DENPASAR, BALI EXPRESS – Upaya pencurian sepeda motor di Jalan Pratama Gang Bidadari, Lingkungan Trora, Kuta Selatan (Kutsel), Badung, oleh dua orang pemuda bernama Malseptrio Alham Anugraha, 22, dan Hurlaipe, 20, gagal total. Pasalnya mereka dipergoki warga saat mendorong motor tersebut dan berakhir diamankan polisi.
Kapolsek Kutsel Kompol I Ketut Sugiarta Yoga menjelaskan, peristiwa ini dilaporkan korban Nyoman Gemur, 51, dan terjadi pada Sabtu (8/1). Bermula ketika korban yang merupakan warga Lingkungan Terora datang ke rumah warga meninggal untuk melayat sekitar pukul 20.30.
Pria itu pun memarkir sepeda motor Honda Scoopy DK 2176 FBQ di rumah saudaranya bernama Nyoman Alam yang bersebelahan dengan rumah duka. “Awalnya korban memarkir motor dengan mengunci stang dalam pekarangan rumah saudaranya itu,” bebernya Minggu (30/1).
Namun berselang beberapa jam kemudian, Gemur merasa tidak enak dengan saudaranya, sehingga memindahkan kendaraan roda dua tersebut ke gang depan rumah duka (TKP). Di sana, dia memarkir motor bersama-sama dengan kendaraan warga yang lain, tapi kali ini tanpa mengunci stang.
Hingga tepat tengah malam atau pukul 00.00, Gemur yang hendak pulang malah dibuat bingung, karena mendapati motor miliknya sudah tidak ada. Sementara motor warga yang lain masih terparkir di lokasi.
Reporter: I Gede Paramasutha
DENPASAR, BALI EXPRESS – Upaya pencurian sepeda motor di Jalan Pratama Gang Bidadari, Lingkungan Trora, Kuta Selatan (Kutsel), Badung, oleh dua orang pemuda bernama Malseptrio Alham Anugraha, 22, dan Hurlaipe, 20, gagal total. Pasalnya mereka dipergoki warga saat mendorong motor tersebut dan berakhir diamankan polisi.
Kapolsek Kutsel Kompol I Ketut Sugiarta Yoga menjelaskan, peristiwa ini dilaporkan korban Nyoman Gemur, 51, dan terjadi pada Sabtu (8/1). Bermula ketika korban yang merupakan warga Lingkungan Terora datang ke rumah warga meninggal untuk melayat sekitar pukul 20.30.
Pria itu pun memarkir sepeda motor Honda Scoopy DK 2176 FBQ di rumah saudaranya bernama Nyoman Alam yang bersebelahan dengan rumah duka. “Awalnya korban memarkir motor dengan mengunci stang dalam pekarangan rumah saudaranya itu,” bebernya Minggu (30/1).
Namun berselang beberapa jam kemudian, Gemur merasa tidak enak dengan saudaranya, sehingga memindahkan kendaraan roda dua tersebut ke gang depan rumah duka (TKP). Di sana, dia memarkir motor bersama-sama dengan kendaraan warga yang lain, tapi kali ini tanpa mengunci stang.
Hingga tepat tengah malam atau pukul 00.00, Gemur yang hendak pulang malah dibuat bingung, karena mendapati motor miliknya sudah tidak ada. Sementara motor warga yang lain masih terparkir di lokasi.
Reporter: I Gede Paramasutha