BANGLI, BALI EXPRESS- Selain diolah menjadi loloh untuk menghilangkan haus, ternyata masih banyak manfaat dari tanaman Cemcem. Khususnya untuk pengobatan tradisional. Hal ini juga menjadi alasan Pemkab Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengusulkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia.
Klian Adat Penglipuran I Wayan Budiarta mengatakan bahwa setahu dia, loloh Cemcem ini bagus untuk pencernaan. Ini juga menjadi alasan masyarakat Penglipuran zaman dahulu sangat akrab dengan Cemcem, yang diolah menjadi rujak. “Selain menghilangkan haus tentunya, juga bagus untuk pencernaan. Iya, bagus, loloh ini dari bahan-bahan alami,” tegasnya.
Fungsional Pamong Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli Sang Made Suda Adnyana menyampaikan, berdasarkan data yang dirangkumnya, loloh Cemcem memiliki manfaat untuk meningkatkan nafsu makan, meringankan gejala batuk kering, memperlancar buang air kecil, memperlancar buang air besar, menurunkan hipertensi, meredakan panas dalam, dan menjaga kesehatan usus.
Masih berdasarkan data yang dirangkum Suda Adnyana untuk kepentingan pengusung sebagai WBT, tanaman Cemcem juga termuat dalam tiga lontar usada di Bali, yaitu Lontar Usada Rare, yang memuat sistem pengobatan tradisional untuk penyakit bayi sampai anak-anak.
Kemudian Usada Buduh yang memuat bagaimana cara mengobati penyakit kejiwaan serta Usada Cukil Daki, yang khusus memuat tentang pengobatan tradisional, banten atau cara penangkal penyakit dalam.
Lebih rinci lagi, dalam lontar Usada Rare, setidaknya ada empat penyakit yang bisa diobati dengan unsur-unsur dari tanaman Cemcem. Diantaranya ambeien mengeluarkan darah, dinamakan penyakit tuju moro. Untuk mengobatinya, kulit pohon Cemcem, asam, kunir warangan diramu dengan bawang, ketibar, garam, kemudian direbus hingga matang. Selanjutnya ditempelkan di sekitar dubur.
Kemudian untuk obat bayi batuk berdahak. Sama halnya dengan obat ambeien, Cemcem dicampur dengan sarana lainnya. Yaitu akar selegui, tunas daun kecemcem, bunga belimbing buluh, kelapa bakar, asam, kemudian dijadikan tim, dikukus untuk diminum.
Dalam Lontar Usada Rare, Cemcem juga bisa dipakai obat untuk bayi terkena penyakit tiwang brahma. Sarananya adalah kulit pohon kecemcem putih, bawang tambus, gula dan garam. Semuanya ditumbuk lalu direbus hingga matang. Kemudian dipakai menggosok bagian tubuh bagian yang sakit.
Sementara dalam Lontar Cukil Daki, Cemcem yang dicampur dengan bahan-bahan lainya bisa dipakai untuk mengobati encok yang dapat menjadi lumpuh,linu, terkena ilmu hitam, terasa berdenyut-denyut ke seluruh tubuh. Selain itu, juga bisa mengobati baled, kudis bintik-bintik, gatal. (wan)