SINGARAJA, BALI EXPRESS – Kasus pencabulan kembali terjadi di Buleleng. Lagi-lagi kasus tersebut melibatkan ayah dan anak. Pada Sabtu (26/3) lalu seorang ayah menggagahi anaknya yang sedang berada dalam kamar. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 00.00 wita. Nahas, kondisi rumah saat itu sepi lantaran sang ibu masih berada di Kabupaten Bangli. Alhasil aksi yang dilakukan sang ayah terhadap putrinya yang masih berusia 15 tahun itu berjalan mulus.
Mengetahui peristiwa itu, ibu korban mendatangi Unit PPA Polres Buleleng Selasa (29/3) sore untuk melaporkan kejadian yang menimpa putrinya. Ia juga turut membawa korban untuk memberikan keterangan kepada polisi.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya menjelaskan, korban merupakan anak kandung dari pelaku. Saat melakukan aksinya terdapat unsur paksaan. Sebab korban yang saat itu berada dalam kamar didatangi oleh ayahnya. Karena tak cukup kuat untuk melawan, sang ayah berhasil mencabuli korban. “Korban sempat melawan saat malam itu, tapi karena kedua tangannya dipegang oleh ayahnya, jadinya tidak bisa melawan lagi. Kondisi rumah konon sepi. Ibunya di Bangli,” kata dia saat dikonfirmasi Rabu (30/3) siang.
Kondisi korban pun saat ini masih mengalami trauma. Bahkan takut untuk kembali ke rumahnya. “Korban masih ketakutan. Tidak mau pulang,” ungkapnya.
Untuk mengamankan korban serta memulihkan kondisi psikisnya, korban dititipkan di salah satu tempat dengan pengawasan dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Buleleng. “Masih sangat trauma. Korban perlu pendampingan psikiater,” tegasnya.
Polisi pun masih belum menemukan motif pencabulan tersebut dengan jelas karena korban masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut akibat trauma yang dialami. Begitu pula kondisi terduga pelaku yang merupakan ayah kandung dari korban. “Kami belum tau ayahnya itu mabuk atau bagaimana. Masih kami selidiki juga. Dan saat ini masih belum dilakukan penahanan karena masih belum cukup bukti. Namun dari keterangan awal korban, pencabulan itu baru satu kali dilakukan,” terangnya.
Untuk sementara kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Tindakan visum telah diajukan ke RSUD Buleleng. “Ini kasusnya baru. Visum masih belum keluar. Polisi masih akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap korban dan terduga pelaku serta saksi,” tutupnya.
Reporter: Dian Suryantini
SINGARAJA, BALI EXPRESS – Kasus pencabulan kembali terjadi di Buleleng. Lagi-lagi kasus tersebut melibatkan ayah dan anak. Pada Sabtu (26/3) lalu seorang ayah menggagahi anaknya yang sedang berada dalam kamar. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 00.00 wita. Nahas, kondisi rumah saat itu sepi lantaran sang ibu masih berada di Kabupaten Bangli. Alhasil aksi yang dilakukan sang ayah terhadap putrinya yang masih berusia 15 tahun itu berjalan mulus.
Mengetahui peristiwa itu, ibu korban mendatangi Unit PPA Polres Buleleng Selasa (29/3) sore untuk melaporkan kejadian yang menimpa putrinya. Ia juga turut membawa korban untuk memberikan keterangan kepada polisi.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya menjelaskan, korban merupakan anak kandung dari pelaku. Saat melakukan aksinya terdapat unsur paksaan. Sebab korban yang saat itu berada dalam kamar didatangi oleh ayahnya. Karena tak cukup kuat untuk melawan, sang ayah berhasil mencabuli korban. “Korban sempat melawan saat malam itu, tapi karena kedua tangannya dipegang oleh ayahnya, jadinya tidak bisa melawan lagi. Kondisi rumah konon sepi. Ibunya di Bangli,” kata dia saat dikonfirmasi Rabu (30/3) siang.
Kondisi korban pun saat ini masih mengalami trauma. Bahkan takut untuk kembali ke rumahnya. “Korban masih ketakutan. Tidak mau pulang,” ungkapnya.
Untuk mengamankan korban serta memulihkan kondisi psikisnya, korban dititipkan di salah satu tempat dengan pengawasan dari tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Buleleng. “Masih sangat trauma. Korban perlu pendampingan psikiater,” tegasnya.
Polisi pun masih belum menemukan motif pencabulan tersebut dengan jelas karena korban masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut akibat trauma yang dialami. Begitu pula kondisi terduga pelaku yang merupakan ayah kandung dari korban. “Kami belum tau ayahnya itu mabuk atau bagaimana. Masih kami selidiki juga. Dan saat ini masih belum dilakukan penahanan karena masih belum cukup bukti. Namun dari keterangan awal korban, pencabulan itu baru satu kali dilakukan,” terangnya.
Untuk sementara kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Tindakan visum telah diajukan ke RSUD Buleleng. “Ini kasusnya baru. Visum masih belum keluar. Polisi masih akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap korban dan terduga pelaku serta saksi,” tutupnya.
Reporter: Dian Suryantini