SINGARAJA, BALI EXPRESS- Pura Panji Sakti terletak di puncak bukit, tepatnya di kawasan hutan Puncak Landep, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Menuju pura ini jalannya cukup terjal. Pura Panji Sakti berada di ketinggian 1.700 mdpl, lokasi yang disebut sebut sebagai daratan tertinggi di Buleleng. Dari pura itu lah konon Ki Barak Panji Sakti meninjau wilayah kekuasaannya yang dinamai Buleleng.
Keberadaan Pura Panji Sakti berbeda dengan yang lainnya. Kendati pihak desa mampu membangun pura agar lebih bagus, namun pura itu tetap dibiarkan menggunakan turus lumbung. Pohon dapdap pun ditanam untuk menyimbolkan Palinggih Ki Barak Panji Sakti.
Begitu juga dengan Palinggih Ki Panji Landung serta Palinggih Surya. “Kami biarkan seperti itu, karena konon itu permintaan dari Ki Panji Landung,” ujar Ketua LPHD Panji Anon sekaligus Kaur Desa Panji Anon, Ketut Marma belum lama ini.
Selain palinggih, di sekitar lokasi pura pun tidak ada bangunan permanen. Semua dibiarkan alami. Pihak desa hanya melakukan pembersihan di area pura serta menata akses menuju pura. “Bukannya kami tidak mampu, tapi karena konon ini permintaan Beliau, kami tidak berani melakukannya,” kata dia.
Tiga palinggih di pura itu berada di puncak bukit. Di belakangnya bersebelahan langsung dengan tebing yang memisahkannya antara Puncak Landep dan kawasan Tamblingan.
Pura ini juga dikelilingi pohon-pohon besar serta semak-semak. Seseorang yang baru pertama kali masuk hutan Puncak Landep, tidak akan sadar bahwa di lokasi itu terdapat pura. Hal itu disebabkan karena tidak ada petunjuk mengenai keberadaan maupun arah menuju pura.
Reporter: Dian Suryantini
SINGARAJA, BALI EXPRESS- Pura Panji Sakti terletak di puncak bukit, tepatnya di kawasan hutan Puncak Landep, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Menuju pura ini jalannya cukup terjal. Pura Panji Sakti berada di ketinggian 1.700 mdpl, lokasi yang disebut sebut sebagai daratan tertinggi di Buleleng. Dari pura itu lah konon Ki Barak Panji Sakti meninjau wilayah kekuasaannya yang dinamai Buleleng.
Keberadaan Pura Panji Sakti berbeda dengan yang lainnya. Kendati pihak desa mampu membangun pura agar lebih bagus, namun pura itu tetap dibiarkan menggunakan turus lumbung. Pohon dapdap pun ditanam untuk menyimbolkan Palinggih Ki Barak Panji Sakti.
Begitu juga dengan Palinggih Ki Panji Landung serta Palinggih Surya. “Kami biarkan seperti itu, karena konon itu permintaan dari Ki Panji Landung,” ujar Ketua LPHD Panji Anon sekaligus Kaur Desa Panji Anon, Ketut Marma belum lama ini.
Selain palinggih, di sekitar lokasi pura pun tidak ada bangunan permanen. Semua dibiarkan alami. Pihak desa hanya melakukan pembersihan di area pura serta menata akses menuju pura. “Bukannya kami tidak mampu, tapi karena konon ini permintaan Beliau, kami tidak berani melakukannya,” kata dia.
Tiga palinggih di pura itu berada di puncak bukit. Di belakangnya bersebelahan langsung dengan tebing yang memisahkannya antara Puncak Landep dan kawasan Tamblingan.
Pura ini juga dikelilingi pohon-pohon besar serta semak-semak. Seseorang yang baru pertama kali masuk hutan Puncak Landep, tidak akan sadar bahwa di lokasi itu terdapat pura. Hal itu disebabkan karena tidak ada petunjuk mengenai keberadaan maupun arah menuju pura.
Reporter: Dian Suryantini