GIANYAR, BALI EXPRESS – Penyegelan yang dilakukan Pemkab Gianyar terhadap Sentra UMKM Suka Satyagraha di Jalan Astina, Gianyar, disesalkan oleh Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adi Saputra.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, Pemkab Gianyar semestinya dapat lebih bijak dalam bertindak. Terlebih terhadap pelaku UMKM yang saat ini sedang terpuruk akibat pandemic Covid-19. “Penutup paksaan dan penyegelan Sentra UMKM ini sungguh sangat disesalkan. Semestinya Pemkab dapat membuka ruang dialog selebar-lebarnya terhadap pelaku UMKM yang notabene merupakan rakyat kecil,” ungkapnya Minggu (27/3).
Kata dia, rakyat kecil ini seharusnya mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Sebab yang ada dalam fikiran mereka adalah bagaimana mengais rejeki untuk sesuap nasi bagi keluarganya. Terutama ditengah keterpurukan perekonomian akibat pandemi yang berkepanjangan.
“Mereka bukan orang yang berjualan di area terlarang, atau berjualan barang-barang terlarang. Mereka adalah rakyat kecil yang hanya berusaha menyambung hidup. Bisa dibayangkan, jika tempat usaha mereka ditutup, bagaimana dengan nasib sanak keluarga yang harus mereka nafkahi?,” sebutnya.
Ia pun mengaku heran dengan penyegelan yang dilakukan. Karena pasar itu sendiri sudah beroperasi cukup lama, namun justru baru disegel sekarang. “Sudah begitu lama pasar itu beroperasi, lalu kenapa tiba-tiba baru sekarang dilakukan tindakan paksa dengan menutup dan menyegel?,” sambungnya.
Jika persoalannya ada pada perizinan, maka pihaknya menyarankan agar Pemkab Gianyar dapat memberikan toleransi kepada pihak pengelola untuk mengurus izinnya dengan tetap memberikan pasar tersebut tetap beroperasi hingga perizinannya tuntas. “Bagi saya itulah win-win solution yang terbaik,” tegas politisi yang akrab disapa Gus Gaga tersebut.
Sebab ditengah ekonomi yang terpuruk seperti saat ini, dibutuhkan komirmen semua pihak, terutama Pemerintah atau Pemkab, untuk mensupport kebangkitan sektor ekonomi mikro, lewat penguatan UMKM. “Ini sejalan dengan komitmen dan instruksi Presiden Jokowi untuk kita semua membantu bangkitnya pelaku-pelaku UMKM. Namun ironisnya, disini yang terjadi justru sebaliknya,” lanjutnya.
Atas kondisi tersebut, dirinya pun berharap Pemkab Gianyar dapat membuka ruang dialog untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Napi ten dados baosang? Jangan lagi gunakan pendekatan kekuasaan, karena itu sudah tidak jamannya. Rakyat sudah susah, jangan dibikin tambah susah lagi,” pungkasnya.