GIANYAR, BALI EXPRESS – Sepanjang tahun 2022, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar berhasil mengamankan 63,88 gram sabu dari dua orang tersangka penyalahgunaan narkotika di wilayah Gianyar.
Dua tersangka tersebut diantaranya, Agus Cahyadi Kurniawan, 45, asal Denpasar, yang ditangkap di Jalan Anyer, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati Gianyar dengan kepemilikan sabu 58,88 gram netto, dan Yulianus Leuwol, 28, asal Maluku Tengah yang dibekuk di Jalan Batuyang, Kecamatan Sukawati, Gianyar, dan kedapatan memiliki sabu seberat 5 gram netto.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala BNNK Gianyar, AKBP I Gusti Agung Alit Adnyana, Kamis (29/12). Dirinya menjelaskan bahwa saat ini perkara telah dilakukan pelimpahan tahap II dan ditangani oleh Kejaksaan Negeri Gianyar. “Jadi saat ini tinggal menunggu jadwal sidang. Tapi kami tetap memonitor dan mengembangkan keterangan-keterangan tersangka, mungkin dia salah satu jaringan atau bagian dari pengedar narkoba di Gianyar,” tegasnya.
Ditambahkannya jika, target yang diberikan negara memang dua berkas. Hal tersebut juga tak terlepas dari anggaran yang didapat oleh pihaknya. Dimana dalam pagu anggaran untuk pemberantasa narkotika tahun ini sebesar Rp 119.775.000, dengan realisasi anggaran per Desember 2022 sebesar Rp 98.825.000 atau 82,51 persen.
“Target yang diberikan pada kami adalah dua berkas. Tentu ada rentetannya kenapa targetnya demikian, seperti salah satunya keterbatasan anggaran. Juga karena usia BNN masih muda, BNN baru berdiri tahun 2002. Jadi, negara memberikan anggaran kami seperti itu ya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Yang pasti, dalam keterbatasan, dalam kekurangan kami tetap berikan pelayanan masyarakat terbaik,” imbuhnya.
Disamping itu, AKBP Adnyana menyampaikan bahwa pihaknya fokus membentuk Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Karena saat ini peredaran narkotika terus meningkat, bahkan peredarannya menyasar anak-anak melalui permen hingga mainan. “Ada kecenderungan peredaran saat ini terus meningkat. Peredaran melalui permen, mainan, dan sebagainya. Karena itu kita bentengi anak-anak dari kecil. Karena itu perlu adanya pengawasan ketat. Sehingga kita perlu berikan pembekalan melalui Desa Bersinar,” bebernya.
Di tahun 2022, BNNK Gianyar membentuk tiga Desa Bersinar yakni Desa Sayan, Kelurahan Gianyar, dan Kelurahan Bitera. Sehingga Saat ini total Desa Bersinar di Kabupaten Gianyar ada sebanyak 12 Desa. “Dan di tahun 2023 mendatang, kita ditarget membentuk dua Desa Bersinar dari Pusat,” sebutnya.
Kendatipun demikian, pihaknya bersyukur jika hingga saat ini tidak ada anak-anak, yang terjerat narkotika. “Untuk kasus anak-anak belum kita temukan. Karena kami selama ini sangat sering datang sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Anak-anak sudah bisa memprediksi diri. Mudah-mudahan, itu hasil kerjasama kami dengan lingkungan pendidikan. Kita ajak mereka perang melawan narkoba,” pungkasnya. (ras)