Ritual Mecaru dengan berbagai tingkatan tidak hanya bertujuan untuk menyomia Bhuta Kala agar tidak mengganggu kehidupan manusia . Namun juga memberkan keseimbangan bagi Bhuana Agung atau alam semesta dan Bhuana Alit.
Titra Guna Wijaya menambahkan pengaruh dari ritual, yadnya atau caru terhadap bhuana agung, secara sederhana dianalogikan sebagai upah untuk para bhuta. Sehingga jika para bhuta sudah mendapat makanan maka mereka tidak akan menganggu manusia.
Bhuta merupakan ciptaan dari Ida Sang hyang Widhi juga, “Jadi, agar mendapatkan kehidupan yang harmonis maka hendaknya saling menjaga hubungan baik, termasuk kepada makhluk ciptaan-Nya yang tidak terlihat,” ungkapnya.
Bila bhuta sudah diberi persembahan maka bhuta akan berubah wujud menjadi Dewa yang selanjutnya menjaga kehidupan umat manusia. Sehingga caru ini akan mendatangkan ketenangan secara batiniah bagi umat manusia.
“Analoginya, kalau seseorang yang tinggal di lingkungan yang kotor dan kumuh pastinya tidak nyaman dan ketika lingkungan itu dibersihkan maka orang tersebut akan merasa nyaman, terhindar dari berbagai penyakit karena suasana yang kotor,” pungkasnya. (habis)