26.5 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Soal Isu Pernikahan Kadek Diana dengan Dwi Yustiawati

Kelian Dinas, Adat, hingga Istri Pertama Ngaku Tak Tahu

GIANYAR, BALI EXPRESS – Pada tahun 2020 silam, publik dihebohkan dengan isu perselingkuhan dua politisi PDIP Bali yang duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali, I Kadek Diana (Ketua Komisi III DPRD Bali Dapil Gianyar) dengan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati (Anggota Komisi IV DPRD Bali Dapil Klungkung). Dimana isu itu merebak setelah suami sah Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati menggerebek keduanya disebuah kamar hotel. Namun isu dibantah oleh keduanya politisi ini.

 

 

Internal DPD PDIP Bali pun langsung menggelar rapat untuk membahas persoalan itu dan menyimpulkan jika kedua kadernya itu sudan merusak citra partai. Dan keduanya terancam dipecat dari PDIP. Namun seiring berjalannya waktu kasus itu justru meredup, dan keduanya batal dipecat sehingga keduanya masih duduk di kursi anggota DPRD Bali hingga saat ini.

 

 

Belakangan, nama I Kadek Diana dan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati kembali muncul ke permukaan, namun dengan status yang berbeda. Dimana keduanya dikabarkan telah menjalani prosesi pernikahan secara Agama Hindu di sebuah Griya di Tabanan. Dengan demikian saat ini status keduanya adalah suami istri. Bahkan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati dikabarkan tengah berbadan dua saat upacara pernikahan itu berlangsung di tahun 2022 lalu dan kini sudah memiliki buah hati.

Baca Juga :  Sebelum Vaksin Covid-19 Ada, 3M Jadi Cara Hindari Penularan

 

 

Terkait hal tersebut, wartawan Bali Express (Jawa Pos Group) mencoba melakukan penelusuran ke kediaman I Kadek Diana di Banjar Kebalian, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Jumat (31/3). Rumah bertingkat dua yang cukup luas terlihat sepi, namun kemudian muncul seorang wanita paruh baya yang dengan ramah menyambut kedatangan wartawan media ini.

 

 

Wanita itu ternyata Ni Luh Wani, yang merupakan istri pertama I Kadek Diana. Ditanya mengenai isu pernikahan sang suami dengan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, ia mengaku tidak tahu. “Isunya seperti itu, tapi saya tidak tahu, bapak tidak pernah cerita,” ujarnya.

 

 

Namun apapun yang dilakukan oleh sang suami, ia yang dianugerahi satu orang anak bersama I Kadek Diana mengaku ikhlas-ikhlas saja. Bahkan saat Diana menikah untuk yang kedua kalinya, ia bersama sang anak yang kini sudah bekerja sudah ikhlas menerima.

Baca Juga :  Disebut Tak Punya Masalah, Gading Nekat Gantung Diri di Dapur

 

 

Bersama sang anak, ia kini tinggal di rumah tua keluarga Diana, sedangkan Diana hanya datang sesekali apabila ada upacara. Sebab sejak menikah yang kedua, Diana tinggal bersama istrinya keduanya yang rumahnya tidak jauh dari rumah tua.

 

 

Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Kebalian, I Ketut Sujana, juga mengaku tidak tahu menahu soal pernikahan warganya tersebut. Sebab tidak ada serah terima dari Kelian Adat sebagaimana prosedur pernikahan di banjar setempat. “Biasanya setelah serah terima baru ada upacara pernikahan. Ini serah terima tidak ada, jadi nyaksi juga saya tidak ada,” tegasnya.

 

 

Sedangkan mengenai kabar pernikahan warganya ini baru ia dengar dari teman-temannya. Hal serupa disampaikan oleh Kelian Adat Kebalian, I Nyoman Bata. “Saya baru tahu juga, karena tidak ada nyaksi, tidak ada serah terima,” ujarnya. (ras)


GIANYAR, BALI EXPRESS – Pada tahun 2020 silam, publik dihebohkan dengan isu perselingkuhan dua politisi PDIP Bali yang duduk di Fraksi PDIP DPRD Bali, I Kadek Diana (Ketua Komisi III DPRD Bali Dapil Gianyar) dengan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati (Anggota Komisi IV DPRD Bali Dapil Klungkung). Dimana isu itu merebak setelah suami sah Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati menggerebek keduanya disebuah kamar hotel. Namun isu dibantah oleh keduanya politisi ini.

 

 

Internal DPD PDIP Bali pun langsung menggelar rapat untuk membahas persoalan itu dan menyimpulkan jika kedua kadernya itu sudan merusak citra partai. Dan keduanya terancam dipecat dari PDIP. Namun seiring berjalannya waktu kasus itu justru meredup, dan keduanya batal dipecat sehingga keduanya masih duduk di kursi anggota DPRD Bali hingga saat ini.

 

 

Belakangan, nama I Kadek Diana dan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati kembali muncul ke permukaan, namun dengan status yang berbeda. Dimana keduanya dikabarkan telah menjalani prosesi pernikahan secara Agama Hindu di sebuah Griya di Tabanan. Dengan demikian saat ini status keduanya adalah suami istri. Bahkan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati dikabarkan tengah berbadan dua saat upacara pernikahan itu berlangsung di tahun 2022 lalu dan kini sudah memiliki buah hati.

Baca Juga :  Sebelum Bunuh Diri, Sutarsa Habisi Pacarnya dan Titip Surat Wasiat

 

 

Terkait hal tersebut, wartawan Bali Express (Jawa Pos Group) mencoba melakukan penelusuran ke kediaman I Kadek Diana di Banjar Kebalian, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Jumat (31/3). Rumah bertingkat dua yang cukup luas terlihat sepi, namun kemudian muncul seorang wanita paruh baya yang dengan ramah menyambut kedatangan wartawan media ini.

 

 

Wanita itu ternyata Ni Luh Wani, yang merupakan istri pertama I Kadek Diana. Ditanya mengenai isu pernikahan sang suami dengan Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, ia mengaku tidak tahu. “Isunya seperti itu, tapi saya tidak tahu, bapak tidak pernah cerita,” ujarnya.

 

 

Namun apapun yang dilakukan oleh sang suami, ia yang dianugerahi satu orang anak bersama I Kadek Diana mengaku ikhlas-ikhlas saja. Bahkan saat Diana menikah untuk yang kedua kalinya, ia bersama sang anak yang kini sudah bekerja sudah ikhlas menerima.

Baca Juga :  Antisipasi Virus Corona, Srikandi PDIP Ini Bagikan Masker

 

 

Bersama sang anak, ia kini tinggal di rumah tua keluarga Diana, sedangkan Diana hanya datang sesekali apabila ada upacara. Sebab sejak menikah yang kedua, Diana tinggal bersama istrinya keduanya yang rumahnya tidak jauh dari rumah tua.

 

 

Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Kebalian, I Ketut Sujana, juga mengaku tidak tahu menahu soal pernikahan warganya tersebut. Sebab tidak ada serah terima dari Kelian Adat sebagaimana prosedur pernikahan di banjar setempat. “Biasanya setelah serah terima baru ada upacara pernikahan. Ini serah terima tidak ada, jadi nyaksi juga saya tidak ada,” tegasnya.

 

 

Sedangkan mengenai kabar pernikahan warganya ini baru ia dengar dari teman-temannya. Hal serupa disampaikan oleh Kelian Adat Kebalian, I Nyoman Bata. “Saya baru tahu juga, karena tidak ada nyaksi, tidak ada serah terima,” ujarnya. (ras)


Most Read

Artikel Terbaru