GIANYAR, BALI EXPRESS – Kasus pencurian emas dan permata pada sesuhunan Ratu Ayu dan Ratu Gede di Pura Dalem Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, hingga saat ini masih gelap lantaran belum menemukan titik terang.
Hal itu pun diakui oleh Kapolsek Kota Gianyar, Kompol I Gede Putu Putra Astawa. Menurutnya kasus yang diketahui Kamis (19/5) itu minim petunjuk dan saksi. Kendatipun demikian, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. “Saat ini kita masih lidik. Kendalanya minim petunjuk dan saksi. Tidak ada saksi yang melihat orang yang mencurigakan disekitar TKP sebelum pencurian, karena lokasi pura juga jauh dari pemukiman,” paparnya Kamis (26/5).
Lantaran masih dalam penyelidikan, pihaknya pun tidak mau berspekulasi mengenai pelaku. Karena menurutnya, lokasi pura yang jauh dari pantauan warga membuat siapapun bisa melakukan hal tersebut. Tanpa memandang orang itu sudah mengetahui seluk beluk pura atau tidak. “Kami tidak mau berspekulasi. Dan kami juga belum mengarah ke siapa terduga pelaku, karena saat ini penyelidikan masih berjalan,” tegas Kompol Astawa.
Atas peristiwa tersebut, pihaknya pun mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Dan jika memungkinkan agar tidak menyimpan benda sakral di lokasi yang jauh dari pemukiman. “Bendara sakral yang memiliki nilai ekonomi tinggi kalau memungkinkan agar dibuatkan tempat penyimpanan yang dekat pemukiman. Nah saat piodalan, bsa dipendak untuk distanakan di pura selama piodalan berlangsung,” imbuhnya.
Disamping itu, karma juga dapat mengaktifkan lagi aktifitas mekemit secara bergilir untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian. “Mekemit juga bisa diaktifkan lagi, tapi kalau lokasinya jauh dari pemukiman, mekemit malam kita rasa itu tidak efektif, mesti ada pakemitan sepanjang hari,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pura Dalem di Banjar Siyut, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, dibobol pencuri dan diketahui Kamis (19/5). Akibatnya emas 15 gram dan 9 buah permata pada sesuhunan berupa barong Ratu Gede dan Ratu Ayu berupa rangda raib sehingga mengakibatkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.