29.8 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Sekaa Demen Arus Bawah Bantu Warga Karantina Mandiri 

GIANYAR, BALI EXPRESS – Sekaa Demen Arus Bawah yang ada di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, turut membantu warga setempat yang terpapar Covid-19 dan dikarantina mandiri.

Sebelum Galungan, sekaa ini juga menggelar aksi sosial  membagikan masker hingga sembako. Hal itu dilakukan  lantaran dari pihak desa dikatakan tidak ada anggaran lagi untuk pengadaan sembako.

Koordinator Sekaa Demen Arus Bawah, Ida Bagus Made Bhaskara, menjelaskan, pihaknya berupaya  membantu warga setempat yang terpapar Covid-19.

“Kegiatan sosial ini sudah sering kami lakukan. Selain itu juga, sudah mengingatkan pihak desa, namun tidak ada tanggapan. Sehingga kami membuat gerakan nyata, termasuk menggalang dana, membagikan masker. l Mendatangkan tiga ribu masker dari donator, ” paparnya, Selasa (29/9).

Dikatakannya, ribuan masker itu dibagikan saat Umanis Galungan sebanyak 1.500 masker dan Umanis Kuningan sebanyak 1.500 masker.  Selain itu, lanjutnya, khusus warga setempat yang dikarantina mandiri diberikan sembako kebutuhan pokok sehari-hari. Mengingat mereka yang menjalani karantina mandiri tidak boleh berinteraksi keluar rumah selama 14 hari, sesuai protokol kesehatan.

“Justru di tengah warga yang banyak dikarantina mandiri, pihak desa malah menyampaikan anggaran untuk bantuan sembako habis. Namun, mereka saat Galungan meresmikan obyek Desa Wisata dengan alasan sebagai upaya membantu warga dalam pemulihan ekonomi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ganggu Pejalan Kaki, Satpol PP Badung Tertibkan Pedagang

Ida Bagus Bhaskara berharap  pihak desa agar lebih mengutamakan kepentingan warga yang terkena musibah dikarantina, tinimbang urusan laun. Gagasan-gagasan yang di luar hal itu, semestinya dikesampingkan terlebih dulu, demi memprioritaskan warga yang lebih membutuhkan sehingga kebijakan berpihak pada warga.

“Kalau memang pengembangan Desa Wisata dibantu oleh donatur atau pihak ketiga, bisa dibijaksanai agar dialihkan ke penanganan Covid-19 ini,”  harapnya.

Ida Bagus Bhaskara mengatakan, tidak membantu 100 persen, tapi setidaknya ada kepedulian yntuk  kalangan bawah. Selama ini, lanjutnya, 20 kepala keluarga yang dikarantina mandiri sudah dibantu sembako.

Ditemui terpisah, Perbekel Tampaksiring, I Made Widana, menyampaikan warganya saat ini yang dikarantina sebanyak delapan rumah. Sementara untuk bantuan sebako dan lainnya, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan camat agar ditindaklanjuti, terkait bantuan kepada warganya yang menjalani karantina.

“Musibah ini kan tidak bisa diduga.  Setiap ada kasus, pihak desa sudah melakukan trasing, pembagian masker, dan koordinasi dengan Dinsos untuk sembakonya. Karena  di desa tidak dapat menganggarkan sembako, sehingga masa karantina kami lakukan pengajuan sembako melalui camat dilampiri hasil tes positif dari warga yang dikarantina,”  bebernya. 

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Kota dan Lingkungan Tahun 2022 Hampir 7 Km

Sambil menunggu pengajuan itu, pihaknya di desa dinas telah berkoordinasi dengan desa adat untuk pemberian sembako. Sementara bantuan yang sudah diserahkan kepada desa sebelumnya, baik dari donatur maupun masyarakat telah dibagikan langsung kepada warga yang dikarantina sebelumnya.

“Kami bersinergi dengan desa adat bersama menangani itu. Dan, sumbangan langsung diberikan kepada yang diisolasi dengan desa adat. Kami terbuka bagi warga yang memiliki komunitas untuk membantu mereka yang dikarantina. Sementara untuk pihak desa turun ke lokasi karantina sengaja tidak kami unggah ke akun desa, guna menghindari diskriminasi dari warga yang lain, itu yang kami jaga,”  terangnya.

Widana juga menyampaikan pihaknya sangat merespon masukan termasuk kritik demi membangun desa kelahirannya tersebut. “Untuk penggagasan Desa Wisata itu sudah ada sejak tahun 2019 dan bersumber dari pihak ketiga. Sementara untuk penggunaan dana desa, kami juga telah diverifikasi langsung dari pusat, sehingga menjadi contoh. Apa yang dilakukan saat ini sesuai musyawarah desa, serta kami sangat respon masukan maupun kritikan yang ada,” imbuhnya. 


GIANYAR, BALI EXPRESS – Sekaa Demen Arus Bawah yang ada di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, turut membantu warga setempat yang terpapar Covid-19 dan dikarantina mandiri.

Sebelum Galungan, sekaa ini juga menggelar aksi sosial  membagikan masker hingga sembako. Hal itu dilakukan  lantaran dari pihak desa dikatakan tidak ada anggaran lagi untuk pengadaan sembako.

Koordinator Sekaa Demen Arus Bawah, Ida Bagus Made Bhaskara, menjelaskan, pihaknya berupaya  membantu warga setempat yang terpapar Covid-19.

“Kegiatan sosial ini sudah sering kami lakukan. Selain itu juga, sudah mengingatkan pihak desa, namun tidak ada tanggapan. Sehingga kami membuat gerakan nyata, termasuk menggalang dana, membagikan masker. l Mendatangkan tiga ribu masker dari donator, ” paparnya, Selasa (29/9).

Dikatakannya, ribuan masker itu dibagikan saat Umanis Galungan sebanyak 1.500 masker dan Umanis Kuningan sebanyak 1.500 masker.  Selain itu, lanjutnya, khusus warga setempat yang dikarantina mandiri diberikan sembako kebutuhan pokok sehari-hari. Mengingat mereka yang menjalani karantina mandiri tidak boleh berinteraksi keluar rumah selama 14 hari, sesuai protokol kesehatan.

“Justru di tengah warga yang banyak dikarantina mandiri, pihak desa malah menyampaikan anggaran untuk bantuan sembako habis. Namun, mereka saat Galungan meresmikan obyek Desa Wisata dengan alasan sebagai upaya membantu warga dalam pemulihan ekonomi,” imbuhnya.

Baca Juga :  Terdengar Suara Ledakan, Lab BK Undiksha Terbakar

Ida Bagus Bhaskara berharap  pihak desa agar lebih mengutamakan kepentingan warga yang terkena musibah dikarantina, tinimbang urusan laun. Gagasan-gagasan yang di luar hal itu, semestinya dikesampingkan terlebih dulu, demi memprioritaskan warga yang lebih membutuhkan sehingga kebijakan berpihak pada warga.

“Kalau memang pengembangan Desa Wisata dibantu oleh donatur atau pihak ketiga, bisa dibijaksanai agar dialihkan ke penanganan Covid-19 ini,”  harapnya.

Ida Bagus Bhaskara mengatakan, tidak membantu 100 persen, tapi setidaknya ada kepedulian yntuk  kalangan bawah. Selama ini, lanjutnya, 20 kepala keluarga yang dikarantina mandiri sudah dibantu sembako.

Ditemui terpisah, Perbekel Tampaksiring, I Made Widana, menyampaikan warganya saat ini yang dikarantina sebanyak delapan rumah. Sementara untuk bantuan sebako dan lainnya, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan camat agar ditindaklanjuti, terkait bantuan kepada warganya yang menjalani karantina.

“Musibah ini kan tidak bisa diduga.  Setiap ada kasus, pihak desa sudah melakukan trasing, pembagian masker, dan koordinasi dengan Dinsos untuk sembakonya. Karena  di desa tidak dapat menganggarkan sembako, sehingga masa karantina kami lakukan pengajuan sembako melalui camat dilampiri hasil tes positif dari warga yang dikarantina,”  bebernya. 

Baca Juga :  Penyidik Periksa Saksi Kasus LPD Gerogak dan Tanah Kejari 

Sambil menunggu pengajuan itu, pihaknya di desa dinas telah berkoordinasi dengan desa adat untuk pemberian sembako. Sementara bantuan yang sudah diserahkan kepada desa sebelumnya, baik dari donatur maupun masyarakat telah dibagikan langsung kepada warga yang dikarantina sebelumnya.

“Kami bersinergi dengan desa adat bersama menangani itu. Dan, sumbangan langsung diberikan kepada yang diisolasi dengan desa adat. Kami terbuka bagi warga yang memiliki komunitas untuk membantu mereka yang dikarantina. Sementara untuk pihak desa turun ke lokasi karantina sengaja tidak kami unggah ke akun desa, guna menghindari diskriminasi dari warga yang lain, itu yang kami jaga,”  terangnya.

Widana juga menyampaikan pihaknya sangat merespon masukan termasuk kritik demi membangun desa kelahirannya tersebut. “Untuk penggagasan Desa Wisata itu sudah ada sejak tahun 2019 dan bersumber dari pihak ketiga. Sementara untuk penggunaan dana desa, kami juga telah diverifikasi langsung dari pusat, sehingga menjadi contoh. Apa yang dilakukan saat ini sesuai musyawarah desa, serta kami sangat respon masukan maupun kritikan yang ada,” imbuhnya. 


Most Read

Artikel Terbaru