27.6 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Selain Bade Roboh, Warga Desa Keliki Tewas Gantung Diri di Tegalan

GIANYAR, BALI EXPRESS – Selain adanya kejadian bade roboh di Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, di desa setempat juga ditemukan seorang warga gantung diri. Tepatnya warga Banjar Sebali, Desa Keliki. I Wayan Sumiarta, 40, ditemukan tewas gantung diri disebuah pohon gambal di tegalan milik saksi I Wayan Sutama di Subak Jungut Banjar Sebali. 

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Minggu (25/10), sekitar pukul 11.00 Wita ketika saksi I Gusti Ngurah Kompiang Gede,72, hendak menyabit rumput di sekitar parit sawahnya. Saat melewati kandang sapi milik korban Sumiarta, saksi melihat korban berada di semak- semak di antara pohon gamal dan pohon pisang. 

Saksi Kompiang Gede menduga korban Sumiarta sedang sembunyi. Selanjutnya saksi menyapa dan memanggil korban, namun tidak menyahut. Saksi Kompiang Gede kemudian mendekati korban dan melihat  korban dalam keadaan gantung diri. Saksi melihat hidung korban sudah dikrumuni lalat. Selanjutnya  ia bergegas mencari bantuan. 

Baca Juga :  Kader PKK Desa Terima Bantuan Sembako

Beberapa saat kemudian saksi memotong tali plastik yang dipakai korban untuk gantung diri dengan menggunakan korek api dan  dibantu warga setempat. Setelah mayat korban diturunkan, saksi dan warga melapor ke kantor polisi.

Dikonfirmasi, Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Sudita membenarkan kejadian tersebut.  Dijelaskan, sekitar pukul 12.40 personil Polsek Tegallalang dipimpin KSPK Aiptu I Wayan Balik mendatangi TKP. Polisi kemudian  melakukan olah TKP di sebuah pohon gamal yang tumbuh di pinggir sawah, berdekatan dengan kebun milik Sutama. 

“Saat ditemukan, korban menggunakan baju jaket warna hitam kombinasi biru dan celana panjang kain warna hitam. Korban tergantung menggunakan tali plastik warna putih.Tinggi korban 170 cm, sedangkan jarak tanah dengan simpul tali di pohon 230 cm.Panjang tali 114 cm menggunakan simpul hidup.Terdapat bekas jeratan tali di leher. Tidak ditemukan bekas atau  tanda kekerasan di tubuh korban,” paparnya. 

Baca Juga :  Stres Tak Punya Pekerjaan, Pria Ini Nekat Pesan Ganja Via Online

Sementara dari hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Tegallalang 1, dr. I Wayan Arya terungkap, pupil korban tampak melebar, kemaluan mengeluarkan sperma, anus mengeluarkan kotoran, terdapat bekas jeratan tali di leher dengan simpul berada di leher bagian belakang. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban yang dilakukan orang lain. Korban diperkirakan sudah meninggal 8 jam sebelum diperiksa.

Terkait penyebab I Wayan Sumiarta memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, tidak diketahui pasti. Pihak  keluarga korban yang diwakili I Made Suparta menyatakan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban. Pihak kekuarga telah menerima kematian korban sebagai musibah dan tidak akan  menuntut pihak manapun.


GIANYAR, BALI EXPRESS – Selain adanya kejadian bade roboh di Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, di desa setempat juga ditemukan seorang warga gantung diri. Tepatnya warga Banjar Sebali, Desa Keliki. I Wayan Sumiarta, 40, ditemukan tewas gantung diri disebuah pohon gambal di tegalan milik saksi I Wayan Sutama di Subak Jungut Banjar Sebali. 

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Minggu (25/10), sekitar pukul 11.00 Wita ketika saksi I Gusti Ngurah Kompiang Gede,72, hendak menyabit rumput di sekitar parit sawahnya. Saat melewati kandang sapi milik korban Sumiarta, saksi melihat korban berada di semak- semak di antara pohon gamal dan pohon pisang. 

Saksi Kompiang Gede menduga korban Sumiarta sedang sembunyi. Selanjutnya saksi menyapa dan memanggil korban, namun tidak menyahut. Saksi Kompiang Gede kemudian mendekati korban dan melihat  korban dalam keadaan gantung diri. Saksi melihat hidung korban sudah dikrumuni lalat. Selanjutnya  ia bergegas mencari bantuan. 

Baca Juga :  BEM FIP Undiksha Gelar PHP2D di Desa Adat Timbul

Beberapa saat kemudian saksi memotong tali plastik yang dipakai korban untuk gantung diri dengan menggunakan korek api dan  dibantu warga setempat. Setelah mayat korban diturunkan, saksi dan warga melapor ke kantor polisi.

Dikonfirmasi, Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Sudita membenarkan kejadian tersebut.  Dijelaskan, sekitar pukul 12.40 personil Polsek Tegallalang dipimpin KSPK Aiptu I Wayan Balik mendatangi TKP. Polisi kemudian  melakukan olah TKP di sebuah pohon gamal yang tumbuh di pinggir sawah, berdekatan dengan kebun milik Sutama. 

“Saat ditemukan, korban menggunakan baju jaket warna hitam kombinasi biru dan celana panjang kain warna hitam. Korban tergantung menggunakan tali plastik warna putih.Tinggi korban 170 cm, sedangkan jarak tanah dengan simpul tali di pohon 230 cm.Panjang tali 114 cm menggunakan simpul hidup.Terdapat bekas jeratan tali di leher. Tidak ditemukan bekas atau  tanda kekerasan di tubuh korban,” paparnya. 

Baca Juga :  Beradu dengan Ertiga, Bidan Pengendara PCX Meninggal

Sementara dari hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Tegallalang 1, dr. I Wayan Arya terungkap, pupil korban tampak melebar, kemaluan mengeluarkan sperma, anus mengeluarkan kotoran, terdapat bekas jeratan tali di leher dengan simpul berada di leher bagian belakang. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban yang dilakukan orang lain. Korban diperkirakan sudah meninggal 8 jam sebelum diperiksa.

Terkait penyebab I Wayan Sumiarta memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, tidak diketahui pasti. Pihak  keluarga korban yang diwakili I Made Suparta menyatakan menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban. Pihak kekuarga telah menerima kematian korban sebagai musibah dan tidak akan  menuntut pihak manapun.


Most Read

Artikel Terbaru