BANGLI, BALI EXPRESS- Seorang pelatih pencak silat, Ni Ketut Risnadewi meninggal dunia setelah menabrak truk di jalur utama Kayuambua, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, Senin (27/3) sekitar 19.00. Perempuan itu menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian.
Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta mengatakan, saat kejadian, Risnadewi mengendarai sepeda motor Yamaha Gear DK 5132 PZ. Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SMPN 1 Susut ini datang dari arah selatan.
Ia menabrak truk DK 8925 CY yang berhenti di badan jalan sebelah barat. “Karena jarak yang terlalu dekat, pengendara sepeda motor tidak bisa menghindar, lalu menabrak bak belakang pojok kanan bawah mobil truk,” ujar Sarta, Selasa (28/3).
Kejadian itu mengakibatkan pelatih pencak silat asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut itu, mengalami luka-luka, dan meninggal di lokasi.
Sekum KONI Bangli Achmad Agus Tahar Erdianto mengatakan cabang olahraga pencak silat Bangli dan KONI Bangli merasa kehilangan. Kata Tahar, selain pelatih, Risnadewi juga seorang wasit dan juri serta termasuk berprestasi saat masih aktif menjadi atlet.
“Juara 3 PON regu putri tahun 2008, juara 1 regu putri Pra-PON 2012, juara 1 PON regu putri tahun 2012 di Riau, juara 1 regu putri Pra-PON tahun 2015, juara 2 PON Jawa Barat tahun 2016, juara 1 Kejurnas putri tahun 2005,” beber Tahar yang baru dilantik menjadi sekum KONI Bangli, kemarin.
Berdasarkan informasi yang didapatnya, Tahar menuturkan bahwa Risnadewi mengalami kecelakaan saat hendak ke gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Kayuambua, tempat digelarnya seleksi Porsenijar. Saat itu, kegiatan telah usai, namun masih ada siswanya yang berada di sana. “Informasinya ada siswa masih di SKB mau dibawakan makanan,” terang Tahar. (wan)