JEMBRANA, BALI EXPRESS -Kegiatan berenang yang dilakukan empat siswi SD di Jembrana berakhir duka. Salah seorang siswi, Ni Putu Ayu Yuliantini, 13, meninggal dunia setelah tenggelam di aliran Bendung Tegalgintungan, Lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Bali Express (Jawa Pos Group), kejadian itu berlangsung Kamis (23/3). Korban Ni Putu Ayu Yuliantini, 13, ditemukan warga sekitar pukul 16.15 Wita, tepatnya 45 menit pasca dilaporkan tenggelam tak jauh dari lokasi penemuan.
Disebutkan, sebelumnya korban bersama tiga temannya yakni Ni Putu Ayu Widnyani, 12, Ni Luh Kadek Ayu Sri Lestari, 12, dan Ni Kadek Melia Antarini, 13, mandi di aliran Bendung Tegalgintungan.
Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 Wita dan langsung turun ke sungai untuk berenang. Korban saat itu turun lebih dulu ke sungai dengan kondisi air setinggi dadanya. Setelah itu baru disusul Melia Antarini, Ayu Sri dan terakhir Ayu Widnyani.
Tak berselang lama, korban memilih untuk mencoba air yang lebih dalam. Ketiga temannya sempat mencegahnya, namun korban memilih tetap nekad ke air yang lebih dalam. Sebelum tenggelam, korban disebut sempat berteriak memanggil nama Dek Melia. Melihat kejadian itu, Melia bergegas naik ke atas mencari kayu panjang untuk menolong korban. Namun usaha itu sia-sia karena korban sudah hilang ditelan arus sungai.
Ketiga teman korban kemudian bersama-sama pulang ke rumah korban untuk memberitahu orang tua korban. Namun orang tua korban tidak ada. Karena tidak menemukan orang tua korban, salah satu teman korban, yakni Ayu Sri Lestari memberitahukan kepada bapaknya di tempat memetik kelapa, sehingga akhirnya banyak orang yg datang untuk mencari korban.
Setelah dilakukan pencarian, sekitar pukul 16.15 Wita, korban ditemukan di pinggir sungai sebelah utara Bendung Telepus, Banjar Penyaringan, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Saat itu dua orang warga yakni I Gede Eka Wiadnyana dan I Gede Yatra turun menyelam dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolsek Mendoyo AKP I Putu Suarmadi membenarkan peristiwa itu. Dari hasil olah TKP Tim Inafis Polres Jembrana bersama tim medis Puskesmas I Mendoyo menyebutkan, terdapat memar pada pelipis kiri dengan diameter sekitar 4 sentimeter. Luka lecet disudut bibir bawah dengan kondisi rahang kaku, kaki kaku namun tangan masih lemas.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihak keluarga mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak dilakukan otopsi.