27.6 C
Denpasar
Tuesday, March 21, 2023

Pria Ini Diserang Dua Orang Bersajam di Kamar Kos, Motifnya Dendam

DENPASAR, BALI EXPRESS – Peristiwa berdarah kembali terjadi di kawasan Denpasar Barat. Kali ini, seorang pria bernama Andre Capendrie, 38, menjadi korban penyerangan oleh dua pria bernama Salim, 36, dan Heryanto, 41, menggunakan senjata tajam.

 

Ironisnya peristiwa itu terjadi saat korban istirahat dalam kamar kosnya, Jalan Gunung Athena, Gang Panjoran Mas Nomor 10, kamar Nomor 6, Padangsambian Klod, pada Selasa (26/4) dini hari. Melalui keterangan persnya, Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina menjelaskan insiden ini diduga dipicu dendam.

 

Bermula saat Salim mendatangi kos Heryanto di Jalan Mahendradatta (sebelah timur toko Tupperware) pada Senin (25/4) pukul 23.00. Namun, dia sudah bersiap dengan membawa senjata tajam jenis mandau dan celurit. Di kos tersebut kedua pelaku ini minum miras arak campur bir. “Saat mabuk itulah Salim bercerita bahwa dia punya masalah dengan korban,” tuturnya.

 

Salim dan Andre disebut saling kenal. Korban menduga Salim hendak mencuri cincin di kosnya sebelum Ramadhan, dan keduanya sempat ribut. Hal itu disinyalir membuat Salim dendam. Sehingga pria itu meminta bantuan Heryanto untuk bersama mencari korban. Mereka lantas berboncengan menggunakan Honda Vario warna putih biru menuju TKP sekitar pukul 02.00.

Baca Juga :  Perlu Ongkos Pulang Kampung, Residivis Begal Jebol Plafon Toko

 

Tentunya dengan membawa mandau dan celurit yang mereka siapkan. Kebetulan kala itu korban tengah beristirahat di kos bersama temannya bernama Angga Apriansyah (saksi) yang menginap. Tanpa buang waktu kedua pelaku memasuki kos Andre. Mereka awalnya mendapati Angga yang masih terjaga. Salim lantas menodongkan senjatanya ke arah saksi agar keluar dari sana.

 

“Saksi tentu saja takut ditodong senjata, jadinya bergegas keluar,” tambah Perwira Melati Satu di pundak itu. Sambil berlari keluar Angga menyempatkan berteriak meminta tolong kepada tetangga sekitar. Sementara di dalam, Andre diserang secara membabi buta oleh kedua pelaku. Warga sekitar yang mendengar keributan sontak bangun dan memeriksa apa yang terjadi.

 

Tampaklah Andre yang bersimbah darah berlari sambil minta tolong dan dikejar oleh kedua pelaku. Setelah para warga keluar, kedua penyerang tersebut akhirnya melarikan diri. Akibat kejadian ini, Andre mengalami luka bacok di bagian samping telinga kanan, bibir sebelah kiri, jari manis tangan kiri, serta pergelangan tangan kanan.

 

Kemudian pria asal Kabupaten Murao, Jambi itu segera dibantu oleh Angga dan dilarikan ke RS Siloam Kuta. Namun karena lukanya yang dalam dia dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Insiden berdarah ini selanjutnya sampai di telinga polisi. Tim Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Barat pun diterjunkan dalam penyelidikan.

Baca Juga :  Onny Toelle Sebut Undang Wartawan Bukan Untuk Meliput

 

Dari hasil penelusuran, akhirnya petugas berhasil meringkus Salim lebih dahulu di tempat tinggalnya, kawasan Abianbase, Dalung, Kuta Utara, Badung, hari itu juga. Setelah itu, Salim mengarahkan keberadaan Heryanto, yang akhirnya berhasil diamankan di kosnya, Jalan Mahendradatta. Namun, kedua pria itu terpaksa diberikan tindakan tegas terukur berupa lesakan timah panas di kakinya karena coba melawan petugas.

 

“Yang bersangkutan melawan petugas saat diminta menunjukan barang bukti,” bebernya. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa dua mandau dan dua celurit yang berisi bercak darah korban. Akibat perbuatannya, Salim dan Heryanto disangkakan Pasal 170 ayat 1 dan 2 KUHP tentang tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka (pengeroyokan).

 

Terancam pidana penjara lima tahun enam bulan. “Upaya Polsek Denpasar Barat merupakan penjabaran dari Commander wish Kapolda Bali point ke 6, yaitu menjaga konsisten pemberantasan premanisme, narkoba serta kejahatan jalanan. Juga sudah menjadi komitmen Kapolresta Denpasar akan menindak dengan tegas terhadap oknum ataupun kelompok yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polresta Denpasar,” tegas Hendra.






Reporter: I Gede Paramasutha

DENPASAR, BALI EXPRESS – Peristiwa berdarah kembali terjadi di kawasan Denpasar Barat. Kali ini, seorang pria bernama Andre Capendrie, 38, menjadi korban penyerangan oleh dua pria bernama Salim, 36, dan Heryanto, 41, menggunakan senjata tajam.

 

Ironisnya peristiwa itu terjadi saat korban istirahat dalam kamar kosnya, Jalan Gunung Athena, Gang Panjoran Mas Nomor 10, kamar Nomor 6, Padangsambian Klod, pada Selasa (26/4) dini hari. Melalui keterangan persnya, Kapolsek Denpasar Barat Kompol I Made Hendra Agustina menjelaskan insiden ini diduga dipicu dendam.

 

Bermula saat Salim mendatangi kos Heryanto di Jalan Mahendradatta (sebelah timur toko Tupperware) pada Senin (25/4) pukul 23.00. Namun, dia sudah bersiap dengan membawa senjata tajam jenis mandau dan celurit. Di kos tersebut kedua pelaku ini minum miras arak campur bir. “Saat mabuk itulah Salim bercerita bahwa dia punya masalah dengan korban,” tuturnya.

 

Salim dan Andre disebut saling kenal. Korban menduga Salim hendak mencuri cincin di kosnya sebelum Ramadhan, dan keduanya sempat ribut. Hal itu disinyalir membuat Salim dendam. Sehingga pria itu meminta bantuan Heryanto untuk bersama mencari korban. Mereka lantas berboncengan menggunakan Honda Vario warna putih biru menuju TKP sekitar pukul 02.00.

Baca Juga :  Verifikasi CPNS, Seribu Pelamar di Buleleng tak Lolos

 

Tentunya dengan membawa mandau dan celurit yang mereka siapkan. Kebetulan kala itu korban tengah beristirahat di kos bersama temannya bernama Angga Apriansyah (saksi) yang menginap. Tanpa buang waktu kedua pelaku memasuki kos Andre. Mereka awalnya mendapati Angga yang masih terjaga. Salim lantas menodongkan senjatanya ke arah saksi agar keluar dari sana.

 

“Saksi tentu saja takut ditodong senjata, jadinya bergegas keluar,” tambah Perwira Melati Satu di pundak itu. Sambil berlari keluar Angga menyempatkan berteriak meminta tolong kepada tetangga sekitar. Sementara di dalam, Andre diserang secara membabi buta oleh kedua pelaku. Warga sekitar yang mendengar keributan sontak bangun dan memeriksa apa yang terjadi.

 

Tampaklah Andre yang bersimbah darah berlari sambil minta tolong dan dikejar oleh kedua pelaku. Setelah para warga keluar, kedua penyerang tersebut akhirnya melarikan diri. Akibat kejadian ini, Andre mengalami luka bacok di bagian samping telinga kanan, bibir sebelah kiri, jari manis tangan kiri, serta pergelangan tangan kanan.

 

Kemudian pria asal Kabupaten Murao, Jambi itu segera dibantu oleh Angga dan dilarikan ke RS Siloam Kuta. Namun karena lukanya yang dalam dia dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar. Insiden berdarah ini selanjutnya sampai di telinga polisi. Tim Opsnal Reskrim Polsek Denpasar Barat pun diterjunkan dalam penyelidikan.

Baca Juga :  KPK Galang Donasi, Mas Sumatri Jadi Model Dadakan

 

Dari hasil penelusuran, akhirnya petugas berhasil meringkus Salim lebih dahulu di tempat tinggalnya, kawasan Abianbase, Dalung, Kuta Utara, Badung, hari itu juga. Setelah itu, Salim mengarahkan keberadaan Heryanto, yang akhirnya berhasil diamankan di kosnya, Jalan Mahendradatta. Namun, kedua pria itu terpaksa diberikan tindakan tegas terukur berupa lesakan timah panas di kakinya karena coba melawan petugas.

 

“Yang bersangkutan melawan petugas saat diminta menunjukan barang bukti,” bebernya. Petugas juga mengamankan barang bukti berupa dua mandau dan dua celurit yang berisi bercak darah korban. Akibat perbuatannya, Salim dan Heryanto disangkakan Pasal 170 ayat 1 dan 2 KUHP tentang tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka-luka (pengeroyokan).

 

Terancam pidana penjara lima tahun enam bulan. “Upaya Polsek Denpasar Barat merupakan penjabaran dari Commander wish Kapolda Bali point ke 6, yaitu menjaga konsisten pemberantasan premanisme, narkoba serta kejahatan jalanan. Juga sudah menjadi komitmen Kapolresta Denpasar akan menindak dengan tegas terhadap oknum ataupun kelompok yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polresta Denpasar,” tegas Hendra.






Reporter: I Gede Paramasutha

Most Read

Artikel Terbaru