GIANYAR, BALI EXPRESS – Berpulangnya Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Gianyar, Ngakan Ketut Jati Ambarsika secara mendadak sesaat setelah bermain Pickleball Minggu (26/3) turut membuat Bupati Gianyar Made Mahayastra terkejut.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Gianyar yang akrab disapa Agus Mahayastra yang tengah berdinas ke Jakarta pun menyampaikan bela sungkawa atas kepergian Ngakan Jati. Ia mengaku masih tidak percaya jika salah satu pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Gianyar itu telah pergi untuk selama-lamanya. “Saya ikut berbelasungkawa, tidak percaya kepergian beliau sangat mendadak,” ujarnya.
Mahayastra pun mengaku sempat mendapatkan firasat beberapa menit sebelum mendapat kabar bahwa Ngakan Jati meninggal. Yaitu saat beraktivitas, tiba-tiba kaca yang ada disampingnya pecah. “Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba saja ada kaca pecah. Saya baru saja ini sampai di Jakarta. Saya mau langsung balik (ke Gianyar) sekarang,” ungkapnya.
Menurutnya selama ini Ngakan Jati merupakan salah satu Kepala OPD yang berperan penting dalam pembangunan daerah. Baik dalam memperjuangkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional maupun meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan menurutnya, jika bukan karena Ngakan Jati, dana PEN yang didapatkan Gianyar tidak akan semulus saat ini.
“Beliau orang yang luar biasa. Mungkin kalau bukan Ngakan Jati, dana PEN kita tak semulus sekarang. Pembangunan PEN itu melibatkan lintas OPD, programnya ratusan, dan berhasil semua. Di tingkat pengusulan, pelaksanaan sampai di tingkat manfaat. Membangun rumah sakit, pasar, jalan, jembatan, dan lain-lain. Itu berat, ada ratusan kabupaten/kota mengajukan data PEN, tidak bisa seperti kita di Gianyar. Itu salah satu kerja keras dari Ngakan Jati,” paparnya.
Ditambahkannya jika Ngakan Jati merupakan sosok yang tak neko-neko alias tidak macam-macam. Ia juga terbukti andal dalam mengemban jabatannya, hal itu dibuktikan dengan di tahun pertamanya menjabat sebagai Kepala BPKAD Gianyar, Ngakan Jati langsung meningkatkan PAD Gianyar secara signifikan. “PAD kita jauh meningkat. Di tahun pertama saja, PAD yang awalnya hanya Rp 600 Miliar, tembus Rp 1 Triliun. Itu karena prestasi di bidangnya beliau,” lanjutnya.
Dan kini dengan kepergian Ngakan Jati, Mahayastra merasa jika dirinya akan kesulitan mencari orang yang bisa menggantikan sosok Ngakan Jati untuk memimpin BPKAD . “Di BPKAD, sebelumnya ada kelompok-kelompok, sekat-sekat, sekarang sudah kompak. Ngakan Jati lah yang bisa memimpin OPD ini. Makanya kita untuk mencari penggantinya kan perlu waktu. Tidak mudah mencari sosok pengganti Ngakan Jati,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa sekitar pukul 10.00 WITA, Ngakan Jati sempat bermain Pickleball didampingi sang istri di lapangan Pickleball yang ada dibelakang kantor BPKAD Gianyar. Sesaat setelah berhenti bermain, Ngakan Jati kejang dan langsung dilarikan ke UGD RSUD Sanjiwani oleh teman-temannya yang ketika itu ada di lapangan.
Namun sayang, Ngakan Jati dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan penanganan medis. Kabar duka itu kemudian dengan cepat beredar utamanya di kalangan para pimpinan OPD dan staf di lingkungan Pemkab Gianyar. Bahkan Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun langsung meluncur ke RSUD Sanjiwani.
Ngakan Jati sendiri pergi dengan meninggalkan dua orang anak laki-laki yang masih menempuh pendidikan Kedokteran dan satu lagi masih SMP serta istri yang juga ASN di Dinas Pariwisata. Sebelum menjabat sebagai Kepala BPKAD Gianyar, pejabat kelahiran Gianyar, 5 Desember 1968 itu sempat menjadi Sekcam Payangan, kemudian Sekretaris Disperindag, lalu Sekretaris Dinas Pariwisata, selanjutnya sebagai Kabag Kesra, dan terakhir menjabat sebagai Kepala BPKAD Gianyar sejak Juli 2019. (ras)