26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Mahasiswa UT Diajak Berwirausaha Disela-Sela Kuliah

DENPASAR, BALI EXPRESS – Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka menyelenggarakan kegiatan Studium Generale III secara hybrid di Wiswa Sabha, Denpasar, Minggu (27/11).  Dalam kesempatan itu diungkapkan bahwa UMKM memiliki peran besar dalam mempertahankan perekonomian di saat krisis.

 

Kegiatan tersebut menghadirkan I Wayan Koster, sebagai kepala daerah Provinsi Bali yang sangat mendukung UMKM Provinsi Bali. I Gusti Ngurah Anom, atau Ajik Krisna pengusaha sekaligus pemilik Krisna Oleh-Oleh Bali.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno secara online. Sementara Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo,  menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

 

Rektor UT, Prof. Ojat Darojat,menjelaskan kegiatan tersebut merupakan serangkaian UT meningkatkan SDM di bidang akademik dan non akademik. Seperti tema yang diambil adalah peran UMKM dalam menghadapi persaingan global pasca pandemi.

 

“Agar mahasiswa juga memiliki daya saing di masyarakat, pengetahuan dan praktek di bidang UMKM,” paparnya.

Baca Juga :  PAD Stagnan, Koster Buru Dana Pusat untuk Shortcut Mengwi-Singaraja

 

Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendorong dan memotivasi para UMKM agar berkembang  pasca pandemi Covid-19. “ Mengingat UMKM menyerap tenaga kerja 97 persen di dunia usaha pada tahun 2020,” tegas Ojat Darojat.

 

Sedangkan Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, menjelaskan berbicara UMKM persoalan susah-susah gampang.  Susahnya kapan akan dimulai dan  terkadang malas. Sementara gampangnya, setiap kapanpun terbuka untuk memulai dunia usaha.

 

“Sekarang, dengan handphone saja bisa menghasilkan uang menit per menit, bisa mendulang uang dari hasil usaha tersebut. Produk seni, apakah itu makanan juga bisa  dipasarkan dan dikirim dan dipesan melalui online. Mahasiswa juga bisa memanfaatkan waktu di sela-sela perkuliahan dengan berjualan produk secara online,” papar dia.

 

Dengan demikian, Bamsoet menegaskan setiap orang bisa menjadi pengusaha, asalnya mau tekun dan kreatif. Sehingga ketika adanya krisis ekonomi dan di-PHK, semestinya kesempatan tersebut sebagai berkah menuju dunia usaha.

Baca Juga :  Korupsi Rp 26 Miliar, Mantan Ketua LPD Ungasan Dituntut 14 Tahun Penjara

 

“Lantaran hal itu sebagai pecut untuk kita supaya selalu berinovasi dan berbisnis secara mandiri,” imbuhnya.

 

Menurut dia, adanya teori krisis yang akan dilewati setiap negara, pertama adalah krisis kesehatan, krisis ekonomi , krisis sosial dan krisis politik. “Krisis kesehatan sudah kita lewati, kedepannya ada krisis ekonomi, semoga berhenti sampai disini saja,” bebernya.

 

Lantara krisis sosial terjadinya kerusuhan dampak dari krisis ekonomi tersebut membuat situasi sosial tidak terkendalikan. Terjadinya kelaparan, kerusuhan, dan gerakan sosial masyarakat melakukan penjarahan, hingga sampai akhirnya terjadi pada krisis politik.

 

“Mudah -mudahan Indonesia bisa menghadapi krisis ekonomi,  supaya tidak perlu ke krisis sosial. Makan PHK bukan musibah tetapi sebagai berkah, memecut ide kita untuk mempertahankan ekonomi, dan daya beli produk yang kita miliki masing-masing,” tandas Bambang  Soesatyo.






Reporter: Putu Agus Adegrantika

DENPASAR, BALI EXPRESS – Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka menyelenggarakan kegiatan Studium Generale III secara hybrid di Wiswa Sabha, Denpasar, Minggu (27/11).  Dalam kesempatan itu diungkapkan bahwa UMKM memiliki peran besar dalam mempertahankan perekonomian di saat krisis.

 

Kegiatan tersebut menghadirkan I Wayan Koster, sebagai kepala daerah Provinsi Bali yang sangat mendukung UMKM Provinsi Bali. I Gusti Ngurah Anom, atau Ajik Krisna pengusaha sekaligus pemilik Krisna Oleh-Oleh Bali.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno secara online. Sementara Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo,  menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

 

Rektor UT, Prof. Ojat Darojat,menjelaskan kegiatan tersebut merupakan serangkaian UT meningkatkan SDM di bidang akademik dan non akademik. Seperti tema yang diambil adalah peran UMKM dalam menghadapi persaingan global pasca pandemi.

 

“Agar mahasiswa juga memiliki daya saing di masyarakat, pengetahuan dan praktek di bidang UMKM,” paparnya.

Baca Juga :  Penyusutan Lahan Pertanian di Denpasar Makin Mengkhawatirkan

 

Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mendorong dan memotivasi para UMKM agar berkembang  pasca pandemi Covid-19. “ Mengingat UMKM menyerap tenaga kerja 97 persen di dunia usaha pada tahun 2020,” tegas Ojat Darojat.

 

Sedangkan Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, menjelaskan berbicara UMKM persoalan susah-susah gampang.  Susahnya kapan akan dimulai dan  terkadang malas. Sementara gampangnya, setiap kapanpun terbuka untuk memulai dunia usaha.

 

“Sekarang, dengan handphone saja bisa menghasilkan uang menit per menit, bisa mendulang uang dari hasil usaha tersebut. Produk seni, apakah itu makanan juga bisa  dipasarkan dan dikirim dan dipesan melalui online. Mahasiswa juga bisa memanfaatkan waktu di sela-sela perkuliahan dengan berjualan produk secara online,” papar dia.

 

Dengan demikian, Bamsoet menegaskan setiap orang bisa menjadi pengusaha, asalnya mau tekun dan kreatif. Sehingga ketika adanya krisis ekonomi dan di-PHK, semestinya kesempatan tersebut sebagai berkah menuju dunia usaha.

Baca Juga :  Korupsi Rp 26 Miliar, Mantan Ketua LPD Ungasan Dituntut 14 Tahun Penjara

 

“Lantaran hal itu sebagai pecut untuk kita supaya selalu berinovasi dan berbisnis secara mandiri,” imbuhnya.

 

Menurut dia, adanya teori krisis yang akan dilewati setiap negara, pertama adalah krisis kesehatan, krisis ekonomi , krisis sosial dan krisis politik. “Krisis kesehatan sudah kita lewati, kedepannya ada krisis ekonomi, semoga berhenti sampai disini saja,” bebernya.

 

Lantara krisis sosial terjadinya kerusuhan dampak dari krisis ekonomi tersebut membuat situasi sosial tidak terkendalikan. Terjadinya kelaparan, kerusuhan, dan gerakan sosial masyarakat melakukan penjarahan, hingga sampai akhirnya terjadi pada krisis politik.

 

“Mudah -mudahan Indonesia bisa menghadapi krisis ekonomi,  supaya tidak perlu ke krisis sosial. Makan PHK bukan musibah tetapi sebagai berkah, memecut ide kita untuk mempertahankan ekonomi, dan daya beli produk yang kita miliki masing-masing,” tandas Bambang  Soesatyo.






Reporter: Putu Agus Adegrantika

Most Read

Artikel Terbaru