DENPASAR, BALI EXPRESS – Warga di Jalan SMA 3, Gang VI Nomor 1, Desa Sumerta Kaja, Denpasar Timur dibuat geger pada Senin (28/3) pagi. Pasalnya seorang mahasiswa bernama Komang Tri Karmayoga, 21, yang tinggal di sebuah kos kawasan itu, ditemukan dalam keadaan tewas.
Menurut Kapolsek Denpasar Timur Kompol Tri Joko yang dikonfirmasi, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh kakak perempuan korban Ni Wayan Sri Wahyuni, 26. Dijelaskan berdasar keterangan saksi, Karmayoga sempat mengunjungi tempat tinggal sang kakak yang tak jauh dari kosnya pada Kamis (24/3).
“Kos korban dengan tempat tinggal saksi hanya berjarak 200 meter,” tuturnya. Saat bertemu itu, mereka membahas rencana untuk bersembahyang di Pura Besakih, Karangasem pada 30 Maret mendatang. Namun, ketika Sri menelepon mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar itu berulang kali pada Senin (28/3), dia sama sekali tak mendapat respon.
Alhasil hal ini membuat saksi merasa curiga. Dia pun bergegas mendatangi kos korban tepatnya di kamar lantai dua. Saat wanita ini membuka kamar adiknya, dirinya sontak berteriak histeris. Sebab Karmayoga didapati dalam keadaan tak bernyawa dengan muka membiru dan mulut mengeluarkan busa.
“Posisi korban tengadah, kepala di sebelah utara, menggunakan baju kaos lengan panjang warna putih, celana pendek kain warna hitam,” tambah Perwira Melati Satu di pundak ini. Warga sekitar yang mendengar teriakan itu bergegas datang ke TKP. Salah satunya tetangga sebelah kamar korban bernama Acen, 35. Wanita itu menuturkan kepada polisi bahwa beberapa hari sebelumnya teman korban sempat datang.
Mereka disebut berhubungan baik dan penuh canda tawa di kamarnya. Tetapi pada Sabtu (26/3), wanita ini mencium bau busuk dari kamar itu dan mengira sebagai bau bangkai tikus. Sementara itu, teman kuliah sekaligus pacar Karmayoga bernama Ni Luh Candra, 20, membenarkan teman-teman korban sekitar empat orang termasuk dirinya datang ke TKP pada Kamis (24/3) pukul 20.00.
Di sana mereka termasuk korban minum-minuman beralkohol, kemudian bubar pukul 23.00. “Pacarnya sempat menghubungi korban pada Minggu (27/3), namun tak ada jawaban, hingga keesokan harinya mendapat kabar mengejutkan ini,” ucapnya.
Petugas Inafis Polresta Denpasar kemudian datang melakukan Olah TKP. Dalam kamar itu, mereka menemukan obat Paracetamol, Enervon-C, lalu handphone, dua laptop, tas, surat, buku tulis, dompet berisi surat-surat kendaraan dan surat vaksin, kartu mahasiswa hingga uang tunai Rp 1,2 juta.
Hasil pemeriksaan sementara, petugas menduga pemuda asal Banjar Kawan, Tampak Siring, Gianyar ini diduga meninggal karena sakit, karena adannya obat-obatan yang didapat. Kini jenazah Karmayoga dibawa ke RSUP Sanglah oleh BPBD Denpasar guna pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan penyebab kematiannya.