26.5 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Diterjang Hujan Angin, Bale Sekulu Ambruk

TABANAN, BALI EXPRESS – Musibah sepanjang musim penghujan kali ini silih berganti muncul di wilayah Kabupaten Tabanan. Sabtu (27/11), bale sekulu milik I Ketut Darsana,56, di Banjar Tingkih Kerep, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel ambruk.

 

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30. Kebetulan saat itu wilayah Penebel lagi hujan lebat dan disertai angin kencang. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu membuat pemiliknya mesti menanggung kerugian yang diperkirakan Rp 50 juta.

 

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia menjelaskan, saat kejadian, keluarga korban sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba mereka mendengar bunyi sesuatu yang ambruk.

 

“Saksi korban kemudian memeriksanya keluar rumah. Mereka mendapati bale sekulu atau rumah adatnya sudah ambruk,” jelasnya.

Baca Juga :  Wabup Kembang Resmikan Polijiwa RSU Negara  

 

Bangunan rumah adat yang ambruk itu berukuran 12 meter persegi. Tiannya berbahan kayu dan beratap genteng dengan rangka bambu. Menurut saksi korban, bangunan yang sudah berusia 20 tahunan itu biasa dipakai tempat tidur.

 

“Nihil korban jiwa. Hanya kerugian materi kurang lebih Rp 50 juta,” jelasnya seraya menyebutkan pasca kejadian pihak kepolisian bersama tetangga korban melakukan pembersihan bagian-bagian bale yang ambruk tersebut. 


TABANAN, BALI EXPRESS – Musibah sepanjang musim penghujan kali ini silih berganti muncul di wilayah Kabupaten Tabanan. Sabtu (27/11), bale sekulu milik I Ketut Darsana,56, di Banjar Tingkih Kerep, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel ambruk.

 

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30. Kebetulan saat itu wilayah Penebel lagi hujan lebat dan disertai angin kencang. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu membuat pemiliknya mesti menanggung kerugian yang diperkirakan Rp 50 juta.

 

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu Nyoman Subagia menjelaskan, saat kejadian, keluarga korban sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba mereka mendengar bunyi sesuatu yang ambruk.

 

“Saksi korban kemudian memeriksanya keluar rumah. Mereka mendapati bale sekulu atau rumah adatnya sudah ambruk,” jelasnya.

Baca Juga :  Polisi Larang Minum Miras Sebelum Ngarap Ogoh-ogoh

 

Bangunan rumah adat yang ambruk itu berukuran 12 meter persegi. Tiannya berbahan kayu dan beratap genteng dengan rangka bambu. Menurut saksi korban, bangunan yang sudah berusia 20 tahunan itu biasa dipakai tempat tidur.

 

“Nihil korban jiwa. Hanya kerugian materi kurang lebih Rp 50 juta,” jelasnya seraya menyebutkan pasca kejadian pihak kepolisian bersama tetangga korban melakukan pembersihan bagian-bagian bale yang ambruk tersebut. 


Most Read

Artikel Terbaru