ini, belum bisa dijelaskan olehnya. Hanya saja informasi yang dihimpun koran ini dari sumber lain, diduga kalau pernah terjadi perselisihan antara korban dengan pelaku.

Diberitakan sebelumnya, tragedi berdarah menodai malam Pangerupukan rangkaian Hari Raya Suci Nyepi yang berlangsung di Jalan Veteran, Banjar Tainsiat, Desa Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara, Selasa (21/3). Seorang pria bernama I Putu Eka Astina, 40, dikeroyok dan ditusuk memakai senjata tajam di lokasi hingga tewas.

Mirisnya, insiden memilukan tersebut terjadi di depan mata istri dan anak korban yang masih kecil. Menyikapi kasus itu, Polresta Denpasar pun langsung menciduk dua orang diduga pelaku bernama I Gede Santiana Putra alias De Anggur, 30, dan I Dewa Gede Raka Subawa, 23. Ternyata antara pelaku dengan korban saling mengenal. Bahkan disebut sama-sama dari Banjar Karang Sari, Dangin Puri Kaja.

Baca Juga :  Jaringan Medan Ditangkap dengan Ganja 9,13 Kg

Peristiwa tragis itu bermula ketika pria yang akrab disapa Tu Pekak tersebut sedang berada di pintu masuk Pasar Hewan Satria, Jalan Veteran, sekitar pukul 19.00. Dia bersama istrinya INW, 36, yang menggendong sang putri, serta keluarga dan teman-temannya. “Korban hendak menonton pawai Ogoh-ogoh yang melintasi sepanjang Jalan Veteran,” ujar sumber.

Kemudian sekitar pukul 21.00, rombongan Ogoh-ogoh dari grup Deseperado melintas. Waktu itu, sang istri melihat Tu Pekak beradu pandang dengan dua orang laki-laki yang diketahui memiliki nama panggilan De Anggur dan Bem Bem. Bahkan, kedua pria tersebut disinyalir berusaha untuk menantang dan memancing emosi korban agar berkelahi. Tu Pekak awalnya mengacuhkan dan tak menggubris mereka.

Namun, lama-kelamaan tantangan dan pancingan emosi ini tak lagi bisa diabaikan korban. Tu Pekak lantas mendatangi kedua pria tersebut. Saat itulah, NW melihat sang suami dikeroyok orang yang disebut De Anggur dan Bem Bem beserta beberapa orang lainnya. Sehingga NW yang sedang menggendong putrinya itu spontan berusaha untuk menyelamatkan korban.

“Istri korban sambil berteriak histeris meminta tolong kepada kerumunan orang yang juga menonton Ogoh-ogoh di lokasi kejadian,” tambah sumber ini.

Sayangnya, kala itu Tu Pekak didapati sudah dalam keadaan bersimbah darah dari luka yang terdapat di beberapa bagian tubuh, terutama pada dada yang madih tertancap pisau. Sedangkan para pelaku pengeroyokan langsung kabur.

Baca Juga :  FPDIP Jamin Tak Ada Siswa Titipan dan Surat Sakti pada PPDB 2018/2019

Sementara, versi lain menyebutkan kalau korban yang sedang duduk bersama istri dan anaknya tersinggung saat dilihat oleh para pelaku. Berikutnya, Tu Pekak melempar botol berisi air dan mengenai anak De Anggur. Saat pelaku menoleh ke arah lemparan tersebut, tiba-tiba korban meloncat dan memukul De Anggur hingga terjatuh. Maka teman pelaku langsung mendorong dan memukul korban yang disusul dengan De Anggur menusuk korban memakai pisau.  “Tusukan tersebut dilakukan berulang kali, mengenai kaki, dada serta perut korban,” tandasnya.

Korban pun masih bisa berdiri untuk mengambil besi tempat jualan sosis, tapi para pelaku segera kabur. Lalu, Tu Pekak dibonceng memakai sepeda motor menuju RSUD Wangaya dan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah (Sanglah). Naas, akibat luka yang diderita, pria itu menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Usai kejadian itu, NW melapor ke Polresta Denpasar. Tim Resmob pun segera dikerahkan untuk melakukan penyelidikan, hingga diperoleh informasi terkait yang diduga pelaku berada di sekitar Jalan Kenyeri, Denpasar Utara.

Aparat langsung menuju alamat tersebut dan dapat mengamankan terduga pelaku serta barang bukti sebuah gagang pisau yang terbuat dari gunting. Dalam pemeriksaan, para pelaku mengakui kalau senjata tajam tersebut memang dibawa di dalam tasnya. (ges/wid)

 






Reporter: I Gede Paramasutha

Most Read

Artikel Terbaru